Pemain Asing Main Tarkam
Pemain Asing Main Tarkam di Desa, Ini Fakta-faktanya Ada Ditangkap Imigrasi Sulsel Siap Agennya?
Pemain Asing tidak bisa menunjukkan dokumen keimigrasiannya. Imigrasi Parepare langsung membawa dua Pemain Asing ini usai tampil di liga Tarkam
Penulis: Mulyadi | Editor: Mansur AM
Belum diketahui berapa bayaran kedua pemain ini sekali main.
3. Main di klub Garuda FC.
Patrick Selorm Kwasi Agbeli dan Epshon Edward memperkuat klub amatir Garuda FC.
Mereka bermain untuk mengitukui kejuaraan Bupati Cup Barru
"Diduga keduanya dibayar bermain di klub Garuda FC yang bermain di Bupati Cup Barru. Seharusnya yang bersangkutan kantongi ITAS (Ijin Tinggal Terbatas)," tambahnya.
4. Agen Juga Diamankan
Imigrasi Parepare mendalami peran agen yang mendatangkan dua pemain bola asal Ghana yang bermain secara ilegal di turnamen sepak bola Bupati Barru Cup III.
"Kita masih sementara melakukan pemeriksaan terhadap agennya. Jika sengaja terlibat maka akan kita tingkatkan proses hukumnya," jelas Kepala Kantor Imigrasi Parepare, Noer Putra Bahagia, Rabu (5/12/2018) dalam jumpa pers di kantornya.
Ditanya lebih lanjut, Putra menuturkan bahwa agen dan dua pemain bola asal Ghana ini masing-masing tahu jika bermain di liga tarkam dengan dibayar melanggar.
"Kita duga mereka dibayar (untuk bermain) sementara visa yang dikantongi hanya ijin kunjungan bukan ijin kerja. Agen dan WNA sama-sama tahu,"ujarnya.
Putra menjelaskan, dua pemain asing ini, agennya dari Sabrina Indo Sport atas nama Samsir yang kantornya berada di Makassar.
"Bermain di turnamen di Barru ini kita duga sebagai uji coba dan jika bagus mainnya maka baru akan diurus perizinannya. Tetapi kan itu melanggar," tutur dia.
Hasil pemeriksaan, kata Putra dua WNA ini masing-masing Patrick Selorm Kwasi Agbeli dan Epshon Edward terbukti melanggar.
"Kita akan deportasi keduanya pulang ke negaranya," tambah Noer Putra Bahagia.
Imigrasi Parepare juga mendalami berapa jumlah bayaran yang diterima Pemain Asing ini selama tampil. "Apakah dibayar per tandingan atau hingga kompetisi selesai. Kami masih dalami," tambah Noer Putra.