Keluarganya Jadi Korban Westerling, Ini Harapan Bupati Majene pada Peringatan Korban 40.000 Jiwa
Pemkab Majene bersama jajaran TNI Kodim 1401 Majene dan Polres Majene memperingati pembantaian oleh tentara Nederland Indische Civil Administration
Penulis: edyatma jawi | Editor: Waode Nurmin
Laporan Wartawan Tribun Timur, Edyatma Jawi
TRIBUNPOLMAN.COM, POLMAN -- Pemkab Majene bersama jajaran TNI Kodim 1401 Majene dan Polres Majene memperingati pembantaian oleh tentara Nederland Indische Civil Administration (NICA) di bawah komando Raymond Paul Pire Westerling.
Upacara peringatan itu dilangsungkan di taman makan pahlawan korban 40.000 jiwa Galung Lombok, Tinambung, Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar), Selasa (11/12/2018).
Baca: TRIBUNWIKI: YouTube Rewind 2018 - 9 YouTuber Wanita Terlibat, Ada yang Berbahasa Arab
Baca: Jadwal Siaran Langsung Liga Champions 2018: Liverpool vs Napoli & Barcelona vs Tottenham Hotspurs
Upacara itu dipimpin oleh Bupati Majene, Fahmi Massiara.
Kata Fahmi, peringatan itu sebagai bentuk renungan terhadap korban pembantaian pasukan Westerling di Tahun 1947. Seluruh korban merupakan pejuang yang mempertahankan kemerdekaan.
"Mereka ini (Korban 40.000 jiwa,red), rela berkorban untuk hal tersebut," ucap Fahmi, Selasa (11/12/2018).
Fahmi mengaku memiliki keluarga dekat yang juga jadi korban kekejian Westerling. Ia termasuk dari 40.000 rakyat Indonesia yang dibantai.
Baca: Isyarat Pertahankan Robert Alberts, Bos PSM: Sulit Dapatkan Pelatih Bagus
Baca: Mitsubishi Motors Apresiasi Langkah BPPT RI Resmikan Stasiun Pengisian Daya Kendaraan Listrik
"Keluarga dekat kami masuk dalam pengambilan daripada Westerling ini," ujarnya.
Kata Fahmi, generasi berikutnya harus melanjutkan perjuangan mereka. Meskipun dalam bentuk yang lain. Seperti ikut membantu pembangunan dan mengisi kemerdekaan. (*)
Lebih dekat dengan Tribun Timur, subscribe channel YouTube kami:
Follow juga akun instagram official kami:
Area lampiran