Advetorial
Gencatan Senjata dan Kemenangan untuk Gaza
Gencatan senjata itu akhirnya ditetapkan, dimediasi oleh pemerintah Mesir, Rabu (14/11) siang waktu Gaza.
Sementara itu, laman Al Jazeera menuliskan, beberapa negara mengirimkan kritikannya atas tindakan Israel yang membombardir Gaza lewat serangan udara.
Turki misalnya, lewat Ibrahim Kalin, Juru Bicara Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, menyebut bahwa tindakan Israel itu “brutal” dan ilegal.
Kementerian Luar Negeri Jerman juga mengutuk jet tempur Israel yang membombardir Gaza dari atas.

“Tidak ada justifikasi atau pembenaran dari semua kekerasan yang ditimpakan kepada warga sipil tak bersalah,” tulis Kementerian Luar Negeri Jerman.
Serangan fatal ke Gaza di Oktober 2018 ini mengingatkan kembali dengan fase-fase serangan terburuk di Gaza pada 2014 silam.
Kala itu, di Agustus 2014, Gaza dibombardir habis-habisan oleh militer Israel.
Lebih dari 2.200 warga Palestina terbunuh selama fase perang Agustus 2014.
Puluhan ribu warga Gaza tak lagi memiliki rumah, dan ekonomi Gaza sempat lumpuh selama lebih dari satu bulan.
Bicara tentang Gaza adalah kisah tentang blokade yang sudah terjadi selama bertahun-tahun.
Terhitung sejak 11 tahun silam, blokade itu dimulai.
Gaza ditutup dari semua sisinya, hampir 2 juta warga Palestina di Gaza tak bisa bergerak bebas karena dibatasi oleh tapal batas yang bersinggungan langsung dengan Israel, juga Mesir. (Adv)
Lebih dekat dengan Tribun Timur, subscribe channel YouTube kami:
Follow juga akun instagram official kami: