Rantasa, Wakil Ketua MUI Sulsel Galang Petisi; Walikota Bersihkan PKL di Trotoar Al Markaz
Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulsel Prof Dr Hasjim Aidid, menggalang petisi dukungan warga Kota Makassar dan sekitarnya
Penulis: Thamzil Thahir | Editor: Waode Nurmin
MAKASSAR, TRIBUN -- Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulsel Prof Dr Hasjim Aidid, menggalang petisi dukungan warga Kota Makassar dan sekitarnya untuk mendorong Walikota Kota Makassar membenahi dan membersihkan trotoar sekitar Masjid Al Markaz Al Islami, di Jl Sunu, Kecamatan Tallo, Kota Makassar, dari aktivitas pedagang kaki lima (PKL).
"Trotoar sekeliling Masjid Al Markaz Al Islami Jendral M Yusuf sangat jorok dan kotor atau meminjam istilah makassarnya "rantasa." Tulis Hasjim Aidid memilulai uraian petisinya.
Hingga Selasa (20/11/2018) pukul 15.30 wita, Petisi online di Change.org galangan Guru Besar UIN Alauddin Makassar ini, sudah mendapat 391 dukungan warganet.
Bukan kali pertama, ada upaya warga dan pengurus Al Markaz, menggalang dukungan untuk membersihkan PKL di sisi timur Masjid yang digagas mendiang Jenderal M Jusuf, tahun 1992 ini.
Dalam catatan Tribun, setidaknya Ketua Umum Pengurus Masjid Al Markaz yang juga Wakil Presiden M Jusuf Kalla sudah empat kali mengingatkan Wali Kota Makassar Danny Pomanto, untuk serius menangani PKL di sekitar Al Markaz.
Baca: JK ke Makassar, PKL Al Markaz Masih Ada
" petisi yg dipelopori bpk Hasyim Aidid mengetuk kepedulian Pemkot untuk menata dan menertibkan trotoar seputran mesjid kebanggaan warga Sulsel tersebut," ujarnya kepada Tribun.
Baca: Enggan Pindah, PKL Al Markaz: Tak Ada Kejelasan Janji Pemkot Soal Relokasi
Dalam petisi itu disebutkan, trotoar tersebut dipenuhi gubuk-gubuk kayu para penjual kaki lima (PKL), dan kegiatan tetap pencucian motor, penjual kelapa, dan lain-lain.
Hal ini sangat tidak pantas mengingat trotoar adalah hak pejalan kaki, dan bahwa Masjid Al Markaz Al Islami adalah Masjid terbesar di kota Makassar bahkan di Propinsi Sulawesi Selatan dan merupakan kebanggaan ("Siri", martabat) seluruh ummat Islam Makassar/Sulawesi Selatan, yang harus terpelihara kebersihan dan keindahannya.
Petisi ini sangat urgen dan relevan disampaikan kepada Walikota Kota Makassar mengingat salah satu kampanye beliau dalam hal kebersihan kota adalah "Makassar tidak Rantasa" dan juga sering kita dengar semboyan jadikan "Makassar Kota Dunia."
Kota Dunia trotoarnya lapang dan bersih untuk tempat pejalan kaki, dan landmark atau objek-objek utama sebuah kota seperti Masjid Al Markas Al-Islamy harus dijaga keindahannya.
Sayangnya keadaan diatas sudah berlangsung bertahun-tahun tanpa ada perhatian dan tindakan nyata dari pemerintah Kota Makassar. Saya pribadi, Prof. Hasyim Aidid, yang kebetulan adalah Wakil Ketua Dewan Pertimbangan MUI Sulawesi Selatan dan juga anggota FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama), pernah menyampaikan secara langsung kepada Bapak Walikota, Ir. H. Mohammad Ramdhan Pomanto sekitar dua tahun lalu (2016), namun sampai hari ini juga belum melihat perubahan apa-apa. Persoalan ini bahkan sudah pernah disampaikan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla sejak tahun 2013 termasuk pada acara ulang tahun Al Markaz bulan Januari 2016 dimana disitu hadir Walikota.
Oleh karena itu, maka marilah sama-sama umat Islam dan warga kota Makassar, menggalang awareness untuk permasalahan ini, dan marilah kita meminta dengan segala hormat Walikota Kota Makassar dan juga Gubernur Sulawesi Selatan untuk segara mengambil tindakan nyata, pembersihan dan pembenahan trotoar sekeliling Masjid Al-Markaz Al-Islamy ini, dan seterusnya berfungsi menurut semestinya yaitu buat para warga kota pejalan kaki.
#BersihkanTrotoarAlMarkaz
Lebih dekat dengan Tribun Timur, subscribe channel YouTube kami:
Follow juga akun instagram official kami:
Baca: Kritik Titiek Soeharto ke Jokowi, Uang Rp 50 Ribu Dapat Apa Sekarang & Jawaban Khofifah
Baca: Pengumuman Peserta Lulus Tes SKD Kemenkumham CPNS 2018 Ditunda, Peserta Diminta Lakukan Ini
Baca: 20 Kumpulan Ucapan Maulid Nabi Muhammad Inggris dan Indonesia, Cocok Instagram, Facebook & WA