Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Skandal Suap Pengaturan Skor Liga 1, Manajer Sriwijaya FC Setor Bukti Rekaman ke PSSI, Ini Isinya

Bahkan, meskipun hal itu sudah terungkap sejak Mata Najwa, beberapa hari lalu, ternyata masih ada pihak yang memberikan iming-iming uang kepada pemain

Editor: Rasni
Tribunnews.com
Isu Skandal Pengaturan Skor dan upaya suap dalam perhelatan sepakbola Indonesia Liga 1 2018 mendapatkan titik terang 

TRIBUN-TIMUR.COM -  Isu Skandal Pengaturan Skor dan upaya suap dalam perhelatan sepakbola Indonesia Liga 1 2018 mendapatkan titik terang. 

Bahkan, meskipun hal itu sudah terungkap sejak Mata Najwa, beberapa hari lalu, ternyata masih ada pihak yang memberikan iming-iming uang kepada pemain untuk mengalah.

Seakan tak berhenti mengalir, korban upaya suap bahkan dialami oleh pihak klub Sriwijaya FC menjelang akhir kompetisi Liga 1 2018, beberapa waktu lalu.

Baca: Pengumuman Hasil SKD CPNS 2018 dan Link Resmi 100 Instansi & Pemda, BKN: 503 Sudah Siap

Baca: Cantiknya Lindswell Kwok yang Kini Berhijab, Nikah dengan Achmad Hulaefi? Lihat Reaksinya

Baca: Hasil SKD CPNS 2018 Kemenag Masuk Verval 1: Ini Tips Jawab Soal Tes SKB Kemenag

Manajemen Sriwijaya FC langsung melaporkan kejadian tersebut kepada PSSI, berikut bukti percakapan antara kapten Sriwijaya FC Yuu Hyunkoo dengan orang yang menawari suap.

Yuu Hyunkoo diminta tampil buruk di pertandingan terakhir Liga 1 2018 kontra Arema FC dan membuat Sriwijaya FC kalah.

Manajer Sriwijaya FC, Ucok Hidayat, langsung melaporkan hal itu kepada PSSI.

Ucok mengatakan sudah menyerahkan bukti rekaman tertulis dari tawaran oknum tersebut kepada PSSI.

“Kami menjaga pemain dengan memberikan motivasi untuk mencegah pengaruhnya terhadap mereka. Katanya ini juga sudah sampai ke Pak Joko, Plt Ketua PSSI, karena saya sampaikan jelas semua rekaman tulisan tawaran dari mereka,” ujarnya.

Baca: Temukan Mikroplastik Pada Garam, Guru Besar Unhas Minta Pemerintah Lakukan Ini

Baca: 4 Kisi-kisi Soal SKB CPNS 2018 Resmi dari BKN: Belajar dari Sekarang, Semoga Lulus!

Baca: Seleksi CPNS Pangkep 2018, Cek di Sini yang Lulus Mengikuti SKB

Laga terakhir pekan ke-34 Liga 1 2018, memang laga yang sangat krusial bagi Sriwijaya FC.

Pasalnya, bila tim berjulukan Laskar Wong Kito ini kalah, dipastikan besar akan terdegradasi.

Ucok Hidayat mengaku saat ini dirinya dan tim SAR (penyelamat Sriwijaya FC) sudah menyiapkan bonus besar kepada para pemain.

Hal itu untuk memotivasi para pemain supaya mau berjuang demi bertahan di Liga 1 musim depan.

“Kami harus membangun tekad bersama untuk maju menghadapi laga akhir penentuan ini dengan semangat untuk menang, dan disiapkan juga bonus yang tidak mengecewakan untuk tambahan motivasi,” katanya.

Manajer Sriwijaya FC bersama para pemain laskar Wong Kito

Kapten Sriwijaya FC, Yuu Hyunkoo menjelaskan kronologi saat dirinya ditawari segepok uang oleh oknum yang ingin merekayasa skor pertandingan.

“Pertama kali kasih uang ke saya 400 juta, tapi dia mau kasih bagi pemain lain. Kamu mau pemain siapa-siapa apakah kiper, pemain belakang. Saya bilang saya nggak mau. Tapi dia bilang ada mau ketemu saya. saya nggak mau. Karena saya mau pemain bola bukan saya pemain mafia,” ujarnya,

Yuu Hyunkoo mengatakan kalau dirinya tidak ingin mencicipi uang haram.

Meski selalu diancam, dirinya tetap mencoba kuat dalam tekanan dari para oknum tersebut.

Bahkan tiga tahun lalu, dua teman Yuu Hyunkoo sampai bunuh diri karena tidak kuat menahan tekanan dari para mafia sepakbola.

“Terjadi pernah 3 tahun lalu terjadi seperti itu. Teman-teman saya banyak yang dimasuki seperti itu, dua teman saya bunuh diri karena ada aturan seperti itu," katanya.

Baca: Warga Tamalate, Jangan Buang Sampah Plastik Anda Tukar dengan Emas di Sini

Baca: VIDEO: Siswa Penyandang Disabilitas di Polman Lomba Menari

Baca: 3 Hal Terkait Habib Bahar bin Smith, Pilih Membusuk di Penjara Dibanding Meminta Maaf Kepada Jokowi

Mafia pengaturan skor

Masalah "mafia" dalam sepakbola Indonesia sebelumnya dibongkar Manajer Madura FC, Januar Herwanto.

Januar mengungkapkan pengalaman yang pernah dirasakannya langsung saat Madura FC akan away ke Sleman di Mata Najwa yang disiarkan di Trans7.

Kepada Najwa Shihab, host Mata Najwa, Januar menceritakan, saat itu, di tengah perjalanan, anggota Exco PSSI, Hidayat meneleponnya dan janjian  bertemu di Bandara Juanda Surabaya.

"Saya menolak dengan halus. Akhirnya saya tiba di jogja, di jogja dia nelepon. Dia minta agar Madura FC mengalah," kata Januar. 

"Nanti Sleman (PSS) juga akan mengalah ketika dia away ke Sumenep (Madura)," kata Januar menirukan omongan Hidayat.

Januar menegaskan, pihaknya langsung menolak.

Berhubung ditolak, Hidayat kemudian menawarkan uang ke Januar.

Jumlah yang disebut, untuk menjamin bahwa Sleman akan mengalah ketika ke markas Madura FC.

"Dia mengeluarkan angka Rp 100 juta. Saya nggak mau. Saya bilang, bos saya kaya," kata Januar.

"Sudah dibilang tidak mau, dia naikkan ke Rp150 juta. Tetap kami tolak," tegas Januar.

Setelah ditolak berkali-kali, Hidayat bukannya berhenti.

Baca: Kapan Pengumuman Hasil Tes SKD CPNS Kementerian Agama? Lebih Baik Intip Tips Tes SKB

Dirinya malah mengancam akan "membeli" pemain Madura FC.

"Abis itu dia ngancam, saya bisa beli pemain kamu. Saya bilang, iya silakan," katanya..

Januar menegaskan, apa yang dilakukan Hidayat, di luar kepatutan yang harusnya dimiliki exco.

"Masa' bermental seperti makelar. Kasian jabatan EXCO kalau dia melakukan hal seperti itu," katanya.

Awalnya, Januar hanya menyebut Hidayat sebagai anggota exco yang masih aktif.

"Demi persepakbolaan kita, saya harus menyebut nama. Hidayat," katanya.

"Jadi bapak Hidayat itu yang saya nggak suka dia sebagai petinggi PSSI, kenapa melakukan itu.

"Saya kecewa sekali. Dia ngancam, saya lawan. Nah, makanya kami beruntung punya presiden klub yang menekankan main bermartabat. Menang terhormat, kalah terhormat," tegasnya.

Mendapat tudingan tersebut, Hidayat tak membantah ataupun membenarkan.

Hidayat menjawab bahwa Madura FC adalah klubnya.

"Bagaimana ceritanya saya kemudian bisa merugikan Madura FC dalam pertandingan," kata Hidayat.

"Mengalah gimana terus pertandingan kapan ya? Aku soalnya tidak ngikuti," katanya.

Setelah ditanya kembali, Hidayat kemudian memberikan jawaban.

"Ada keinginan, saya tak tahu oknum dari tim Sleman (PSS) siapa nyampaikan, pak gantian menang kalah," katanya.

"Wah, aku tak bisa ngomong, kemudian tak sambungkan," katanya.

Soal duit yang ditawarkan, Hidayat mengaku lupa mengenai hal itu.

"Aku lupa kalau ngomongkan duit. Tapi saya tidak menerima, jika disampaikan ada pengaturan skor," tegasnya. 

Lebih dekat dengan Tribun Timur, subscribe channel YouTube kami: 

Follow juga akun instagram official kami: 

ii

(TribunBatam/TribunTimur)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved