Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Debat Jumlah Massa Reuni 212 Berlanjut, Cuitan Dubes Arab Saudi yang Diprotes PBNU

Debat Jumlah Massa Reuni 212 Berlanjut, Cuitan Dubes Arab Saudi yang Diprotes PBNU.

Penulis: Muh. Hasim Arfah | Editor: Aqsa Riyandi Pananrang
tribunmedan.com
Reuni 212 

Debat Jumlah Massa Reuni 212 Berlanjut, Cuitan Dubes Arab Saudi yang Diprotes PBNU.

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pro kontra dan perdebatan soal massa Reuni 212 masih berlanjut, Selasa (04/12/2018).

Reuni 212 2018 berlangsung di Lapangan Monas, Jakarta, Minggu (02/12/2018).

Perdebatan soal berapa massa yang hadir pada Reuni 212 berlanjut di media sosial.

Perdebatan lainnya terkait cuitan Dubes Arab Saudi Osamah Muhammad Al Shuaibi terkait Reuni 212. Berikut selengkapnya:

Debat Jumlah Massa Reuni 212

Politisi PDIP Kapitra Ampera memposting sebuah foto berisi tulisan di akun Twitternya, @kapitraampera.

Postingan itu berisi tanggapannya soal aksi Reuni 212 yang dilangsungkan di Monas, Minggu (2/12/2018).

Pada postingannya itu, Kapitra Ampera menyoroti soal jumlah massa yang datang pada Reuni 212 tersebut.

Menurut Kapitra Ampera, jumlah massa dalam Reuni 212 itu tidak sebanyak 8 juta orang seperti yang disampaikan oleh panitia.

Sebab, kata dia, jumlah warga Jakarta saja ada 9 juta orang, jadi tidak mungkin jika massa reuni 212 sebanyak 8 juta orang.

Dikutip dari Wartakota, Ketua Panitia Reuni Akbar Mujahid 212, Ustadz Bernard Abdul Jabbar menyatakan pihaknya memperkirakan ada sekitar 8-10 juta orang yang berpartisipasi.

"Kalau dulu sekitaran tujuh juta, tapi sekarang menurut informasi dari media yang menggunakan drone, itu hampir sekitar 8-10 juta yang hadir," ujar Bernard.

Di samping itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono menyebut, massa yang datang menghadiri saat aksi Reuni Akbar 212 siang tadi, tak mencapai jutaan.

Hal ini berdasarkan data yang diperoleh oleh pihak kepolisian di Monas.

"(Massa yang datang) 100 ribu," kata Argo saat dikonfirmasi, Minggu (2/12/2018).

Saat ditanya dari mana saja massa itu berasal, Argo enggan menjawab.

"Suasana kondusif. Semua kegiatan hari ini berjalan dengan baik dan lancar, terima kasih kepada masyarakat yang ikut serta membantu jalannya kegiatan hari ini," sebutnya.

Pernyataan Kapitra Ampera soal jumlah massa 212 itu ia posting di akun Twitternya, dan mendapat tanggapan dari kubu Prabowo-Sandiaga.

Ini tulisan yang ia posting :

"Waduh

Penduduk Jakarta itu cuma 9 orang, kalau yang ikut aksi 8 juta orang,

Dibutuhkan 800 hektare tanah untuk posisi berdiri/duduk peserta aksi,

Hampir seluruh Jakarta ditempati oleh peserta aksi...!

Rasionalkan?," tulisnya.

Rupanya postingan itu ditanggapi oleh Ferdinand Hutahaean.

Di akun Twitternya juga, Ferdinand Hutahaean membalas postingan Kapitra Ampera tersebut.

Ia pun tampak mengoreksi pernyataan Kapitra Ampera.

"Bung Kapitra, 1 Mtr persegi itu bila dalam posisi berdiri, mk akan menampung 8-10 orang.

Jadi untuk 8 juta orang dibutuhkan sekitar 100 Ha. Bkn 800 ha," tulisnya.

Cuitan Ferdinand Hutahaean itu seolah menguatkan kalau jumlah 8 juta massa yang hadir di Reuni 212itu memang benar.

Polemik Cuitan Dubes Arab Saudi

Cuitan Duta Besar (Dubes) Arab Saudi, Osamah Muhammad Al Shuaibi menuai polemik dari Pengurus Besar Nadhatul Ulama (PBNU) terkait reuni akbar 212.

TribunJateng.com, melansir melalui akun Twitter @Os_alshuibi yang ia tulis pada (2/12/2018).

Mulanya, Osamah menuliskan bahwa reuni akbar 212 merupakan reaksi atas pembakaran bendera tauhid yang terjadi sebulan yang lalu.

Lantas, cuitan tersebut menuai polemik dan beredar capture di berbagai media sosial.

Berikut cuitan Osamah yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.

"Berkumpulnya jutaan manusia dalam rangka persatuan Islam

Sebagai reaksi atas pembakaran bendera atau panji tauhid dari kelompok yang sesat sebulan lalu.

Dihadiri oleh Gubernur Jakarta Anies Baswedan, calon Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Ketua DPR Fadli Zon

Untuk tidak mendekati keramaian dan kemacetan yang berada di wilayah Monas tersebut.

Selang beberapa menit, cuitan osamah tersebut telah dihapus dan ia menuliskan cuitan kembali.

Osamah menuliskan cuitan keduanya dalam bahasa Arab.

Osamah menuliskan bahwa reuni akbar 212 adalah kegiatan dalam rangka persatuan dan menjaga keamanan nasional.

Osamah menuliskan bahwa kegiatan tersebut dihadiri Anies Baswedan, calon Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Ketua DPR Fadli Zon.

Kemudian Osamah mengimbau kepada warga Saudi yang ada di Jakarta untuk tidak mendekati daerah macet di sekitar Monas.

حشود مليونيه للوحدة الاسلامية
والتعاون الشعبي لحفظ امن الوطن

مشاركة حاكم جاكرتا انيس باسويدان

مشاركة مرشح الرئاسة
الجنرال /برابوا سوبيانتو

ومساعد رئيس البرلمان الدكتور / فضلي زون

ننصح السائح السعودي بالابتعاد عن أماكن التجمع الواقعة في محيط منتزة موناس لكثرة الازدحام

Jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, seperti ini cuitan Osamah:

"Berkumpulnya jutaan manusia dalam rangka persatuan Islam Rakyat bekerja sama dalam rangka menjaga keamanan nasional

Dihadiri oleh Gubernur Jakarta Anies Baswedan, calon Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Ketua DPR Fadli Zon

Diimbau kepada warga negara Saudi untuk tidak mendekati keramaian dan kemacetan yang berada di wilayah Monas tersebut."

Lantaran cuitan pertama Osamah telah beredar di media sosial,  mendapat reaksi dari PBNU.

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siroj memprotes tindakan Duta Besar Arab Saudi untuk Republik Indonesia, Osamah Muhammad Al Shuaibi telah mencampuri urusan politik Indonesia lewat cuitan Twitternya.

Menurut Ketua Umum PBNU, komentar Osamah dalam akun twitternya yang kemudian dihapusnya itu telah melangkahi wewenangnya.

"Dalam pandangan kami Osamah telah melakukan pelanggaran keras diplomatik yakni mencampuri urusan politik suatu negara di luar kewenangannya," tegas KH Said Aqil Siroj, dalam keterangan tertulisnya kepada Tribunnews.com, Senin (3/12/2018).

Padahal Indonesia adalah negara yang memiliki hubungan diplomatik yang baik dengan Kerajaan Arab Saudi (KSA).

Terlebih, 20 persen dari total jamaah haji di Arab Saudi merupakan rakyat Indonesia.(*)

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved