pakailagi.com, Ciptaan 3 Mahasiswa FE UMI, Berhasil Masuk 10 Besar di Kompetisi Mahasiswa Nasional
"Ide ini terbesit ketika kami bertiga duduk di salah satu cafe sederhana untuk ngopi dan mencari inspirasi," katanya.
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Arif Fuddin Usman
Laporan Wartawan Tribun Timur, Desi Triana Aswan
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Tiga orang mahasiswa Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar membuat aplikasi yang berhasil masuk 10 besar dari 29 universitas di Indonesia.
Aplikasi bernama pakailagi.com tersebut lolos dalam ajang Kompetisi Mahasiswa Nasional di Institut Teknologi Bandung pada 8-9 November 2018.
Pakailagi.com merupakan karya Ahmad Muhammad (21) mahasiswa jurusan akuntansi angkatan 2015, A Baso Aditya Sapanang mahasiwa jurusan manajemen angkatan 2015, dan Akram Firdaus (21) mahasiswa jurusan manajemen angkatan 2016.
Baca: TRIBUNWIKI: Ini Dia Profil Sekretaris Jurusan Arsitektur FT UMI Makassar Andas Budy
Baca: Lawan Bhayangkara FC, Ini Pesan Mahasiswa Manajemen FE UMI Untuk PSM
Dengan membawa nama kampus Universitas Muslim Indonesia, sebuah perencanaan aplikasi yang didapatkan idenya saat duduk di warung kopi sederhana berhasil mendapat peringkat keempat.
Seperti yang dikatakan oleh salah satu pencetus pakailagi.com, Akram Firdaus (21) kepada Tribun Timur, Selasa (27/11/2018).
"Ide ini terbesit ketika kami bertiga duduk di salah satu cafe sederhana untuk ngopi dan mencari inspirasi," katanya.
Melihat kondisi saat ini, lanjut Akram sapaan akrabnya, banyak orang-orang menyepelekan pakaian-pakaian bekas yang masih bisa dapat diolah menjadi keset kaki atau bahan berguna lainnya.
Menurutnya, sampah kain sangat susah terurai dan dapat merusak lingkungan jika tidak diatasi segera.
Penjahit Sepi Order
Tidak hanya itu, ketiga lelaki ini juga akan memanfaatkan para penjahit yang sudah mulai sepi orderan dan tukang wantex sangat sulit dicari.
Berangkat dari hal itulah ketiga lelaki yang merupakan mahasiswa Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar ini merangkum ide tersebut menjadi sebuah makalah dan dipresentasikan dalam perlombaan.
Baca: Aksi Begal Potong Tangan Buat TNI Turun Gunung, Ini Kata Pangdam XIV Hasanuddin
Baca: Kembangkan Agric Internasional, Mantan CMO Bukopin Finance Raih Rp 60 Juta Setiap Bulannya
Dijelaskan oleh Akram, aplikasi tersebut menawarkan tiga konten yang didalamnya sangat membantu mengatasi pakaian bekas yang tidak terpakai.
"Di aplikasi itu akan ada remake, repain, dan remodeling. Remake kita mengubah bentuk dari pakaian bekas yang tidak layak pakai menjadi lap kaki, kaos tangan, dan sejenisnya,” kata Akram.
“Repain dikhususkan bagi yang akan mewarnai kembali pakaian yang masi layak pakai, dan remodeling, jika ingin melakukan permak pakaian," jelasnya
Setiap konten yang diklik pada aplikasi pakailagi.com akan segera dikunjungi oleh para tukang jahit atau wantex sesuai kebutuhan.
Mitra Penjahit
Walaupun akan bermitra nantinya dengan penyedia jasa penjahit dan tukang wantex, lelaki asal Bulukumba ini mengatakan tidak akan memungut biaya untuk pendaftaran.
"Kami sudah memperhitungkan keuntungan meski hanya 3% disetiap transaksi, yang penting dapat membantu pelaku usaha-usaha kecil," jelasnya.
Baca: Live Streaming ILC TVOne Malam Ini Benarkah 41 Masjid Terpapar Radikal? JK Bicara: Nonton Disini!
Baca: Jadi DPO, Ini Wajah Pelaku Yang Bakar Istri di Barru
Inovasi yang dilakukan Akram dkk disambut baik oleh pihak fakultas.
Selanjutnya Akram Dkk akan berkerjasama dengan mahasiswa fakultas ilmu komputer untuk membuat aplikasi pakailagi.com.
"Kami ingin membuat aplikasi ini secara nyata, agar bukan hanya rencana. Insya Allah akan menggandeng mahasis fikom UMI dalam pembuatan aplikasinya," jelasnya.
Meski membutuhkan proses lama, Akram DKK tetap sabar untuk mencapai hasil maksimal.
"Kami sangat teliti menggarap aplikasi ini, karena kami penyalur jasa antara konsumen dan pelaku usaha, kami juga harus mencari jaminan agar masyarakat dapat percaya dengan aplikasi yang kami tawarkan," jelasnya. (*)
Lebih dekat dengan Tribun Timur, subscribe channel YouTube kami:
Follow juga akun instagram official kami: