Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Sulsel Darurat HIV/AIDS, Dinkes: Jangan Dijauhi, Tidak Menular

Kabid Pencegahan Penyakit Dinkes Sulsel, dr Nurul AR mengatakan bahwa dari 24 kabupaten-kota di Sulsel, kota Makassar

Penulis: Saldy Irawan | Editor: Imam Wahyudi
Ilustrasi HIV/AIDS(thinkstock/vchal/ Kompas.com) 

Laporan wartawan Tribun-Timur, Saldy

TRIBUN-TIMUR.COM,MAKASSAR - Empat tahun terakhir kasus HIV dan AIDS di Provinsi Sulawesi Selatan terus meningkat, Jumat (16/11)

Data nasional, Sulsel masuk peringkat 10 besar penderita HIV dan AIDS. .

Data Dinas Kesehatan Sulsel tahun 2015 penderita HIV di Sulsel sebanyak 882 orang, AIDS 305 orang, tahun 2016 kasua HIV 1030 orang dan AIDS 578 orang, untuk 2017 HIV sebanyak 1560 orang dan AIDS 599 orang, sedangkan tahun 2018 (Juni) HIV 547 dan AIDS 49 orang.

Kabid Pencegahan Penyakit Dinkes Sulsel, dr Nurul AR mengatakan bahwa dari 24 kabupaten-kota di Sulsel, kota Makassar yang masuk di peringkat pertama menyusul kota Palopo, dan kabupaten Sidrap.

Menurutnya banyaknya penderita HIV dan AIDS di satu daerah karena pergaulan bebas, dan faktor lingkungan.

Bagaimana tidak, di kota besar seperti kota Makassar salah satu pintu masuknya urban (pendatang) dari berbagai penjuru daerah, baik lokal maupun luar.

Meski begitu, Dinas Kesehatan Sulsel punya cara lain mengubah mindset masyarakat Sulsel agar menghilangkan sitgma buruk kepada penderita HIV dan AIDS.

Dokter Nurul mengatakan bahwa penderita penyakit mematikan ini tidak menularkan virus jika hanya bersentuhan kulit atau meminum gelas bekas penderita HIV dan AIDS.

Olehnya itu, ia mengharapkan masyarakat agar merangkul mereka (penderita) layaknya masyarakat pada umumnya.

Yang paling utama dalam kehidupan manusia adalah adanya sosok keluarga yang harmonis dan amanah.

"HIV AIDS ini tidak menular, kecuali bekas suntik berganti, atau berhubungan badan dengan penderita itu baru bisa menularkan virus," katanya.

Saat ini, Dinkes Sulsel juga kata dia sedang melakukan sosialisasi di sekolah.

Menurutnya para pelajar harus mengetahui lebih dini dampak dari pergaulan bebas yang tidak sehat ini.

"Sekarang pelajar harus tahu pencegahan, agar ilmunya banyak dan siap berhadapan dengan situasi yang berbeda," katanya.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved