Awal Tahun, Pertamina Turunkan Harga BBM Hingga Rp 400
PT Pertamina (Persero) menurunkan harga BBM Non Subsidi dengan besaran variatif. Terbesar Rp 400.
Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Munawwarah Ahmad
Laporan Wartawan Tribun Timur, Muhammad Fadhly Ali
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - PT Pertamina (Persero) menurunkan harga BBM Non Subsidi dengan besaran yang bervariatif. Terbesar Rp 400.
Penyesuaian BBM Non Subsidi tersebut berlaku mulai Sabtu (5/1/2019) pukul 00.00 Wita.
Ini dilakukan, seiring dengan turunnya harga rerata minyak mentah dunia dan penguatan rupiah terhadap dollar Amerika.
Unit Manager Communication & CCR Pertamina MOR VII, M Roby Hervindo yang dihubungi, Sabtu (5/1/2019) menuturkan, penyesuaian harga yang dilakukan Pertamina telah sesuai dengan mekanisme dan peraturan yang berlaku.
Baca: Keberadaan Video Panas 11 Menit Brigpol Dewi dan Begini Peran Sang Suami
Baca: Bukan Selfie Seksi, Ternyata Brigpol Dewi Dipecat Polwan Karena Selingkuhi 2 Oknum Perwira Polisi
Baca: Perdik Sesalkan Polisi Bebaskan Terduga Pelaku Percobaan Perkosaan Difabel di Tana Toraja
“Kami telah berkordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat, terutama pelanggan setia produk Pertamina,” ujar Roby.
Adapun jenis BBM yang mengalami penurunan harga di Sulsel yakni, Pertalite dari Rp 8 ribu menjadi Rp 7.850, Pertamax dari Rp Rp10.600 menjadi Rp 10.400, Pertamax Turbo dari Rp 12.450 menjadi Rp 12.200.
Begitu juga Dexlite dari Rp 10.700 menjadi Rp 10.500, Pertamina Dex dari Rp 12.100 menjadi Rp 12 ribu, dan Solar Non Subsidi dari Rp 10.200 menjadi Rp 9.800.
"Penurunan terendah untuk solar non subsidi turun sebesar Rp 400 per liter," kata Roby.
Baca: 5 Januari, Harga BBM Turun, Ini Penjelasan Pertamina
Baca: Produk Rumah Tangga Diskon Hingga 70 Persen di Informa Latanete
Baca: Seleksi Timnas U-22, Indra Sjafri Beri Waktu Hilman Syah Waktu Tujuh Hari Unjuk Gigi
Harga baru yang berlaku di beberapa daerah bisa berbeda-beda karena dipengaruhi oleh perbedaan besaran Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) di masing-masing daerah.
Pertamina, kata Roby, akan terus mengevaluasi secara berkala harga BBM tersebut sesuai dengan dinamika harga minyak mentah dan nilai tukar rupiah di pasar global.
Pertamina berharap penyesuaian harga ini dapat meningkatkan loyalitas masyarakat yang sudah menjadi pelanggan produk Pertamina.
"Sekaligus sebagai upaya perusahaan untuk mengajak masyarakat untuk menggunakan produk-produk BBM berkualitas," katanya.
Pada (10/10/2018) lalu, kenaikan tertinggi dilakukan Pertamina untuk bahan bakar khusus jenis Pertamax Turbo di angka Rp 1.550 per liter.
Namun bila dibandingkan dengan jumlah penurunan yang dilakukan pertamina di awal tahun ini, terbilang jauh.