Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kuburan Berjatuhan ke Laut Desa Sampulungan Takalar, Ada Jenazah Masih Terbungkus Kafan

Tanah perkuburan di desa tersebut kian terkikis akibat air laut. Sejumlah makam serta tulang belulang bahkan telah berjatuhan ke tepi pantai.

Penulis: Ari Maryadi | Editor: Imam Wahyudi
Kuburan Berjatuhan ke Laut Desa Sampulungan Takalar, Ada Jenazah Masih Terbungkus Kafan - makaman1.jpg
Sanovra/tribun-timur
Sejumlah warga melihat kondisi makam yang terkena abrasi di Desa Sampulungan, Kecamatan Galesong Utara, Kabupaten Takalar, Sulsel (23/12/18). Abrasi ini menyebabkan darat sepanjang 25 hiingga 30 meter dari pesisir pantai terkikis, akibatnya kawasan pemakanan hilang dan hancur.
Kuburan Berjatuhan ke Laut Desa Sampulungan Takalar, Ada Jenazah Masih Terbungkus Kafan - makamanew.jpg
Sanovra/tribun-timur
Sejumlah warga melihat kondisi makam yang terkena abrasi di Desa Sampulungan, Kecamatan Galesong Utara, Kabupaten Takalar, Sulsel (23/12/18). Abrasi ini menyebabkan darat sepanjang 25 hiingga 30 meter dari pesisir pantai terkikis, akibatnya kawasan pemakanan hilang dan hancur.
Kuburan Berjatuhan ke Laut Desa Sampulungan Takalar, Ada Jenazah Masih Terbungkus Kafan - makamnear.jpg
Sanovra/tribun-timur
Sejumlah warga melihat kondisi makam yang terkena abrasi di Desa Sampulungan, Kecamatan Galesong Utara, Kabupaten Takalar, Sulsel (23/12/18). Abrasi ini menyebabkan darat sepanjang 25 hiingga 30 meter dari pesisir pantai terkikis, akibatnya kawasan pemakanan hilang dan hancur.

"Lalu siapa yang kami makamkam? Bisa saja keluarga almarhum sedang mencarinya," tambah Esengali.

Lalu kemana Aigali menghilang selama ini?

Dia mengatakan, mendapat tawaran kerja di sebuah peternakan selama empat bulan dan memutuskan untuk menerimanya.

Saat itu, ujar Aigali, dia sama sekali tidak terpikir untuk berpamitan dengan keluarganya.

"Syukur kepada Tuhan dia kembali dalam kondisi masih hidup."

 "Namun, kami akan menuntut dokter yang memberikan hasil tes DNA," kata adik ipar Aigali, Aiman Supugalieva (51)

Sementara itu, dokter yang melakukan tes DNA Akmaral Zhubatyrova mengatakan, kesalahan dalam pemeriksaan mungkin saja terjadi.

"Sangat tidak mungkin menentukan dengan pasti identitas seseorang hanya dengan hasil tes DNA."

"Harus diingat masih ada 0,08 persen kemungkinan salah," kata Akmaral.(*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved