Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ketahuan Punya Hubungan Cinta Terlarang, Warga Murka dan Bongkar Rumah Pelaku, Gini Selanjutnya

Masyarakat di Kampung Borongtala, Desa Arpal, Kecamatan Arungkeke, Jeneponto, Sulsel dibuat geger hubungan Cinta Terlarang oleh pasangan haram baru-b

Editor: Rasni

Ketahuan Punya Hubungan Cinta Terlarang, Warga Murka dan Bongkar Rumah Pelaku, Gini Selanjutnya

TRIBUN-TIMUR.COM, JENEPONTO - Masyarakat di Kampung Borongtala, Desa Arpal, Kecamatan Arungkeke, Jeneponto, Sulsel dibuat geger hubungan Cinta Terlarang oleh pasangan haram baru-baru ini.

Pasalnya pasangan haram yang diketahui sama-sama memiliki keluarga tersebut kedapatan Kumpul Kebo

Alhasil, rumah pelaku tindak Asusila dibongkar masyarakat setempat, Rabu (2/1/2019).

Pembongkaran rumah ini menyita perhatian.

Diketahui pelaku berinisial ABH (52) dan JM (50).

Malalui rilis dari Plt Kasubag Humas Polres Jeneponto, kedua pasangan bukan suami istri itu tertangkap basah berbuat tindakan diduga asusila (siri') oleh SJM.

 
Berdasarkan Informasi yang dihimpun TribunJeneponto dari Kasat Binmas Polres Jeneponto AKP Syahrul ABH (52) dan JM (50) memiliki hubungan terlarang.

"Bahwa menurut informasi yg dikumpulkan bahwa keduanya memang punya hubungan terlarang dan puncaknya pada malam pergantian tahun kemarin keduanya ditemukan langsung oleh suaminya," kata Syahrul.

Baca: Swift Club Indonesia South Celebes Bentuk Divisi SCI Bikers

Baca: Kendalikan Inflasi 2018, Kesejahteraan Petani Meningkat

Baca: Top Skor Liga 1 Tanpa Klub Sekarang, Persib, Persija, PSM Makassar, atau Arema FC Tujuannya?

Menurut Syahrul apabila rumah tidak dibongkar maka akan berdampak negatif terhadap yang bersangkutan.

Juga dikhawatirkan berdampak sosial.

"Bahwa apabila rumah kedua pelaku tidak dibongkar makan akan berdampak negatif kedepannya.mengingat bahwa rumah keduanya hanya berjarak kurang lebih 2 Meter (bertetangga)," kata Syahrul

"Bahwa persoalan tersebut tidak dilaporkan ke pihak yang berwajib dengan alasan bahwa keluarga kedua belah pihak menginginkan diberlakukan hukum adat dengan hasil kesepakatan bahwa rumah keduanya dibongkar dan dilarang masuk diwilayah Desa Arpal," tutupnya. 

Demikianlah hukum adat yang berlaku di daerah ini.

Dugaan Cinta Terlarang dengan Polwan Cantik, Begini Nasib Mantan Kapolres AKBP Bambang Kini

 Entah mimpi apa pejabat kepolisian yang satu ini hingga mengalami hal yang tak diduga.

Mengejutkan, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Bambang Wijanarko dicopot dari jabatannya sebagai Kapolres Kabupaten Pangkajene Kepulauan (Pangkep), Sulawesi Selatan.

Padahal, dia baru 7 bulan menjabat.

Bambang dilantik sebagai Kapolres Pangkep, Desember 2017 oleh Kapolda Sulsel, Irjen Umar Septono.

Dia menggantikan AKBP Edy Kurniawan.

Lalu, dicopot pada Juli 2018 dan digantikan AKBP Tulus Sinaga.

Pencopotan berdasarkan Surat Telegram Rahasia Kapolri bernomor ST/1679/VII/ KEP./2018.

Bambang kini "diparkir" di Mapolda Sulawesi Selatan tanpa jabatan.

Kenapa Bambang dicopot oleh Umar?

Baca: Judika Bakal Ramaikan Reuni Perak Ikasmandara di Rantepao Malam Ini

Baca: 7 Kontainer Surat Suara Pilpres 2019 Tercoblos di Nomor 01 Ternyata Hoax! Siapa Penyebarnya?

Baca: Tahun Ini, Disdik Luwu Utara Fokus Tingkatkan Mutu Pendidikan

Ternyata perwira menengah tersebut diduga selingkuh dengan staf Polres Pangkep berpangkat perwira pertama.

Mereka sering jalan-jalan pada malam hari.

Dugaan perselingkuhan ini sedang diproses Bidang Profesi dan Pengamanan Polda Sulawesi Selatan.

Umar mengatakan, Bambang melanggar disiplin sehingga dicopot.

"Karena dia pimpinan, sedikitpun apa-apa, yang dia buat tidak baik, ya kita segera mengganti dia," kata Umar saat ditemui di Mapolda Sulawesi Selatan, Jalan Perintis Kemerdekaan, Makassar, Selasa (10/7/2018).

Menurut Umar, tidak semestinya seorang pimpinan apalagi jabatannya adalah Kapolres melakukan kesalahan hingga  mencoreng citra Polri.

Umar mengatakan secara tegas, jika ada Kapolres mencoreng citra Polri, maka tentu akan dilakukan sebuah tindakan tegas tanpa adanya kompromi dan pengecualian.

"Intinya tidak ada perlindungan, karena polisi sedang membangun citra Polri diterima masyarakat, malah ada yang mencoreng citra itu," kata Umar.

Punya Istri

Bambang diduga selingkuh saat dia memiliki istri.

Saat lepas sambut di Mapolres Pangkep, dia juga didampingi istri sekaligus Ketua Bhayangkari Polres Pangkep.

Lepas sambut diwarnai isak tangis Bambang.

"Saya titip Polres Pangkep, yah. Mohon maafnya dari segala kesalahan yang saya perbuat selama ini," ujarnya sambil menangis terisak, Selasa kemarin.

Saat jurnalis Tribun Timur, Munjiyah Dirga Ghazali berusaha mewawancarai Bambang untuk mendapatkan konfirmasi, dia tak bersedia dan menangis hingga meninggalkan Mapolres Pangkep.

"Kapolres Baik"

Sebelum meninggalkan Mapolres Pangkep, Bambang sempat diarak sambil digotong keliling halaman Mapolres.

Ini adalah bentuk penghargaan kepada beliau karena jasanya memimpin.

"Tidak ada Kapolres sebaik ini," ujar polisi yang mengarak Bambang.

Bambang terlihat seperti terharu dan sesekali melempar senyum meski matanya lembab usai menangis. 

Brigpol Ahmad Abrar Azis memiliki kenangan tersendiri dengan mantan atasannya itu,

Masih begitu lekat dalam ingatannya soal sosok Bambang yang mudah menebar senyum dan ramah.

"Bapak orangnya ramah, dia seperti bukan atasan kalau sama kami. Enak diajak curhat dan sudah seperti teman. Curhat apapun itu baik pribadi, masalah kantor maupun keluarga dia beri saran ke kami," ujarnya Ahmad.

Abrar lalu menyeka air matanya mengenang mantan atasannya tersebut.

Sesekali dia berusaha untuk tidak menangis di hadapan jurnalis Tribun.

"Kami disini kehilangan sosok seperti beliau. Kalau marah, dia tidak tunjukkan, tapi dilihat dari mimik wajah saja," ujarnya.

Baca: Parepare Diprediksi akan Diguyur Hujan pada Malam hingga Dini Hari Nanti

Baca: Pengumuman Hasil Akhir CPNS Luwu Timur 2018, Cek di Sini

Baca: Swift Club Indonesia South Celebes Bentuk Divisi SCI Bikers

Dia berharap, Bambang dapat jauh lebih baik lagi dengan ide-ide briliannya dan inovasinya di tempat baru.

"Bapak juga punya ide-ide kreatif menyambut moment. Seperti moment Bhayangkara, 2 Juli 2018 laluu. Ada banyak lomba yang tidak biasa beliau gelar dan melibatkan seluruh personelnya," kata Ahmad usai melepas kepergian Bambang.

Usai diarak, Bambang lalu meninggalkan Mapolres Pangkep.

Isak tangis kembali riuh terdengar tatkala sekumpulan anggota Bhayangkari histeris sambil mengucapkan selamat tinggal untuk Bambang dan istri. (TRIBUNTIMUR)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved