Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Warga Tamalate, Jangan Buang Sampah Plastik Anda Tukar dengan Emas di Sini

Dia menjelaskan, di bank sampah bukan hanya soal kebersihan melulu yang dibicarakan, tetapi lebih pada aspek-aspek pemberdayaannya.

Penulis: Fahrizal Syam | Editor: Muh. Irham
SANOVRA JR/TRIBUN TIMUR
ilustrasi sampah plastik di Makassar 

MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM - Warga Makassar, khususnya yang berdomisili di Jl Kumala II, Kelurahan Jongaya, Kecamatan Tamalate, Makassar, diimbau tidak membuang sampah plastiknya di sembarang tempat. Sampah tersebut bisa ditukar dengan emas.

Caranya? Datang ke Bank Sampah Asoka V. Bank sampah ini merupakan binaan PT Pegadaian (Persero) Mantor Wilayah VI Makassar.

Bank sampah ini diresmikan, Senin (3/12) oleh Wakil Wali Kota Makassar Syamsu Rizal. Peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Syamsu Rizal bersama Direktur TI dan Digital Pegadaian Teguh Wahyono, disaksikan Kanwil VI Pegadaian Makassar.

Dalam sambutannya, Deng Ical menyampaikan terima kasih kepada PT Pegadaian (Persero) Wilayah V Makassar yang telah memberikan bantuan berupa motor sampah, gerobak, dan kontainer sampah.

"Dalam beberapa tahun terahir ini Pemerintah Kota Makassar telah banyak menerima bantuan CSR dari PT Pegadaian, tetapi yang paling terasa manfaatnya itu di program bank sampah," ucap Wawali Makassar ini.

Dia menjelaskan, di bank sampah bukan hanya soal kebersihan melulu yang dibicarakan, tetapi lebih pada aspek-aspek pemberdayaannya.

"Jadi di bank sampah ini sudah ada aspek ekonominya, karena memang dalam operasionalnya bank sampah ini mampu memberikan manfaat ekonomi langsung buat masyarakat dan juga pengelolanya," tutur Deng Ical.

Ia menambahkan, dulu orang berbicara sampah hanya soal hal-hal negatif saja, tapi sekarang orang bicara bank sampah, mereka bicara soal aspek ekonomi didalamnya.

Sementara Direktur TI dan Digital Pegadaian, Teguh Wahyono mengatakan bahwa program ini merupakan upaya dari pegadaian untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.

"Saya kira program Clean and Gold ini salah satu bagian dari bagaimana menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat, dengan cara mengumpulkan sampah sampah non organik terutama plastik, kertas dan kardus untuk ditukar menjadi emas," katanya.(*/tribun-timur.com)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved