Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Usai Dapat Pelatihan Basic Trauma, 90 Perawat Luwu Timur Dapat Tugas Ini

Tujuannya untuk meningkatkan kompetensi, keahlian dan keterampilan perawat khususnya dalam menangani kasus kegawatdaruratan.

Penulis: Ivan Ismar | Editor: Nurul Adha Islamiah
Humas dan Protokol Luwu Timur
Badan Kepegawaian Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Luwu Timur sudah memberi pelatihan Basic Trauma Cardiac Life Support (BTCLS) kepada 90 perawat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Luwu Timur. Ft 

Laporan Wartawan TribunLutim.com, Ivan Ismar

TRIBUNLUTIM.COM, MALILI - Badan Kepegawaian Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Luwu Timur sudah memberi pelatihan Basic Trauma Cardiac Life Support (BTCLS) kepada puluhan perawat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Luwu Timur.

Kegiatan sudah berlangsung selama empat hari dari 15 hingga 18 November 2018 di Aula Hotel Sikumbang Kecamatan Tomoni.

Tujuannya untuk meningkatkan kompetensi, keahlian dan keterampilan perawat khususnya dalam menangani kasus kegawatdaruratan.

Baca: Ribuan Warga Mamasa Masih Tinggal di Pengungsian, TNI dan BPBD Lakukan Ini

Baca: Kumpulan Ucapan dan Doa Maulid Nabi Muhammad 12 Rabiul Awal Petang Ini

Baca: Peringati HKN ke 54, Bupati Soppeng Ajak Masyarakat Tingkatkan Derajat Kesehatan

Kepala BKPSDM Luwu Timur, Kamal Rasyid mengatakan BTCLS adalah pelatihan wajib sebagai prasyarat yang harus dimiliki perawat yang bekerja di rumah sakit dan puskesmas.

BTCLS adalah tindakan untuk memberikan pertolongan pada korban bencana atau gawat darurat guna mencegah kematian atau kerusakan organ korban.

"Diharapkan peserta bisa memahami dengan baik agar diimplementasikan sesuai tugas di lapangan," kata Kamal dalam rilisnya kepada TribunLutim.com, Senin (19/11/2018).

Pelatihan kata dia selaras dengan tuntutan masyarakat agar perawat RSUD I Lagaligo dan Puskesmas di Luwu Timur agar lebih profesional dan lebih kompeten guna peningkatan pelayanan di RSUD dan Puskesmas.

"Peserta pelatihan harus benar-benar diaktualisasikan hasil pelatihannya dengan baik. Jangan sekedar mengikuti dan mendapatkan sertifikat saja,"

"Saya pikir kalau memang peserta yang belum layak atau tidak berkompeten untuk tidak diberikan sertifikat," tutur Kamal.

Narasumber dari Himpunan Perawat Gawat Darurat dan Bencana Indonesia (HIPGABI) Sulsel, Muh Idrus dan Ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Luwu Timur, Putu Artawan.

Hadir Ketua HIPGABI Sulsel, Muh. Syafar Sangkala. Ada enam peserta terbaik yang mendapatkan piagam. Pelatihan diikuti 90 perawat dari RSUD I Lagaligo dan Puskesmas.

Lebih dekat dengan Tribun Timur, subscribe channel YouTube kami:

Follow juga akun instagram official kami: 

(*)
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved