Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Puisi 'Ada Genderuwo Di Istana' Milik Fadli Zon vs 'Genderuwo Berkacamata' Karya Iwan Kapuk

Puisi 'Ada Genderuwo Di Istana' Milik Fadli Zon vs 'Genderuwo' Berkacamata Karya Iwan Kapuk

Editor: Sakinah Sudin
Kompas Image/ kolase tribun-timur.com
capture puisi Fadli Zon 

GENDERUWO BERKACAMATA

Dibelakang Meja Tiada Berguna

Kerja Hanya Nyinyir Belaka Gaji Dari Rakyat Jelata

Otak Kosong Tak Beretika Slalu Brkata Tanpa Makna

Hoax Dan Retorika Hasilnya

Digedung Dewan Yg Terhormat

Disana Nasib Rakyat Tamat Berwakilkan

Manusia Bejat Tak Bermartabat.

Cuitan akun netizen, @Iwan_Kapuk, menanggapi puisi Fadli Zon, Minggu (11/11/2018).

Cuitan akun netizen, @Iwan_Kapuk, menanggapi puisi Fadli Zon, Minggu (11/11/2018). (Capture Twitter @Iwan_Kapuk)

Seperti diberitakan sebelumnya, istilah "politik genderuwo" itu disebutkan Jokowi saat membagikan 3.000 sertifikat tanah di GOR Tri Sanja, Kabupaten Tegal, Jumat (9/11/2018).

"Politikus yang tidak pakai etika politik yang baik. Tidak pakai sopan santun politik yang baik. Coba kita lihat politik dengan propaganda menakutkan, membuat ketakutan, kekhawatiran," katanya di GOR Tri Sanja, Kabupaten Tegal, Jumat (9/11/2018) pagi.

"Cara-cara seperti ini adalah cara-cara politik yang tidak beretika. Masak masyarakatnya sendiri dibuat ketakutan? Enggak benar kan? itu sering saya sampaikan itu namanya politik gerenduwa (genderuwo), nakut-nakuti," lanjut Presiden.

"Jangan sampai seperti itu. Masyarakat ini senang-senang saja kok ditakut-takuti. Iya tidak? Masyarakat senang-senang kok diberi propaganda ketakutan. Berbahaya sekali," tambahnya.

Sehingga, ia menilai jangan sampai propaganda ketakutan menciptakan suasana ketidakpastian, menciptakan munculnya keragu-raguan.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved