Tribun Wiki
TRIBUNWIKI: Awalnya Warnet, Warkop, Hingga Berubah Konsep, Ini Sejarah Rhapsody Cafe
Hingga akhirnya, Rhapsody menjadi sebuah kedai kopi dengan menyuguhkan kualitas kopi yang dinikmati berbagai kalangan.
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Ina Maharani
Laporan Wartawan Tribun Timur, Desi Triana Aswan
TRIBUNTIMUR.COM, MAKASSAR- Muhammad Rahmat Dindara (23) bersama kakaknya, Muh Fadly (29) berinisiatif untuk membangun usaha.
Diawal 2016, mereka kemudian menggarap usaha game center atau warnet.
Mengambil nama Rhapsody, yang menurut Randy sapaan akrab M Rahmat Dindara memiliki arti bagus dan cocok untuk usahanya.
"Rhapsody itu kota tenang yang ada di game final fantasy jadi di kota itu semua ras tidak ada musuhan dan rangkul," katanya kepada Tribun Timur saat ditemui, Kamis (27/12/2018)
Rhapsody sendiri beralamatkan di Jl Perintis Kemerdekaan No 4, Makassar .
Berjalannya waktu, Randy mengalami kesulitan saat menggarap usaha warnetnya mulai dari kehilangan beberapa alat hingga kurangnya pengunjung warnet yang datang.
Akhirnya, terpikirkan untuk tidak lagi melanjutkan usaha warnetnya.
Berdasarkan saran dari pamannya, yang dipanggi Om Choky, untuk kemudian menggarap warung kopi akhirnya dua kakak adik itu merubah konsep usahanya.
Sekitar setahun membangun usaha warkopnya, Ia merasa semakin banyak memiliki saingan dengan konsep yang lebih dari sekedar warkop.
"Perkembangannya saat itu, banyak coffee shop bermunculan. Kita juga sudah mulai merasa down lagi. Akhirnya kita putuskan untuk merubah konsep lagi," kata Randy.
Tidak ingin menyerah, Randy dan kakaknya terus berusaha untuk meningkatkan usaha yang telah mereka kelola bersama.
"Kita jatuh bangun pokoknya, tapi beruntungnya kita saling support satu sama lain," tuturnya.
Dari hal tersebut, menghatarkan Randy bertemu dengan barista Makassar yang paham tentang masalah kopi dan menyarankan Randy untuk menjadikan Rhapsody sebagai coffeshop untuk mengikuti perkembangan zaman.
Randy dan kakak kemudian setuju, dan penggarapan Rhapsody Cafe pun dimulai.