Kunjungan ke Bulukumba, Kepala BPS Sulsel Paparkan Pertumbuhan Ekonomi Bulukumba Sejak 2012
Kabupaten Bulukumba menjadi daerah terakhir dari road show kami berkunjung ke daerah sejak Agustus yang lalu,” ucap Yos Rusdiansyah
Penulis: Firki Arisandi | Editor: Arif Fuddin Usman
Laporan Wartawan TribunBulukumba.com, Firki Arisandi
TRIBUNBULUKUMBA.COM, UJUNG BULU - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Selatan (Sulsel), Yos Rusdiansyah, melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke Kabupaten Bulukumba, Jumat (16/11/2018).
Mantan Kepala BPS Sumatera Selatan ini diterima oleh Wakil Bupati Tomy Satria Yulianto bersama jajaran Pemerintah Kabupaten Bulukumba, di ruang rapat Bupati.
Yos Rusdiansyah mengaku sejak dilantik Agustus 2018 yang lalu, dalam 100 hari kerjanya, dia menargetkan melakukan kunjungan kerja ke Kantor BPS di seluruh kabupaten/kota, termasuk bertemu dengan pemerintah daerah.
Baca: Mati Lampu Lagi, Kipas Angin Baterai Laris Manis di Pasar Tua Bulukumba
Baca: Purnawirawan Polisi Ini Tantang Res Narkoba Polres Bulukumba Tangkap Bandar Narkoba
“Kabupaten Bulukumba menjadi daerah terakhir dari road show kami berkunjung ke daerah sejak Agustus yang lalu,” ucap Yos Rusdiansyah, dalam rilisnya.
Dalam kunjungan ini, Yos Rusdiansyah mempresentasikan data indikator strategis dalam mendukung pembangunan daerah, seperti data pertumbuhan ekonomi, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), tingkat inflasi dan gini ratio.
Yos Rusdiansyah memaparkan pertumbuhan ekonomi Bulukumba sejak tahun 2012 mengalami pasang surut.
Terakhir pada tahun 2017 berada pada angka 6,92 di bawah angka Provinsi 7,23 namun di atas angka nasional sebesar 5,07.

Lebih lanjut Yos, mengemukakan, berdasarkan data PDRB, ada beberapa hal yang menarik di Kabupaten Bulukumba.
Yaos menyebut, bahwa sektor pertanian penyumbang PDRB ada sebesar 40,49 persen disusul 15,89 persen di sektor perdagangan, sedangkan industri pengolahan hanya mencapai 6,61 persen.
“Artinya hasil pertanian selama ini hanya langsung dijual oleh para petani, belum ada upaya dalam mengolah hasil pertanian pada sektor industri. Tentu ini menjadi PR dalam mendorong pengembangan industri pengolahan hasil pertanian,” jelasnya.
Gini Ratio
Data terkini lainnya yang dipaparkan oleh Yos Rusdiansyah adalah tingkat inflasi Kabupaten Bulukumba per Oktober 2018 berada pada angka 3,09 persen.
Sementara itu, gini ratio Bulukumba berada pada angka 0,3238. Menurutnya angka gini ratio tersebut berada pada tingkat ketimpangan rendah.
Baca: 529 Pengendara di Bulukumba Terjaring Operasi Zebra 2018
Baca: Mantan Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo Ikut Menonton Penampilan Taeter Sinerji
“Koefisien Gini atau Indeks Gini merupakan indikator yang menunjukkan tingkat ketimpangan pendapatan secara menyeluruh,” katanya.