Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Skandal Suap Pengaturan Skor Liga 1, Manajer Sriwijaya FC Setor Bukti Rekaman ke PSSI, Ini Isinya

Bahkan, meskipun hal itu sudah terungkap sejak Mata Najwa, beberapa hari lalu, ternyata masih ada pihak yang memberikan iming-iming uang kepada pemain

Editor: Rasni
Tribunnews.com
Isu Skandal Pengaturan Skor dan upaya suap dalam perhelatan sepakbola Indonesia Liga 1 2018 mendapatkan titik terang 

Yuu Hyunkoo mengatakan kalau dirinya tidak ingin mencicipi uang haram.

Meski selalu diancam, dirinya tetap mencoba kuat dalam tekanan dari para oknum tersebut.

Bahkan tiga tahun lalu, dua teman Yuu Hyunkoo sampai bunuh diri karena tidak kuat menahan tekanan dari para mafia sepakbola.

“Terjadi pernah 3 tahun lalu terjadi seperti itu. Teman-teman saya banyak yang dimasuki seperti itu, dua teman saya bunuh diri karena ada aturan seperti itu," katanya.

Baca: Warga Tamalate, Jangan Buang Sampah Plastik Anda Tukar dengan Emas di Sini

Baca: VIDEO: Siswa Penyandang Disabilitas di Polman Lomba Menari

Baca: 3 Hal Terkait Habib Bahar bin Smith, Pilih Membusuk di Penjara Dibanding Meminta Maaf Kepada Jokowi

Mafia pengaturan skor

Masalah "mafia" dalam sepakbola Indonesia sebelumnya dibongkar Manajer Madura FC, Januar Herwanto.

Januar mengungkapkan pengalaman yang pernah dirasakannya langsung saat Madura FC akan away ke Sleman di Mata Najwa yang disiarkan di Trans7.

Kepada Najwa Shihab, host Mata Najwa, Januar menceritakan, saat itu, di tengah perjalanan, anggota Exco PSSI, Hidayat meneleponnya dan janjian  bertemu di Bandara Juanda Surabaya.

"Saya menolak dengan halus. Akhirnya saya tiba di jogja, di jogja dia nelepon. Dia minta agar Madura FC mengalah," kata Januar. 

"Nanti Sleman (PSS) juga akan mengalah ketika dia away ke Sumenep (Madura)," kata Januar menirukan omongan Hidayat.

Januar menegaskan, pihaknya langsung menolak.

Berhubung ditolak, Hidayat kemudian menawarkan uang ke Januar.

Jumlah yang disebut, untuk menjamin bahwa Sleman akan mengalah ketika ke markas Madura FC.

"Dia mengeluarkan angka Rp 100 juta. Saya nggak mau. Saya bilang, bos saya kaya," kata Januar.

"Sudah dibilang tidak mau, dia naikkan ke Rp150 juta. Tetap kami tolak," tegas Januar.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved