Kopi Warung Pemula Sambut Program Kementan Ciptakan 1 Juta Petani Milleneal
Program Kementerian Pertanian (Kementan) yakni mencetak 1 juta petani milleneal mendapat sambutan positif dari mahasiswa dan alumni muda IPB
Pertanyaan ini pun disambut oleh para pemateri dengan membeberkan fakta di lapangan yang merupakan hasil kebijakan dan program dari Kementan RI.
“Pertama, melalui program perluasan areal tanam baru yakni jagung di lahan tidur banyak pemuda tani yang turut bergerak. Kalau dulu petani jagung hanya berusia tua.” Ungkap Abi dalam paparannya.
Ia melanjutkan bahwa yang ke-dua ialah program peningkatan produksi dan eksport hortikultura. Program ini berhasil menarik minat generasi muda untuk menjadi petani sekaligus pelaku usaha, karena tidak hanya difasilitasi dari bantuan produksi, pendapingan, tetapi juga dipermudahnya dalam pengurusan izin eksport, serta mendapatkan suntikan dana dari berbagi investor dalam maupun luar negeri.
“Jadi dulu kalau mengurus izin eksport itu sangat sulit, bahkan butuh waktu 2 hingga 3 bulan, itu pun tidak ada kejelasan yang pasti. Tetapi, hari ini melalui kebijakan Menteri Amran, hanya butuh waktu 3 jam saja, melalui online single submission (pendaftaran terpadu satu pintu berbasis daring –red)," jelasnya.
Ketiga, Kementan membangun sistem tata niaga pertanian yang baru berbasis online dan dikelola oleh pemuda milleneal seperti salah satunya ialah pasar lelang cabai yang telah berkembang di berbagai daerah, misalnya Yogyakarta, bahkan sudah bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).
“Keempat, mendorong pengelolaan lahan berbasis korporasi. Mulai dari hulu hingga ke hilir, petani diberikan akses sehingga bertani saat ini tidak lagi hanya untuk memenuhi kebutuhan keseharian saja, tetapi menjadikan petani sebagai pelaku usaha," pungkasnya.(*)