Peduli Perempuan, Pertamina MOR VII Sulawesi Akan Lakukan Ini
Dari jumlah itu, kasus kekerasan fisik mendominasi dengan 439 kasus, psikis 250 kasus, seksual 202 kasus, dan penelantaran 42 kasus
Laporan Wartawan Tribun Timur, Muhammad Fadhly Ali
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Sulsel mencatat, hingga September 2018, ada 860 kasus kekerasan perempuan dan anak yang terungkap.
Dari jumlah itu, kasus kekerasan fisik mendominasi dengan 439 kasus, psikis 250 kasus, seksual 202 kasus, dan penelantaran 42 kasus, selebihnya kasus trafficking dan eksploitasi.
Data tersebut memantik PT Pertamina Marketing Operation Region (MOR) VII Sulawesi untuk ikut serta membahas dan menawarkan solusi dalam sebuah talkshow dan gathering bertajuk Pertamina Bright Gas.
Rencananya, gathering digelar di Rumah Makan Ayam Goreng Fatmawati Jl Boulevard Makassar, Rabu (12/12/2018).
Hadir sebagai pembicara, Ketua Persatuan Wanita Patra (PWP) Pertamina MOR VII Indira Hasan yang merupakan istri GM Pertamina MOR VII Werry Prayogi, Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Sulsel Liestiaty F Nurdin yang merupakan istri Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah, dan Founder Sekolah Anak Percaya Diri Nuraeni.
Unit Manager Communication & CSR MOR VII Sulawesi, M Roby Hervindo yang ditemui di kantornya Jl Garuda Makassar, Selasa (11/12/2018) menuturkan, talkshow yang dirangkaikan dengan perayaan hari Anti Kekerasan Pada Perempuan ini terbilang penting.
"Data dari DP3A (Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak) Kota Makassar pada 2017 mencatat, ada 1.406 kasus kekerasan perempuan dan anak terjadi. Bila di-zooming, khusus desa binaan kami di daerah Pattingalloang hingga ke Paotere, masih banyak kasus kekerasan yang terjadi. Utamanya kepada anak," katanya.
Founder Sekolah Anak Percaya Diri Nuraeni sebagai pembicara, akan mengupas inisiasinya dalam mendirikan Sekolah Anak Percaya Diri. Sebuah sekolah informal yang berdiri sejak 2016 yang erlokasi di Jl Barukang III Lorong 3 Makassar.
"Kami terpanggil membantu Nuraeni dalam membuka sekolah tersebut, karena prihatin melihat anak korban kekerasan dalam rumah tangga dan kekerasan seksual di lingkungan sekitar," katanya.
Sesuai namanya, sekolah ini bertujuan mengembalikan rasa kepercayaan diri anak. Melalui pembelajaran kebersihan diri dan lingkungan, membuat kerajinan, pengembangan bakat dan minat serta pendidikan akhlak.
Perkembangan anak-anak dimonitor oleh Nurfadhilah Hilman guru sekolah melalui asesmen bulanan.
"Saat ini ada sekitar 65 anak yang ikuti sekolah setiap Jumat dan Minggu siang. Perjuangan Nuraeni tidaklah mudah, beruntung ia tak berjalan sendiri, kami hadir sejak 2017 lalu," katanya.
Secara detail Nuraeni akan menjelaskannya pada talkshow nanti, yang rencananha akan dimulai pukul 16.00 Wita.
Bagaimana dengan Ketua PWP Pertamina MOR VII Sulawesi? "Ibu Indira akan mengulas seperti apa dukungan Pertamina dalam pemberdayaan perempuan. Sebab CSR PWP banyak, utamanya, bagaimana pemberdayaan perempuan agar lebih produktif," katanya.
Rencananya, Liestiaty F Nurdin Ketua Tim Penggerak PKK Sulsel turut hadir. "Konfirmasinya siap hadir. Kami sangat berharap ibu Liesyiaty bida hadir, apalagi kapasitasnya sebagai ketua tim PKK punya konsen dan program khusus perempuan," ujar Roby.