Video Detik-detik Pengendara Terseret Banjir di Barru, Juga 1 Tewas dan 2 Hilang, Ini Penyebabnya
Musibah Banjir di Barru, Jalan Trans Sulawesi lumpuh, ada korban jiwa. Salah satu pemicunya karena
TRIBUN-TIMUR.COM - Musibah Banjir di Barru, Jalan Trans Sulawesi lumpuh, ada korban jiwa.
Musibah Banjir di Barru menerjang jalan poros Barru-Parepare di Takkalasi, Barru, Sulawesi Selatan.
Salah satu pemicunya karena meluapnya aliran air Sungai Takkalasi.
Jembatan Sungai Takkalasi untuk sementara tidak dapat dilintasi kendaraan roda dua, roda empat, roda delapan, maupuan roda 10.
Jalur Dialihkan Lewat Soppeng
Banjir menutupi badan jalan, Jalan Trans Sulawesi, di Takkalasi, Baru. TRIBUN TIMUR/MULYADI
Kasatlantas Polres Pangkep, AKP Fitriawan didampingi Kanit Patroli Ipda Syarif tidak tinggal diam dengan melakukan aksi memasang papan pengalihan jalan bagi pengendara dari arah Makassar.
Papan bicara itu dipasang di Pangkajene, pusat kota Pangkep, Sulawesi Selatan.
Pengendara dialihkan untuk melintas di Kabupaten Soppeng.
'Diinformasikan Air Sungai Takalassi Kabupaten Barru Naik (Banjir) dan Tidak Bisa Dilalui Kendaraan Mohon Untuk Mengambil Jalur Bulu Dua Kab Soppeng Tembus Kab Wajo'.
Demikian isi imbauan pada papan bicara tersebut.
"Kita pasang ini untuk memberikan informasi kepada para pengendara dari arah Makassar menuju Pare-pare untuk sementara melewati jalur alternatif melalui Bulu Dua Kabupaten Soppeng tembus Parepare, Kabupaten Wajo dan Kabupaten Sidrap," ujar AKP Fitriawan, Jumat (28/12/2018).
Tujuannya agar para pengendara tidak terjebak kemacetan di daerah Barru.
1 Tewas, 2 Hilang
Dandim 1405 Mallusetasi, Letkol Arm Ketut Adi Hamsyah (baju hitam )di lokasi banjir, di Takkalasi, Barru. TRIBUN TIMUR/MULYADI
Banjir di Barru juga menimbulkan korban jiwa.
Satu orang dinyatakan tewas karena terbawa arus air baniir di Pacciro, Kecamatan Balusu, Kabupaten Barru.
"Baru saja kita evakuasi satu korban karena terseret air," jelas Kapolres Barru, AKBP Burhaman.
Sementara itu, dua orang yang merupakan ayah dan anak masih dinyatakan hilang di Balusu.
Bupati Barru, Suardi Saleh menuturkan, dari enam kecamatan yang terkena banjir, paling parah terjadi di Balusu.
"Paling parah di Kecamatan Balusu," katanya menjelaskan.
Di titik ini, jalur Trans Sulawesi sempat putus yang mengakibatkan antrian panjang kendaraan dari dua arah.
Disebabkan Pembangunan Rel Kereta Api
Suasana proyek Rel Kereta Api (RKA) di Desa Ajjakkang, Kecamatan Soppeng Riaja, Kabupaten Barru, yang diabadikan menggunakan kamera drone Tribun Timur, Senin (13/11/2017). TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR
Hujan sepanjang hari membuat enam kecamatan di Kabupaten Barru dilanda banjir.
Diduga, banjir disebabkan oleh pembangunan rel kareta api yang melintas di semua kecamatan yang terdampak.
"Sejak tahun 80-an baru kali ini banjir seperti ini di Barru bahkan baru kali ini kejadianya parah. Nanti setelah ada itu rel kereta api," ungkap salah seorang warga Takkalasi, Safri.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Barru, Nasriah menuturkan, banjir yang melanda tersebut diduga dipicu tingginya curah hujan.
"Kemungkinan besar karena tingginya curah hujan sehingga mengakibatkan banjir," ujarnya.
Ketika ditanya disebabkan karena pembangunan rel kareta api, Nasriah tidak mengiyakan dan tidak mengatakan tidak.
"Saya tidak bisa memastikan jika itu penyebabnya," katanya menambahkan.
11 Daerah Terancam Banjir
Banjir doi Takkalasi, Barru. TRIBUN TIMUR/MULYADI
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Selatan menyebut hampir semua daerah di Sulawesi Selatan terancam banjir.
Hujan deras yang terus menerus dengan intensitas lebat yang mengguyur wilayah Sulsel berpotensi terjadinya luapan sungai yang merendam pemukiman warga.
"Semua kabupaten dan kota kita waspadai. Tapi kalau belajar pada pengalaman tahun sebelumnya ada beberapa daerah menjadi langganan banjir," kata Kepala BPBD Sulsel, Syamsibar.
Beberapa daerah yang dimaksud adalah Makassar, Maros, Bone, Wajo, Pangkep, Barru, Pinrang, Sidrap, Sinjai, Bulukumba, dan Luwu Raya.
Menurut Syamsibar, bentuk kewaspadaan yang dilakukan adalah dengan mengeluarkan surat edaran kepada seluruh pemerintah daerah Kabupaten dan Kota.
Isi suratnya dengan nomor 557.1/8681/BPBD perihal antisipasi dan peningkatan kesiapsiagaan cuaca ekstrim di wilayah Sulsel.
Yaitu meminta kepada pemerintah Kabupaten Kota untuk mengaktivasi posko siaga darurat guna mengantisipasi dinamikan cuaca diwilayah masing masing.
Gubernur juga meminta kepada pemerintah daerah untuk mempersiapkan personil dan peralatan serta ketersediaan logistik hjika sewaktu waktu bencana terjadi.
"Himbauan ini sudah disampaikan lewat BPBD kabupaten dan kota. Bukan hanya pantai dan pegunungan, tapi semua aspek, termasuk daerah aliran sungai maupun daerah yang potensi banjir," tuturnya.
Selain itu kata Syamsibar juga meminta bagi masyarakat yang bermukim di wilayah pesisir pantai untuk tetap waspada mengingat saat ini memasuki cuaca yang ekstrim yang berpotensi terjadi banjir, gelombang pasang, angin puting beliung.
Bagi masyarakat yang berada di wilayah pegunungan dan di lereng lereng untuk mewaspadai adanya gerakan tanah yang berpotensi mengakibatkan tanah longsor.
"Diharapkan BPBD kab/kota menindaklanjuti edaran bapak gubernur sulsel dengan meneruskan sampai ke tingkat desa. BPBD kab/kota tetap mengkoordinasikan langkah langkah antisipasi maupun kejadian bencana di wilayahnya," katanya memaparkan.
Detik-detik Warga Terseret Arus
Nekat menerebos banjir yang menutupi badan jalan, Jalan Trans Sulawesi, di Barru, pengendara sepeda motor terperosok.
Mereka terlihat sempat terseret arus dan langsung ditolong warga.
Tonton video detik-detiknya di bawah ini.