Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

9 Fenomena Awan yang Bikin Ngeri hingga Takjub Sebelum Heboh Awan Tsunami di Makassar

Sembilan fenomena awan yang bikin ngeri hingga takjub sebelum heboh awan tsunami yang belakangan diketahui awan Cumulonimbus di Makassar.

Penulis: Muh. Hasim Arfah | Editor: Aqsa Riyandi Pananrang
HO
Awan Kumulonimbus atau Cumulonimbus saat diabadikan dari Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (1/1/2019). 

TRIBUN-TIMUR.COM - Sembilan fenomena awan yang bikin ngeri hingga takjub sebelum heboh awan tsunami yang belakangan diketahui awan Cumulonimbus di Makassar.

Sebelum heboh awan Cumulonimbus atau awan tsunami di Makassar sembilan fenomena awan yang bisa bikin ngeri hingga takjub muncul disejumlah daerah.

Berikut sembilan penampakan awan yang bikin ngeri hingga takjub sebelum heboh awan tsunami atau awan Cumulonimbus di Makassar dikutip dari berbagai sumber:

1. Awan Spiral di Langit Semarang

Penampakan awan berbentuk spiral di atas langit Semarang.
Penampakan awan berbentuk spiral di atas langit Semarang. (Handover)

Masyarakat Kota Semarang, Jawa Tengah dan sekitarnya sempat dihebohkan dengan kemunculan awan unik, Senin (10/9/2018).

Sebuah awan berbentuk spiral diketahui muncul di langit Kota Semarang dan Kabupaten Semarang. Diduga, fenomena awan unik merupakan tanda untuk peralihan musim kemarau ke musim penghujan.

Kepala Stasiun Klimatologi Klas I BMKG Kota Semarang Tuban Wiyoso dilansir Kompas.com menjelaskan fenomena awan yang muncul disebut awan lenticuralis.

Awan yang kebetulan berbentuk spiral terbentuk dari angin berkecepatan tinggi yang menabrak gunung. Angin kemudian berbelok hingga membentuk spiral.

"Kebetulan ada awan, sehingga berbentuk spiral yang mengikuti angin," ujar Tuban, Senin (10/9/2018). Dikatakan Tuban, fenomena awan unik tidak menimbulkan dampak yang berbahaya bagi masyarakat.

Hanya saja, Tuban meminta masyarakat untuk lebih waspada akan kecepatan angin yang mencapai 25 knot ke atas.

2. Puncak Gunung Semeru 'Bertopi'

Penampakan awan di atas langit Gunung Semeru.
Penampakan awan di atas langit Gunung Semeru. (Handover)

Fenomena alam di puncak Gunung Semeru menarik perhatian masyarakat, pada hari Senin (10/12/2018).

Awan yang berada tepat di puncak "para dewa" berbentuk lingkaran seperti payung.

Meskipun sempat membuat heboh, namun fenomena tersebut disebabkan adanya perubahan atau pergerakan arah angin di Puncak Semeru.

Kepala Subbagian Data Evaluasi Pelaporan dan Humas Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) Sarif Hidayat mengatakan, fenomena awan di Puncak Semeru adalah fenomena biasa yang jarang terjadi.

"Kejadiannya pada Senin kemarin tanggal 10 Desember 2018. Merupakan fenomena alam biasa yang jarang dan langka terjadi. Secara umum diduga karena adanya perubahan atau pergerakan angin di Puncak Semeru," katanya, Selasa (11/12/2018).

"Tapi secara pasti apa yang terjadi belum bisa disampaikan sehingga perlu ada penelitian lebih lanjut pihak berkompeten," jelasnya dilansir Kompas.com.

3. Awan UFO di atas Gunung Agung

Penampakan awan di atas Gunung Agung.
Penampakan awan di atas Gunung Agung. (Handover)

Beredar foto awan berbentuk mirip UFO di atas Gunung Agung membuat viral warganet. Fenomena yang terjadi pada Selasa (4/9/2018) memicu banyak komentar dari warganet.

Hal tersebut merupakan salah satu fenomena yang unik, karena kejadian tersebut jarang terjadi.

Dilansir TribunTravel dari Tribun Bali, Forkester BMKG Wayan Wirata mengatakan fenomena tersebut merupakan fenomena yang langka.

Baca: Waspada Siklon Tropis, BMKG Peringatkan Angin Kencang di 22 Provinsi & Hujan Lebat di 19 Provinsi

Baca: Gadis Indigo Ini Ketakutan Lihat Ramalan 2019 di Indonesia, Pileg & Pilpres Buat Merinding, Ada Apa?

Baca: Bukan di sscn.bkn.go.id, Berikut Link Pengumuman Hasil Akhir CPNS 2018, Teranyar MA, ESDM, Sulsel

Baca: Sosok Ali Kalora Bos Teroris Poso yang Mutilasi Warga Toraja Lalu Tembak Polisi di Parigi Moutong

Baca: Sejarah 1 Januari dan Asal Usul Resolusi Tahun Baru yang Jarang Diketahui

"Iya itu merupakan fenomena langka dan unik dan jarang-jarang ada. Mungkin sebelumnya ada cuma kita belum mencatatnya. Kebetulan juga terjadi dan dokumentasikan maka hal itu terlihat berbeda," kata Wirata.

Wirata mengimbau agar pesawat tidak melewati area itu karena dikhawatirkan pesawat akan mengalami turbulensi.

Menurutnya, fenomena awan tersebut terjadi akibat dari adanya massa di udara yang tertahan disekitar Gunung Agung.

4. Awan Leticular di Gunung Ungaran

Penampakan awan di Gunung Ungarab.
Penampakan awan di Gunung Ungarab. (Handover)

Fenomena alam yang unik biasa mencuri perhatian publik. Seperti belakangan kemunculan foto awan berbentuk unik yang ada di atas gunung Ungaran, Semarang.

Awan berbentuk seperti piringan terbang tersebut diketahui bernama awan leticular.

Awan lenticular merupakan awan unik yang biasanya terbentuk di sekitar perbukitan dan pegunungan.

Unggahan foto awan lenticular di atas gunung Ungaran mulai diunggah warga Semarang di akun instagram mereka.

Unggahan tersebut kemudian di unggah ulang oleh pemilik akun @wisatasemarang Senin, (10/09/2018) lalu.

Awan berwarna putih tersebut tampak unik karena berbentuk mirip dengan piring terbang.

Oleh karena tidak jarang orang mengira awan lenticular adalah UFO, perlu diketahui bahwa awan lenticular merupakan fenomena yang langka.

Dilansir GRID.ID dari laman Bobo, awan lenticular terbentuk akibat arus udara yang terdorong ke atas melewati puncak gunung sehingga terjadi kelembaban dan akhirnya membentuk awan Lenticular.

Awan unik ini dapat bertahan lama hingga berhari-hari dan menetap di satu tempat.

Hal ini terjadi karena aliran udara yang lembab mengisi awan Lenticular sehingga bentuk dan posisi tetap.

5. Awan 'Pelangi' di Surabaya

Penampakan awan di Surabaya, Jawa Timur.
Penampakan awan di Surabaya, Jawa Timur. (@citrasub)

Warga Surabaya ramai-ramai mengabadikan langit di kota ini pada Minggu (2/12/2018) petang.

Secara kasat mata, terlihat langit dihiasi awan yang di atasnya terdapat pendaran cahaya membentuk garis tegas. Sejumlah netter menyebutnya seperti pelangi.

Spacemin--sebutan admin Twitter @LAPAN_RI, akun resmi Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) menjelaskan, awan yang di atasnya terdapat pendaran cahaya adalah fenomena atmosfer Iridescent Cloud atau awan warna-warni.

"Itu potret Iridescent Cloud yang tersusun atas butiran air dengan ukuran yang hampir sama dan menguraikan cahaya matahari, sehingga tampak berwarna-warni," tulis Spacemin dilansir suarasurabaya.net pada Senin (3/12/2018) pagi.

Iridescent Cloud adalah fenomena optik berwarna-warni yang terjadi di awan dan biasanya muncul di dekat matahari atau bulan. Aneka warna yang muncul, mirip dengan yang terlihat pada gelembung sabun atau minyak di permukaan air. 

6. Awan Tsunami di Langit Purworejo

Penampakan awan di Purworejo.
Penampakan awan di Purworejo. (Tangkapan Layar Youtube)
Sebelum heboh awan berbentuk gelombang tsunami di langit Makassar, fenomena awan unik serupa pernah muncul di atas pesisir selatan Kabupaten Purworejo pada 28 Maret 2018 lalu

Awan itu muncul di tengah laut dan bergerak menuju daratan sambil menantang lebat mengguyur kawasan Pesisir.

Warga ramai mengabadikan momen tersebut. Video fenomena awan mirip gelombang besar itu juga diunggah channel Cakki Icax di Youtube.

7. Awan Aneh di Lombok

Penampakan awan di langit Lombok.
Penampakan awan di langit Lombok. (Handover)

Warga Lombok dikejutkan dengan penampakan awan aneh yang terlihat pada Rabu (4/4/2018).

Bahkan dalam sebuah video menunjukkan fenomena awan berbentuk aneh ini sampai membuat anak kecil menangis.

Ada penjelasan ilmiah terkait fenomena langka ini. Sebagaimana dijelaskan akun Instagram @insidelombok fenomena awan ini disebut Iridescence Cloud pada postingan dilansir TribunStyle.com

Siang ini mataram dan sekitarnya terjadi fenomena awan yang indah. Ternyata fenomena ini dikenal dengan nama Irdescence Cloud.

Fenomena dengan nama lain "Fire Rainbows" dan "Rainbow Clouds" ini biasanya muncul kala siang/sore hari yang relatif sangat panas dan lembab.

Berikut ini penjelasan Les Cowley mengenai fenomena tersebut.

"Yang terjadi adalah awan kumulus yang "mendidih", mendorong lapisan lapisan udara diatasnya semakin tinggi dan semakin tinggi.

Saat udara tersebut terdorong, ianya mengembang dan mendingin.

Kadang-kadang kelembaban di udara itu tiba-tiba mengalami kondensasi menjadi tetesan-tetesan mungil dan akhirnya membentuk "Topi Awan" (Cap Cloud)."

"Tetesan-tetesan di dalam topi awan itu memecah cahaya matahari yang menciptakan cahaya beraneka warna yang indah." Penjelasan akun @insidelombok ini mengacu situs nationalgeographic.com yang dilansir 18 Juli 2013 silam.

Diberitakan TribunWow.com, tampak awan bercahaya seperti terbakar seperti video yang diunggah oleh akun Instagram @neng_jepret pada Rabu (4/4/2018).

Dalam video itu tertulis 'Fenomena alam mataram Lombok jam 2 siang.' Terdengar suara anak-anak tampak keheranan.

8. Pesona awan di Jeneponto

Penampakan awan di langit Jeneponto.
Penampakan awan di langit Jeneponto. (Handover)

Pemandangan di langit Jeneponto pagi ini, cukup menyita perhatian pengendara yang melintas di Kampung Mannuruki, Kelurahan Bontotangnga, Tamalatea, Jeneponto, Rabu (19/9/2018) pukul 07.15 wita.

Seperti diabadikan seorang pengendara Muh Agung (23) yang melintas di kampung itu.

Muh Agung yang hendak pulang ke rumahnya di Kampung Pammanjengan, sekitar satu kilometer dari Kampung Mannuruki, berhenti sejenak mengabadikan moment yang dianggapnya langkah.

"Saya mau pulang ke rumah, tapi saat saya mau lewat di depan bukit Cadika (Kampung Mannuruki) saya lihat ini awan di atas langit tidak seperti biasanya, jadi saya tinggal sebentar lalu foto sama video," ujarnya ke awak TribunJeneponto.com.

Berikut video yang Muh Agung abadikan melalui ponsel pribadinya.

9. Awan Tsunami di Langit Makassar

Awan Kumulonimbus berbentuk tsunami diabadikan di langit Makassar, Selasa (1/1/2018)
Awan Kumulonimbus berbentuk tsunami diabadikan di langit Makassar, Selasa (1/1/2018) (Instagram)

Pada awal tahun ini, warga Makassar dihebohkan dengan penampakan awan berbentuk gelombang tsunami.

Awan tsunami yang belakangan terkonfirmasi merupakan awan Cumulonimbus.

Foto dan video awan berbentuk gelombang tsunami jadi pembicaraan dan beredar di grup-grup Whatsapp, foto, serta video ini diabadikan di wilayah Makassar pada Selasa (1/1/2019) petang.

Pada awal tahun 2019, warga Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), dikejutkan dengan munculnya awan berbentuk gelombang tsunami.

Awan itu terlihat menggulung hitam pekat berbentuk gelombang tsunami di atas langit Kota Makassar.

Warga yang merekam video awan gelombang tsunami di dalam area Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar pun mengunggahnya ke media sosial.

Menurut prakirawan BMKG Wilayah IV Makassar, Nur Asia Utami, pada Rabu (2/1/2019) pagi, peristiwa munculnya awan gelombang tsunami itu dikenal sebagal cell awan Cumulonimbus yang cukup besar.

Biasanya, awan Cumulonimbus tersebut disertai hujan deras, petir, dan angin kencang.

“Peristiwa tersebut dikenal sebagai cell awan Cumulonimbus yang cukup besar, biasanya menimbulkan hujan deras disertai kilat atau petir dan angin kencang. Periode luruhnya awan tersebut tergantung besarnya, bisa 1-2 jam,” katanya.

Nur Asia Utami menjelaskan awan Cumulonimbus ini berpotensi terjadi di beberapa wilayah di Sulawesi Selatan, khususnya pesisir barat dan selatan.

“Awan Cumulonimbus bisa terjadi di beberapa daerah di Sulawesi Selatan. Bahkan, di Kota Makassar awan ini bisa tumbuh kembali,” tuturnya.

Nur Asia Utami menambahkan awan Cumulonimbus ini sangat berbahaya bagi lalu lintas penerbangan.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved