VIDEO Fahri Hamzah Teriak dengan Muka Memerah Marahi KPU di ILC TV One: Jangan Baper Begitu, Jawab!
Belakanan penyelenggara Pilpres 2019, Komisi Pemilihan Umum ( KPU) tengah mendapat sorotan dari masyarakat.
"Eh berbicaralah tugas Anda itu diragukan karena Anda dibayar, cara Anda meyakinkan rakyat itu bicara, kami benar ini dasar hukumnya, silahkan jelaskan," ujar Fahri yang tampak menaikkan nada.
"Ada keraguan DPT (Daftar Pemilih Tetap) jelaskan ini, ada keraguan tentang kotak suara yang bisa hancur jelaskan ini sampai orang puas itu tugas Anda!," tambahnya yang disambut tepuk tangan para hadirin.
"Jangan kemudian ada yang ingin menghancurkan wibawa pemilu, itu tugasnya Anda jawab itu cara negara bersikap, Anda dipilih sebagai jagoan-jagoan, jadi jangan baper begitu. Jawab aja karena Anda digaji untuk itu," lanjut Fahri Hamzah.
Lihat videonya:
Sebelumnya, pada acara yang sama, Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU), Wahyu Setiawan memberikan pembelaan bahwa KPU memiliki kematangan konsep debat.
Awalnya, pembawa acara ILC, Karni Ilyas menjelaskan bahwa ILC mendapat banyak usulan topik dari netizen.
Karni menjelaskan ILC akhirnya memutuskan mengambil tema mengenai isu debat pilpres 2019.
"Karena ini sangat substantif sekali, KPU menyepakati dua kubu paslon untuk prosedur dari debat 2019, kenapa kok jadinya belakangan malah ribut, enggak dari awal ributnya."
Karni mengatakan ada dua tema yang dibahas pada ILC, yakni mengenai bocornya pertanyaan debat pilpres 2019 dan agenda pemaparan visi misi yang dibatalkan.
Karni kemudian memberikan waktu pada Wahyu untuk menjelaskan soal kisi-kisi debat pilpres 2019 yang bocor.
Baca: Detik-detik Teror Bom di Rumah Ketua KPK Agus Rahardjo & Wakil Ketua Laode M Syarif Versi Polisi
Baca: VIDEO: Bawaslu dan Satpol PP Wajo Tertibkan APK Caleg di Sengkang
Baca: Paket Kamar Early Bird di The Rinra Makassar Mulai Rp 838 Ribu Per Malam
Wahyu menjelaskan, pihaknya tidak sepakat dengan kata 'pembocoran' pertanyaan yang beredar luas dimasyarakat mengenai pertanyaan debat calon presiden dan wakil presiden tahun 2019.
"Istilah pembocoran itu konotasinya negatif, kami jujur kepada masayarakat kami punya konsep dan format, debat itu akan substansial, menarik dan mengedukasi," ujar Wahyu.
Wahyu juga menjelaskan, kesepakatan debat telah mendapat persetujuan dari Tim Kampanye (TKN) paslon nomor urut 01, Joko Widodo dan Ma'ruf Amin serta Badan Pemenangan Nasional (BPN) nomor urut 02, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.
"Publik seolah-olah berfikir debat capres akan tidak menarik, tetapi pemilu 2019 berbeda, akan ada empat sesi debat, jadi para panelis yang sudah kita pilih, membuat pertanyaan seusai tema, hukum, HAM, korupsi dan teroris."
"Masing-masing tema, panelis menyusun lima soal, jadi ada 20 soal untuk masing tema," ujar Wahyu.