Update Tsunami Pantai Anyer 43 Meninggal 583 Luka & Nasib Grup Band Seventeen
Dampak tsunami Pantai Anyer Termasuk nasib personel Grup Band Seventeen yang masih terus ditunggu informasinya oleh para fans Grup Band Seventeen
TRIBUN-TIMUR.COM - Dampak tsunami Pantai Anyer terus diupdate untuk informai terkini.
Termasuk nasib personel Grup Band Seventeen yang masih terus ditunggu informasinya oleh para fans Grup Band Seventeen.
Bencana tsunami Pantai Anyer menjadi perhatian publik terutama dampak dan korban yang diakibatkanya.
Baca: Heboh Mobil Goyang Siswi SMA & Pak Guru Kepergok Warga, Ini Terjadi Kemudian
Baca: Sedang Ramai Puan Maharani Pakai Jilbab, Ini Profil Suaminya Yang Jarang Terekspos
Baca: Mau Daftar PPPK? Catat Waktunya dan Persamaannya dengan PNS, Gaji, Hingga Jaminan Masa Depan
Baca: Persija Bakal Kedatangan Pemain Luar Biasa, Bandingkan Daftar 3 Pemain Buruan Persib & PSM
Dampak tsunami Pantai Anyer yang menerjang pantai di Selat Sunda, khususya di daerah Pandenglang, Lampung Selatan dan Serang terus bertambah.

Hingga hari Minggu (23/12/2018) pukul 07.00 WIB, data sementara jumlah korban dari bencana tsunami di Selat Sunda tercatat 43 orang meninggal dunia, 584 orang luka-luka dan 2 orang hilang.
Kerugian fisik meliputi 430 unit rumah rusak berat, 9 hotel rusak berat, 10 kapal rusak berat dan puluhan rusak.
"Jumlah pengungsi masih dalam pendataan. Pandeglang adalah daerah yang paling parah terdampak tsunami," Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho.
Di Kabupaten Pandeglang tercatat 33 orang meninggal dunia, 491 orang luka-luka, 400 unit rumah rusak berat, 9 hotel rusak berat, dan 10 kapal rusak berat.
Daerah yang terdampak adalah permukiman dan kawasan wisata di sepanjang Pantai seperti Pantai Tanjung Lesung, Sumur, Teluk Lada, Penimbang dan Carita.
Saat kejadian banyak wisatawan berkunjung di pantai sepanjang Pandeglang.
Baca: Heboh Mobil Goyang Siswi SMA & Pak Guru Kepergok Warga, Ini Terjadi Kemudian
Baca: Sedang Ramai Puan Maharani Pakai Jilbab, Ini Profil Suaminya Yang Jarang Terekspos
Baca: Mau Daftar PPPK? Catat Waktunya dan Persamaannya dengan PNS, Gaji, Hingga Jaminan Masa Depan
Baca: Persija Bakal Kedatangan Pemain Luar Biasa, Bandingkan Daftar 3 Pemain Buruan Persib & PSM
"Di Lampung Selatan, 7 orang meninggal dunia, 89 orang luka-luka dan 30 unit rumah rusak berat. Sedangkan di Serang tercatat 3 orang meninggal dunia, 4 orang luka-luka dan 2 orang hilang," sambungnya.
Pendataan masih dilakukan. Kemungkinan data korban dan kerusakan akan bertambah.
Penanganan darurat terus dilalukan. Status tanggap darurat dan struktur organisasi tanggap darurat, pendirian posko, dapur umum dan lainnya masih disiapkan.
Alat berat juga dikerahkan untuk membantu evakuasi dan perbaikan darurat.
Masyarakat dihimbau tidak melakukan aktivitas di sekitar pantai saat ini. BMKG dan Badan Geologi masih melakukan kajian untuk memastikan penyebab tsunami dan kemungkinan susulannya.
Grup Band Seventeen
Seusai tsunami menerjang pesisir Banten pada Sabtu (22/12/2018) malam, grup band Seventeen belum ditemukan.
Band yang terkenal dengan lagu "Jaga Selalu Hatimu" itu sedang tampil di sebuah acara di Tanjung Lesung Beach Resort, Banten, saat bencana alam itu terjadi.
Kabar pasca tsunami di Banten ini pertama kali diketahui dari Rian D'MASIV yang mengunggah status di akun Instagram-nya.
Rian menulis, para personel Seventeen, yakni Bani (bass), Yudhi (gitar), Herman (gitar), Andi (drum), dan Ifan (vokal) serta para kru Seventeen belum ditemukan.
"Pray for seventeen band... terkena ombak saat manggung di pantai carita... beberapa crew dan personil blm ditemukan... mohon do’a agar semuanya baik2 saja,” tulis Rian seperti dikutip Kompas.com, Minggu (23/12/2018).
Hingga kini kabar dari personel grup band Seventeen masih dinantikan.
Baca: Heboh Mobil Goyang Siswi SMA & Pak Guru Kepergok Warga, Ini Terjadi Kemudian
Baca: Sedang Ramai Puan Maharani Pakai Jilbab, Ini Profil Suaminya Yang Jarang Terekspos
Baca: Mau Daftar PPPK? Catat Waktunya dan Persamaannya dengan PNS, Gaji, Hingga Jaminan Masa Depan
Baca: Persija Bakal Kedatangan Pemain Luar Biasa, Bandingkan Daftar 3 Pemain Buruan Persib & PSM
Sebelumnya gelombang tinggi menerjang pesisir Banten dan menyebabkan sejumlah kerusakan.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa gelombang itu merupakan tsunami.
BMKG menyampaikan kesimpulan tersebut setelah mendapatkan data dari 4 stasiun pengamatan pasang surut di sekitar Selat Sunda pada waktu kejadian tsunami, yaitu pukul 21.27 WIB.
Hasil pengamatan menunjukkan tinggi gelombang masing-masing 0.9 meter di Serang pada pukul 21.27 WIB, 0,35 meter di Banten pada pukul 21.33 WIB, 0,36 meter di Kota Agung pada pukul 21.35 WIB, dan 0,28 meter pada pukul 21.53 WIB di Pelabuhan Panjang.(*)
Silakan Subscribe Akun Resmi Youtube Tribun Timur untuk news video terkini:
Silakan Follow akun resmi instagram tribun timur untuk info terbaru:
Baca: Heboh Mobil Goyang Siswi SMA & Pak Guru Kepergok Warga, Ini Terjadi Kemudian
Baca: Sedang Ramai Puan Maharani Pakai Jilbab, Ini Profil Suaminya Yang Jarang Terekspos
Baca: Mau Daftar PPPK? Catat Waktunya dan Persamaannya dengan PNS, Gaji, Hingga Jaminan Masa Depan
Baca: Persija Bakal Kedatangan Pemain Luar Biasa, Bandingkan Daftar 3 Pemain Buruan Persib & PSM
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Update! Dampak Tsunami Selat Sunda: 43 Meninggal Dunia, 584 Orang Luka-Luka dan 2 Orang Hilang,