Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

9 Fakta Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi, Telah Direncanakan Matang hingga Ancaman Hukuman Mati

Polisi telah menetapkan Haris Simamora (HS) sebagai tersangka pembunuhan satu keluarga di Bekasi.

Editor: Rasni
TribunWow
Kasus sadis Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi menemui titik terang. 

Sarah dan Arya Nainggolan dibekap oleh Haris hingga tewas.

Menurut Argo, sejauh ini bukti penyidikan menunjukkan bahwa Haris merupakan tersangka tunggal, dan motif pembunuhan adalah karena dendam.

"Sering dimarah-marahin," kata Argo Yuwono kepada wartawan, seusai apel Tanggap Musim Penghujan Tahun 2018/2019 di Lapangan Promoter Dit Lantas Polda Metro Jaya, Jumat (16/11/2018).

Foto satu keluarga di Bekasi yang jadi korban pembunuhan, pada Selasa (13/11/2018).
Foto satu keluarga di Bekasi yang jadi korban pembunuhan, pada Selasa (13/11/2018). (Facebook/ @Maya Sofya Ambarita)

6. Awal Jasad Satu Keluarga di Bekasi Ditemukan

Seperti diketahui, satu keluarga ditemukan tewas dirumahnya yang beralamat di Jalan Bojong Nangka 2 RT 002 RW 07 Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi, pada Selasa (13/11/2018) sekitar pukul 06.30 WIB.

Keluarga tersebut terdiri dari Diperum Nainggolan kepala keluarga berusia 38 tahun, Maya Boru Ambarita isteri berusia 37 tahun, Sarah Boru Nainggolan anak berusia sembilan tahun, dan Arya Nainggolan anak berusia tujuh tahun.

Begitu ditemukan, jasad keluarga yang diduga menjadi korban pembunuhan sadis itu langsung dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk dilakukan autopsi.

Saat ini, satu keluarga itu sudah dimakamkan di kampung halamannya di Samosir, Sumatera Utara.

Baca: Peserta CPNS 2018 yang Gagal Tes SKD Bisa Lolos? Ini Keputusan Resmi Panselnas Terkait Passing Grade

Baca: PW IPM Sulsel Boyong Ratusan Kader Ikut Muktamar di Jawa Timur

Baca: VIDEO: Sorak Sorai The Macz Man Saat Zulham Zamrun Cetak Gol

Dilansir TribunWow.com dari WartaKotaLive.com, Selasa (13/11/2018), korban pertama kali ditemukan oleh tetangganya yang bernama Feby Lofa.

Awalnya, Feby merasa curiga saat melihat gerbang rumah korban yang masih terbuka dan televisi yang juga masih dalam kondisi menyala di jam 03.30 WIB.

Merasa heran, Feby sempat mencoba memanggil keluarga korban dari luar.

Tak hanya itu, ia juga sempat mencoba untuk menelepon korban.

Namun karena tidak mendapat jawaban, Feby memutuskan kembali masuk ke dalam rumahnya.

"Saya sempat lihat gerbangnya kebuka, saya panggil tidak nyahut, padahal TV nyala, kira saya tidur kali. Ya sudah saya pulang ke kontrakan," ucap Febby.

Kecurigaannya semakin menjadi saat mengetahui korban belum berangkat kerja di pagi harinya.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved