Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Aa Gym Menahan Tangis Saat Bicara Reuni 212: Ada Satu Kepedihan Kalau Mendengar Kata Radikal

Aa Gym mengajak semua hadirin di ILC untuk tetap tenang dan saling menghormati meski memiliki pandangan yang berbeda.

Editor: Ilham Arsyam
Youtube ILC TVone
Aa Gym 

Aa Gym Menahan Tangis Saat Bicara Reuni 212: Ada Satu Kepedihan Kalau Mendengar Kata Radikal

TRIBUN-TIMUR.COM - Pendakwah Aa Gym menjadi narasumber dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC) di tvOne, Selasa (4/12/2018) malam.

Tema yang diangkat ILC malam itu adalah "Pasca Reuni 212: Menakar Elektabilitas Capres 2019".

Awalnya, Aa Gym mengajak semua hadirin di ILC untuk tetap tenang dan saling menghormati meski memiliki pandangan yang berbeda.

 

Ia juga berterima kasih pada peserta, panitia, aparat keamanan, hingga pemerintah terkait Reuni 212.

"Terima kasih sudah berusaha keras, sesuatu untuk negeri ini, walaupun ada yang sependapat dan tidak sependapat," ujarnya.

Menurut Aa Gym, 212 merupakan aset bangsa.

"Bagi saya, 212 ini menurut saya adalah aset bangsa, ini adalah karunia Allah bagi siapapun yang ingin yang ingin mendapatkan hikmah dari kejadian ini," tuturnya.

"Memang sudut pandang bisa berbeda, tapi kalau pakai hati yang jernih dengan rasa persaudaraan, kita bisa mendapatkan banyak hal."

Aa Gym mengatakan jika dirinya tidak hadir dalam acara Reuni Akbar 212 di Monas.

"Saya tidak hadir karena di pesantren pas sedang milad ke-28, acara yang cukup besar di Bandung, sehingga lebih objektif bisa melihat dari luar dan yang datang ke sana adalah istri," kata Aa Gym.

Ia meminta istrinya yang merupakan seorang antropolog untuk melihat secara objektif acara tersebut.

"Ini tidak ada urusannya dengan politik, jumlah rating, tapi saya ingin menceritakan persaaan, boleh Pak Karni?," tanya Aa Gym.

"Kenapa orang mau berkumpul begitu, nabung, jauh-jauh. Apa sih sebetulnya yang menyebabkan berbondong-bondong orang dengan penuh semangat, penuh dengan keteduhan, penuh dengan kasih sayang, bahkan menjaga?"

"Rupanya, ada sesuatu di dalam yang ingin disampaikan, yang dirasakan tapi sulit untuk mengungkapkan, dan mungkin sulit untuk mencari saluran pengungkapannya."

"Di antaranya, saya sebagai anak bangsa, juga orang yang beragama Islam, ada satu kepedihan kalau mendengar kata radikal."

"Seakan itu terhujam pada diri kami. Radikal, intoleran, mau memisahkan, anti Pancasila, teroris, itu walaupun tidak dituduhkan langsung tapi seakan-akan kenapa? Padahal kami itu begitu mencintai negeri ini."

"Saya rela mati demi menjaga bangsa ini tetap penuh keberkahan di jalan Allah," ungkap Aa Gym disambut tepuk tangan riuh para penonton di studio.

Aa Gym kemudian melanjutkan pernyataannya dengan mengungkapkan apa yang terjadi dalam aksi reuni tersebut.

"Demi Allah, saya tidak rela bangsa ini hancur. Oleh karena itu mungkin ada rasa ini, tapi kemana harus bicara. Ketika ada peluang, berkumpul seperti itu, maka berbondong-bondongalah, berbicara dengan perilaku," kata Aa Gym.

"Kami itu bukan perusak negeri ini, maka rumput pun tidak ada yang dirusak. Kami bukan orang yang bengis dan kasar, maka senyuman pun dirasakan. Kami bukan orang-orang yang ingin merusak, yang keji, maka kasih sayang pun bertebaran."

"Saudara-saudara kita yang tidak beragama Islam bisa merasakan di sana," imbuh Aa Gym.

Aa Gym mengungkapkan jika semua itu tidaklah bisa direkayasa.

"Ini semua tidak bisa direkayasa, saya tidak menduga akan sebanyak ini yang hadir, dan saya kira panitia juga susah menduganya."

"Bagaimana mungkin, ini tidak ada tokoh-tokoh yang biasa berbicara banyak, ini bukan gerakan tokoh," lanjut Aa Gym.

Oleh karena itu Aa Gym berharap 212 tetap ada siapa pun presidennya.

"Siapa pun nanti yang ditakdirkan jadi presiden, 212 ini kita rawat menjadi momentum kebersamaan kita," katanya.

"Andai kata, ini kita jadikan bahan renungan, evaluasi buat semua, kita beruntung dengan adanya kejadian ini."

"Siapa sih yang mau menghancurkan negeri ini?,"

"Sakit hati itu, sakit, robek, kalau mendengar Islam selalu dikaitkan dengan kekerasan, terorisme, radikal, intoleran, anti Pancasila, lah siapa kami ini?"

"Kami ini lahir di negeri ini, masya Allah, perih kata-kata itu, setiap ada yang ngomong itu perih hati kami."

Ia pun mengajak semuanya untuk melihat aksi Reuni Akbar 212 dengan hati yang jernih.

Aa Gym terlihat menahan tangis, terdengar suaranya yang parau sembari sesekali menarik nafas panjang.

"Kita enggak mau kan negeri ini rusak seperti yang lain," ungkapnya.

Aa Gym meminta untuk semuanya menahan kata-kata (agar tidak saling serang).

"Kita tidak bisa merubah bangsa ini dengan kata-kata, Allah yang bisa merubahnya," imbuhnya.

Terakhir, Aa Gym mengimbau agar publik tak kehilahan akal sehat dan persaudaraan hanya karena berbeda pandangan terkait Pilpres.

Simak selengkapnya dalam video di bawah ini.

Aa Gym Teriak-teriak Sambil Berdiri saat Fadli Zon berdebat dengan Irma Suryani

Biasanya tenang, penceramah Aa Gym berdiri dan Teriak-teriak saat live acara ILC tvOne.

Ternyata diri terlihat murka karena dua sosok petinggi partai dan elite politik Fadli Zon dan Irma Suryani Chaniago.

Keadaan tidak kondusif saat diskusi membuat suami Teh Nini ini berusaha menenagkan namun tak digubris

Berikut cerita lengkapnya: 

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fadli Zon tampak berdebat panas dengan Ketua DPP Nasdem Irma Suryani Chaniago.

Dilansir TribunWow.com dari acara Indonesia Lawyers Club (ILC) yang tayang di tvOne, Selasa (4/12/2018) malam, awalnya, Fadli Zon mengatakan jika ada warga yang mengaku padanya bahwa hidup saat ini semakin susah.

Menanggapi hal tersebut, Irma Suryani menuding jika Fadli Zon hanya berbicara hoaks.

"Jadi DPR seharusnya jangan bicara hoaks, harus jadi contoh bagi masyarakat," kata Irma.

Fadli Zon lalu menanyakan pada penonton di studio, "Harga BBM naik apa turun?", yang kemudian dijawab jika harga BBM naik.

"Ini politisi yang tidak ngerti, kalau nalarnya tidak sampai ya begini ini," ujar Fadli Zon sembari menunjuk Irma yang terus mengucapkan kata hoaks.

"Berbicara pada tempatnya, jangan hoaks, kalau 212 berlangsung damai iya saya mengakui, tapi kalau sudah berbicara hoaks, sudah harus dicuci otaknya," balas Irma.

Sang pembawa acara, Karni Ilyas lantas turun tangan dan meminta Irma Suryani untuk memberikan Fadli Zon kesempatan berbicara.

Meski demikian, Irma terus berbicara dan menyebut Fadli Zon tidak berprestasi.

"Fadli ini di DPR tidak punya prestasi, jadi jangan pulang mengatakan Jokowi tidak punya prestasi," teriak Irma.

Menanggapi hal itu, Fadli Zon langsung tertawa dan tidak jadi berbicara.

Kamera juga sempat menyoroti ekspresi ahli filsafat Rocky Gerung yang juga hadir sebagai narasumber.

Rocky Gerung tampak tertawa mendengar tuduhan Irma ke Fadli Zon.

Irma lantas menantang semuanya untuk menyebutkan prestasi Fadli Zon di DPR.

"Coba sebutkan prestasi apa Fadli Zon di DPR, ayo sebutkan, coba saya ingin tahu," tantang Irma.

"Jadi jangan bilang Jokowi tidak punya prestasi, berkaca ke diri sendiri dulu," imbuh Irma.

Mendapat tudingan seperti itu, Fadli Zon balik menantang Irma Suryani.

Baca: Pelatih PSM Makassar Ngaku Punya Bukti Skandal Pengaturan Skor, Koran Pasti Laku Keras

Baca: Nia Ramadhani Bahas Soal Konflik Mulan Jameela dan Maia Estianty, Siapa Sangka Ini Komen Tegasnya

Baca: Lagi Viral Video Pernikahan Mewah Kakek 84 Tahun dengan Wanita Cantik, Ini Data Diri Mereka

"Apa urusannya, Anda yang tidak punya prestasi di DPR," balas Fadli Zon.

"Semua yang saya lakukan transparan kon sebagai anggota DPR," imbuhnya.

"Kalau pergi ke luar negeri betul, hibah betul, prestasi apa?," tanya Irma.

"Saya melakukan tugas pengawasan, saya mengawasi pemerintah," balas Fadli Zon.

Keduanya terus berdebat tanpa henti hingga Aa Gym yang hadir sebagai narasumber langsung berdiri dan meminta semuanya diam.

"Husssh... Malu... Malu... Malu oleh rakyat," kata Ustaz Aa Gym.

Tak menghiraukan, Irma terus berbicara mengucapkan kata hoaks untuk Fadli Zon.

Sementara itu, Aa Gym menengok ke arah keduanya dan lanjut berdiri.

"Pak.. pak tolong buk, ini malu sekali ditonton oleh masyarakat, giliran, tenang," kata Aa Gym menengahi.

(TribunWow.com/Lailatun Niqmah)


Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved