Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Korban Gempa Palu di BTP Makassar Butuh Uluran Tangan Dermawan

Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), termasuk salah satu daerah yang dituju pengungsi asal Sulteng tersebut.

Penulis: Amiruddin | Editor: Imam Wahyudi
Korban Gempa Palu di BTP Makassar Butuh Uluran Tangan Dermawan - nurula.jpg
amiruddin/tribunsidrap.com
Posko korban gempa Palu di BTP.
Korban Gempa Palu di BTP Makassar Butuh Uluran Tangan Dermawan - nurliaea.jpg
amiruddin/tribunsidrap.com
Korban gempa asal Palu yang kakinya diamputasi, Nurul Istikharah (16).

Laporan Wartawan Tribun Timur, Amiruddin

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Gempa bumi berkekuatan 7,4 skala richter yang mengguncang Kota Palu, Donggala, dan Sigi, Sulawesi Tengah (Sulteng), pada Jumat (28/9/2018) lalu, menelan ribuan korban jiwa.

Tak sedikit pula warga yang memilih mengungsi meninggalkan Sulteng, setelah sanak saudara dan rumahnya telah tiada.

Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), termasuk salah satu daerah yang dituju pengungsi asal Sulteng tersebut.

Seperti di posko korban gempa Palu, Bumi Tamalanrea Permai (BTP), Jl Kejayaan Timur 1, No 260, Kecamatan Tamalanrea, Kota Makassar.

Di rumah berlantai dua tersebut, terdapat sembilan kepala keluarga yang masih mengungsi.

Mereka menempati rumah warga setempat bernama Ir Firman.

"Jumlahnya hampir 40 orang, termasuk keluarga pendamping pengungsi yang mengalami luka itu kita tampung," kata pemilik rumah, Firman, kepada tribun-timur.com, Rabu (19/12/2018).

Rumah tersebut, kata dia, sengaja disiapkan untuk menampung korban gempa Sulteng, utamanya bagi yang tak lagi memiliki rumah dan sanak keluarga.

Rumah berlantai dua tersebut memiliki masing-masing tiga kamar di lantai dasar dan dua.

Firman menambahkan, untuk kebutuhan sehari-hari, korban gempa Palu tersebut hanya mengandalkan donasi dari sejumlah dermawan.

Termasuk kata dia, donasi yang digalang oleh para relawan.

"Alhamdulillah, ada sejumlah dermawan yang datang langsung mengantarkan makanan ke posko. Ada pula yang menyerahkan uang tunai. Itulah yang selanjutnya kami pakai menyiapkan kebutuhan saudara-saudara kita itu," ujarnya.

Di posko tersebut, juga terdapat korban gempa asal Perumahan Balaroa yang ditemukan relawan, setelah tiga hari tertimbun reruntuhan bangunan, Nurul Istikharah (16).

Warga Jl Kenanga, Kelurahan Balaroa, Kecamatan Palu Barat itu terpaksa diamputasi oleh tim dokter RSUP Dr Wahidin Sudirohusodo Makassar, setelah tertimbun reruntuhan bangunan.

Sehari-hari, ia terpaksa membutuhkan bantuan ayahnya, Muh Yusuf (46) untuk bergerak.

"Saya ihlas harus diamputasi kak. Selamat dari reruntuhan, itu bagi saya sudah Alhamdulillah sekali," tuturnya.

Bukan hanya Nurul, di posko tersebut juga terdapat korban gempa lainnya yang mengalami luka di bagian kepala, punggung, dan kaki.

Bagi dermawan yang ingin membantu pengungsi asal Sulteng tersebut, dapat datang langsung ke posko korban gempa Palu, Bumi Tamalanrea Permai (BTP), Jl Kejayaan Timur 1, No 260 atau Masjid Al Muamalah, yang jaraknya dekat posko tersebut.

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved