Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Sakit Hati Cinta Ditolak, Alasan H Bunuh Nurhayati di Lorong Apartemen Green Pramuka

Atas perbuatannya, tersangka dikenai pasal 351 juncto pasal 338 penganiayaan yang mengakibatkan meninggal dunia

Editor: Ilham Arsyam
Tribunnews
Nurhayati 

Sakit Hati Cinta Ditolak, Alasan H Bunuh Nurhayati di Lorong Apartemen Green Pramuka

TRIBUN-TIMUR.COM - Polres Metro Jakarta Pusat menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan Nurhayati, penyewa unit di lantai 16 Tower Chrysant Apartemen Green Pramuka City hari ini, Kamis (10/1/2019).

Wakapolres Metro Jakarta Pusat, AKBP Arie Adrian mengatakan sebanyak 19 adegan yang digelar dalam rekonstruksi tersebut.

"Rekonstruksi pada kejadian 5 Januari 2019, jadi kita rekonstruksi ada 19 adegan, mulai ketika korban masuk lift kemudian diikuti oleh tersangka sampai di depan lift lantai 16, disana dilakukan penganiayaan sampai mengakibatkan korban meninggal," katanya di kawasan Apartemen Pramuka City, Kamis (10/1/2019).

Rekonstruksi Kasus Pembunuhan di Apartemen Green Pramuka City, Penyebabnya Sakit Hati Cinta Ditolak
 
TribunJakarta.com/Leo Permana. Tersangka H saat melakukan rekonstruksi pembunuhan di lobi Tower Chrysant Apartemen Green Pramuka City, Kamis (10/1/2019). 

Baca: Terduga Pembunuh Siswi SMK di Bogor Berinisial S, ini Motif Pelaku Tikam Adriana Yubelia Noven

Baca: Ini Chat Terakhir Andriana Yubelia Noven Cahya kepada Sahabat Sebelum Ditemukan Tewas

Baca: Robby Abbas Blak-blakan Jual 100 Artis, 50 Model & 30 Pramugari, ini Daftar Inisial yang Bocor!

"Sampai selesai, tersangka meninggalkan korban dan mencoba menghilangkan jejak dengan keluar di lantai 2 dan naik lagi ke lantai 27," tambah dia.

Arie menjelaskan adegan ketika penganiayaan terjadi sampai meninggal itu terjadi pada adegan ke 16 di lantai 16.

"Berdasarkan yang bersangkutan, dia sakit hati ya, dia ikutin dari lantai 1 sampai lantai 16 karena korbannya tinggal di lantai 16," ungkapnya.

"Saat keluar dari lift, nggak lama dari itu, menurut pengakuan tersangka langsung dilakukan penganiayaan itu sampai meninggal dunia," lanjut Arie.

Atas perbuatannya, tersangka dikenai pasal 351 juncto pasal 338 penganiayaan yang mengakibatkan meninggal dunia, adapun ancamannya 15 tahun.

Sebelumnya, polisi sudah mengamankan tersangka berinisial H (24) pada Minggu (6/1/2019) di rumah saudaranya di Klender, Jakarta Timur.

Tersangka diketahui membunuh korban karena sakit hati ditolak cintanya oleh korban

Selain itu tersangka juga mengaku sakit hati karena diberi ucapan kasar dan diludahi oleh korban.

Seperti diketahui Nurhayati (36), ditemukan Tewas mengenaskan di lorong Apartemen Green Pramuka City, Tower Chrysant, Sabtu (5/1/2019) pukul 17.30.

Melansir Wartakota, ditemukan sepuluh luka tusukan pada tubuh wanita lajang tersebut.

Atas temuan tersebut, polisi memastikan bahwa Nurhayati menjadi korban pembunuhan.

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Roma Hutajulu menuturkan korban pertama kali ditemukan oleh petugas keamanan apartemen.

"Korban ditemukan tergeletak di lorong tower Chrysant lantai 16, Apartemen Green Pramuka City. Ada 10 luka tusukan di tubuhnya," kata Roma, Minggu (6/1/2019).

Pelaku sakit hati karena korban berkata-kata kasar kepadanya.

"Mereka cekcok akhirnya melakukan beberapa kali penusukan, setelah itu ditarik ke ruang tengah," ucapnya.

Pelaku yang juga tinggal di apartemen tersebut kemudian meninggalkan korban setelah melancarkan aksinya.

"Lalu si pelaku turun melalui pintu exit turun ke bawah ke lantai dua, dari lantai dua masuk ke lift naik ke lantai 27, bahwa tersangka ini penghuni lantai 27 berikut saudaranya," tambah Tahan.

Tahan menyampaikan tersangka diamankan pukul 14.00 WIB di Klender, Jakarta Timur.

Saat ini pelaku telah ditahan untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

Tulang Punggung Keluarga

Nurhayati yang tewas setelah ditusuk sebanyak 10 kali tusukan itu diketahui bekerja di tempat hiburan di wilayah Jakarta Pusat sejak beberapa tahun silam.

Kakak korban, Nurlela mengatakan, adiknya tersebut selalu membantu perekonomian keluarga.

Menurutnya korban selalu menyisihkan sebagian pendapatannya untuk membantu perekonomian keluarga.

"Mau matinya saja dia nolongin saya, ngebantu saya, pokoknya dia tulang punggung keluarga. Yang dia pikirin keluarganya saja," kata Nurlela sembari menahan tangis, Minggu (6/1/2018).

Nurlela menceritakan korban yang merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara itu bahkan sempat mendirikan warung kelontong untuk dikelola dirinya.

Sementara dua anak Nurlela juga sudah dianggap korban seperti anaknya sendiri.

"Dia sayang banget sama anak-anak saya. Jangankan anak-anak saya, kebutuhan saya dipenuhin juga. Adik saya juga ada yang ditanggung dia," ungkapnya.

Nurhayati ditemukan tewas di lorong lantai 16 Tower Chrysant Apartemen Green Pramuka pada Sabtu (5/1) malam.

Nurhayati tewas dengan 10 tusukan di tubuhnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved