Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pagar Makam Sultan Hasanuddin Robohkan Rumah Warga, Pemilik Rugi Rp100 Juta

Rumah Harto Dg Gading tampak kotor di bagian belakang, Selasa (25/12/2018) sore. Tegel rumahnya masih basah akibat sisa-sisa air lumpur kecoklatan.

Penulis: Ari Maryadi | Editor: Waode Nurmin
ari/ tribun timur
Belum Dibenahi. Dinding rumah Harto Dg Gading masih tampak terbuka akibat runtuhan pagar Makam Sultan Hasanuddin, Selasa (25/12/2018). 

Laporan Wartawan Tribun Timur Ari Maryadi

TRIBUN-TIMUR.COM, SUNGGUMINASA - Rumah Harto Dg Gading tampak kotor di bagian belakang, Selasa (25/12/2018) sore. Tegel rumahnya masih basah akibat sisa-sisa air lumpur kecoklatan.

Rumah Harto adalah satu dari tiga rumah yang rusak akibat tertimpa rerentuhan pagar Makam Sultan Hasanuddin Jumat (21/12/2018) malam lalu. Harto menyebutkan, akibat kerusakan tersebut, ia mengalami kerugian hingga Rp.100 juta.

Baca: VIDEO: Patroli Pengamanan Gereja, Pangdam XIV Hasanuddin Kendarai Motor Trail

Baca: Ketum Panitia Natal Gereja Katedral Makassar: Kami Senang, Kami Juga Sedih

Baca: Jelang Tahun Baru, Hotel di Soppeng Belum Terbooking

Baca: Kapolda Baharudin Djafar Pastikan Perayaan Natal di Sulbar Berlangsung Aman

Baca: Terungkap Keinginan Terakhir Dylan Sahara Istri Ifan Seventeen Belum Terwujud & Jadi Korban Tsunami

Baca: Siswa MTsN Kepulauan Selayar Juara 2 Kompetisi Sains Madrasah Tingkat Provinsi

Baca: Sampah Menumpuk di Bibir Pantai Pulau Kayuadi

Baca: Hati-Hati Melintas di Jl HM Arsyad Parepare, Saluran Air Amblas

Baca: KPU Palopo Bakal Gelar Ngopi Akhir Tahun

 

"Banyak barang-barang kami yang rusak. Dinding rumah, kamar mandi, dapur dan peralatan rumah," kata Harto kepada Tribun Timur, Selasa (25/12/2018).

Harto melanjutkan, ia dan keluarganya berharap kesediaan pemerintah bertanggung jawab atas kerusakan dan kerugian yang ia alami. "Rumah yang ia tinggali sejak tahun 1987 ini rusak tertimpa bebatuan dan lumpur," sesal Harto.

"Kami berharap pemerintah bersedia mengganti kerugian kami. Apakah menghadirkan barang-barang baru sebagai pengganti, atau memberikan kami uang tunai sebagai pengganti," tambah Harto.

Baca: Tahun 2019, Ini Harapan Ketua BKPRMI Jeneponto Suardi A Kahar

Baca: Misa Natal di Gereja Katedral Makassar, Tas dan Barang Bawaan Jemaat Diperiksa

Baca: VIDEO: Ucapan Selamat Natal dan Harapan Bupati Toraja Utara

Baca: Produksi Jagung Petani di Malangke Barat Luwu Utara 6 Ton Per Hektare

Baca: Wali Kota Makassar dan Forkopimda Sampaikan Selamat Natal di Gereja Katedral

Baca: Resmi, Ahok Dapat Remisi Natal 2018 Kapan Bebas? Ini Rencananya Setelah Keluar Penjara

Harto menilai, pekerja proyek melakukan hal keliru sejak awal. Dinding pembatas makam Sultan Hasanuddin ditinggikan tanpa penyediaan saluran air.

Hingga akhirnya dinding pembatas tersebut roboh saat hujan deras mengguyur. Bebatuan besar bergelinding masuk ke rumahnya, disertai rembesan lumpur.

"Pekerja tidak menyiapkan lubang pembuangan, padahal dinding ini adalah bagian terendah dari makam. Akibatnya air tertampung di sini," kata Harto.

Lebih dekat dengan Tribun Timur, subscribe channel YouTube kami: 

Follow juga akun instagram official kami: 

ii

 
 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved