Kisah Pantai Mampie di Wonomulyo, Polman, yang Terus Tergerus Abrasi
Selain itu, air bersih di Mampie juga sulit. Air laut telah membuat sumur warga menjadi asin.
Penulis: edyatma jawi | Editor: Arif Fuddin Usman
Laporan Wartawan Tribun Timur, Edyatma Jawi
TRIBUNPOLMAN.COM, POLMAN - Abrasi di Pantai Mampie, Dusun Mampie, Desa Galeso, Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulbar, semakin mengkhawatirkan.
Tiap tahun daerah ini menjadi langganan abrasi, sejak 2005 silam. Pemukiman hingga kebun warga pun telah hilang dan jadi lautan.
Pemuda Mampie, Muh Yusri mengatakan, 2005 lalu, rumahnya dan rumah penduduk lainnya berjarak 500 meter dari bibir pantai. Namun sekarang, telah menjadi lautan.
"Sejumlah lokasi rumah warga kini sudah menjadi laut akibat abrasi pantai tiap tahunnya," ujar Yusri, Rabu (5/12/2018).
Bukan hanya rumah penduduk, lahan perkebunan masyarakat juga kini hilang karena abrasi. Kondisi itu membuat, sejumlah warga kehilangan mata pencaharian.
"Sekarang sulit berkebun, karena setiap tahun air laut naik sampai ke rumah warga, jadi tidak ada tanaman yang tumbuh subur," katanya.
Selain itu, air bersih di Mampie juga sulit. Air laut telah membuat sumur warga menjadi asin. Atau dikenal dengan istilah intrusi.
"Warga Mampie sulit mendapatkan air bersih khususnya air minum, karena semua sumur airnya asin," ungkapnya.
Kepala Dusun Mampie, Darwis S membenarkan kondisi tersebut. Kata Darwis, bibir pantai di Mampie saat ini, dulunya merupakan lapangan sepakbola.
"Lokasi orang sering mandi laut di tempat wisata itu dulunya adalah lapang sepak bola. Kini jadi pantai," Kata Darwis.
Ia berharap, penanganan abrasi di Mampie dimaksimalkan. Sehingga lahan pemukiman penduduk bisa diselamatkan. (*)
Lebih dekat dengan Tribun Timur, subscribe channel YouTube kami:
Follow juga akun instagram official kami: