Tribun Wiki
TRIBUNWIKI: Profil Anna Mariana, Desainer Abang-None yang Rancang Tenun Balimagista untuk Sulsel
iapa Anna Mariana, sosok yang menenun Balimagista ? Penelusuran tribun-timur.com, Sabtu (15/12), Anna adalah pelopor dan tokoh tenun nusantara.
Penulis: Saldy Irawan | Editor: Ina Maharani
TRIBUN-TIMUR.COM,MAKASSAR - Desainer Anna Mariana (58) berhasil menghadirkan tenun Balimagista. Balimagista adalah perpaduan tenun antaranya budaya Bali Makassar Bugis dan Toraja disingkat Balimagista.
Karya tenun ini akan dijadikan sebagai bahan untuk seragam resmi Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Sulsel serta para pegawai Pemprov Sulsel.
Tenun Balimagista di launcing oleh Istri Wakil Presiden RI, Mufidah Jusuf Kalla disaksikan Ketua Dekranasda Sulsel Hj Liestiaty Fachrudin, Anna Mariana dan Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman, di Four Points by Sheraton Hotel Jl Andi Djemma, kota Makassar pada Jumat 14 Desember 2018 kemarin.
Lantas siapa Anna Mariana, sosok yang menenun Balimagista ?
Penelusuran tribun-timur.com, Sabtu (15/12), Anna adalah pelopor dan tokoh tenun nusantara.
Karya-karyanya sebagian besar di even budaya seperti Adat Betawi, Abang None Jakarta, adat Bali, dan batik yang dikenakan Putri Indonesia.
Tak hanya itu, Anna menyebutkan bahwa Presiden RI Hm Joko Widodo beserta istri pun juga mengenakan karyanya di beberapa moment di Jakarta.
"Terakhir saat Pak Jokowi dan Bu Iriana pakai tenun babe dan selendang bu Iriana dari karya kami pada Lebaran Betawi tahun 2017 kemarin," ujar Anna, via whats app.
Anna yang lahir di Solo 1 Januari 1960 ini diketahui istri dari Tjokorda Ngurah Agung Kusumayudha, tokoh tenun songket yang dinobatkan Pemprov DKI Jakarta.
Kedua pasangan ini dikaruniai empat orang anak, yang kini berdomisili di Jakarta.

Lanjut Anna, dibalik kesuksesannya tentu tak lepas dari peran suami yang penuh mendukung dirinya dalam berkarir.
"Yah jasa bapak, juga sangat besar selain dukungan juga setia mendampingi saya kemana -mana dalam event tenun budaya di beberapa kota di Indonesia," kata Anna.
Perlu diketahui bahwa Kain-kain tenun dan songket yang dibuat Anna memiliki standar kualitas tinggi. Pasalnya dari persiapan bahan baku hingga menenun masih dilakukan secara tradisional.
"Kami masih mempertahankan proses pengerjaannya dengan cara tradisional karena kualitasnya jauh lebih baik dari pada menggunakan bantuan mesin," katanya.
Selain itu, bahan bakunya pun tidak sembarangan, kain tenun dan songket hasil karyanya memakai bahan baku alam untuk kebutuhan serat kain maupun pewarnaannya.
Semakin rumit motifnya kata Anna, semakin lama pengerjaannya dan semakin mahal pula harganya. Hal tersebut dinilai wajar karena proses pembuatan kain tenun dan songket bisa memakan waktu 3 atau 6 bulan, bahkan satu tahun.
