Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Denny JA Apresiasi Buku Puisi Esai Sri Rahmi 'Mawar Merah di Tapak Tauhid'

Buku puisi esai karya Sri Rahmi berjudul Mawar Merah di Tapak Tauhid diapresiasi Denny JA sekaligus konsultan politik, tokoh sastra

Editor: Edi Sumardi
TRIBUN TIMUR/TRIBUNNEWS.COM
Sri Rahmi dan Denny JA. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Buku puisi esai karya Sri Rahmi berjudul Mawar Merah di Tapak Tauhid diapresiasi Denny JA sekaligus konsultan politik, tokoh sastra, dan pendiri lembaga survei LSI.

Melalui akunnya pada Twitter @DennyJA_WORLD, Denny JA menyampaikan alasan dia mengapresiasi karya politisi Partai Keadilan Sejahtera dan anggota DPRD Sulsel tersebut.

Sri Rahmi memilih bentuk karya yang masih kontroversial, lalu membiayai sendiri dalam proses penerbitannya.

"(1) Mengapresiasi Sri Rahmi, politisi yang juga berpuisi. Ia menulis catatan perjalanannya dalam bentuk puisi esai, membiayai sendiri, memilih bentuk puisi esai karena bentuk puisi dengan catatan kaki itu sesuai dengan kebutuhan ekspresinya," demikian kicauan @DennyJA_WORLD, Sabtu (5/1/2019).

Kicuan @DennyJA_WORLD disertai dengan tautan berita Tribun-Timur.com soal peluncuran 'Mawar Merah di Tapak Tauhid'.

Juga meme pujian kepada Sri Rahmi.

Baca: Kabar Gembira, Harga BBM Pertalite dan Pertamax Turun Mulai Hari Ini, Berikut Rincian dari Pertamina

Lanjut, kata Denny JA, hal lain membuat dia mengapresiasi Bunda Rahmi, sapaan akrab Sri Rahmi, adalah jawaban atas pertanyaan penentang puisi esai.

"(2) Dulu penentang puisi esai bertanya: buktikan siapa yang menulis puisi esai atas inisiatifnya sendiri tanpa dibiayai Denny JA? Sri Rahmi mengerjakan persis yang ditanya kaum penentang. Bahkan saya baru tahu soal buku Sri Rahmi setelah buku dilaunching," demikian kicauan @DennyJA_WORLD.

Sebelumnya, Sri Rahmi meluncurkan bukunya, di Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (31/12/2018).

Para acara tersebut, kata Sri Rahmi, dirinya bertekad menulin buku saban tahun di tengah kesibukannya sebagai wakil rakyat, politisi, aktivis organisasi kemasyarakatan Islam, hingga ibu rumah tangga.

Baca: Citizen Reporter: Sri Rahmi Launching Buku Puisi Esai di Pengujung Tahun 2018

Ditulis Rusdin Tompo melalui citizen report-nya terkait dengan peluncuran buku tersebut, Sri Rahmi tak mau melewatkan perjalanannya hanya sebatas kenangan akan keindahan, tapi mau membagi kisahnya itu sebagai inspirasi bagi setiap orang untuk mau menulis.

Apalagi dalam bentuk puisi esai yang masih kontroversi.

"Saya tertantang menulis dalam bentuk puisi esai justru karena kontroversinya. Dan ternyata ada sesuatu yang berbeda. Karena selain kontempelatif juga informatif lantaran ada catatan kakinya," kata Sri Rahmi.(*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved