Praktis dan Mudah, Waspadai 4 Jebakan Pinjaman Online Ini
Di samping lewat situs mereka, beberapa penyedia pinjaman daring ini mensyaratkan peminjamnya untuk mengunduh aplikasi dari mereka.
1. Pastikan itu bukan website palsu
Baru-baru ini, Polda Sulsel membongkar praktek penipuan menggunakan website.
Modusnya menawarkan bunga rendah dan kemudahan administrasi.
Pelaku menebar pesan singkat via SMS maupun media sosial kemudian mengarahkan calon nasabah untuk mengisi data.
Dalam pengisian data, korban diminta mencantumkan user name dan pasword rekening.
Data itulah yang kemudian dipakai pelaku untuk menguras rekening korban.
Baca: Begini Modus Penipu Wajo Atas 115 Nasabah Bank BRI
Baca: Polda Sulsel Rilis Sindikat Penipuan Internasional, Satu Warga Sulsel Korban
Baca: Polda Sulsel Bongkar Website Jebakan Ratusan Nasabah Bank BRI, Ini Kata Pendiri BPR Hasamitra
Dari kasus itu, harusnya calon nasabah memastikan website tersebut aman dan terpercaya.
Di antara cara mengetahui keamanan website adalah memeriksa footer berupa logo atau link yang mengacu pada penyedia keamanannya.
Jika kamu tidak menemukan footer tersebut tapi meminta data pribadi milikmu, selayaknya kamu curiga.
Kamu juga patut mencurigai dan waspada terhadap kreditur yang meminta pin atau password perbankan yang kamu miliki dengan alasan untuk kelengkapan dana debitur.
Umumnya pada tahapan awal, data yang diminta hanyalah nama, nomor telepon, alamat email.
Pin atau password perbankan adalah hal yang sifatnya pribadi dan tidak boleh diberitahukan kepada orang lain.
2. Bunga pinjaman tidak terbatas
Bunga tinggi memang menjadi poin yang diwanti-wantikan oleh Otoritas Jasa Keuangan, lembaga pengawas industri keuangan.
Adanya kemudahan justru membuat risiko gagal bayar (default), baik bagi peminjam maupun pemberi pinjaman.