Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Prof Jasruddin: Mahasiswa Rasakan Penderitaan dari Kampus Bermasalah Adalah Kezaliman Pendidikan

Saat ini kampus yang menjadi sorotan di LLDikti Wilayah IX Sulawesi adalah Universitas Indonesia Timur (UIT) Makassar.

Penulis: Munawwarah Ahmad | Editor: Arif Fuddin Usman
dok humas lldikti 9
Kepala Lembaga Layanan Dikti (LLDikti) Wilayah IX Sulawesi Prof Dr Jasruddin MSi berfoto bersama Sekpel LLDikti Wilayah IX Dr Hawignyo danpejabat di lingkup LLDikti Wilayah IX usai upacara Peringatan Hari Pahlawan di Kantor LLDikti, Jl Bung, Makassar, Senin (12/11/2018). 

Fakta lain yang dibuka dalam konferensi pers yang juga dihadiri Ketua Yayasan Indonesia Timur Amiruddin bersama jajarannya yaitu, 18 program studi yang ternyata kadaluarsa akreditasinya yang juga menjadi penyebab utama pemberian sanksi administratif Kemenristekdikti.

Kepala LLDikti IX Sulawesi, Prof Jasruddin menyerahkan bantuan kepada perguruan tinggi swasta (PTS) di Kota Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (8/11/2018). Tampak pula Menristekdikti Prof Muhammad Nasir juga hadir di acara silaturahim dengan civitas akademika PTN dan PTS di Palu.
Kepala LLDikti IX Sulawesi, Prof Jasruddin menyerahkan bantuan kepada perguruan tinggi swasta (PTS) di Kota Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (8/11/2018). Tampak pula Menristekdikti Prof Muhammad Nasir juga hadir di acara silaturahim dengan civitas akademika PTN dan PTS di Palu. (dok humas lldikti wilayah ix)

"Jangan ada upaya untuk menutup-nutupi informasi. Kita buka semua," kata Prof Jasruddin dengan tegas.

Lanjut Jasruddin, dalam satu bulan ke depan UIT harus melakukan akreditasi ulang terhadap 18 prodi tersebut yang jelas-jelas sudah habis masa berlakunya. Dan sejumlah borang re-akreditasi telah diserahkan ke LLDikti.

UIT sendiri mengelola 21 program studi yang tersebar di 11 fakultas dengan jumlah mahasiswa 3.156.

Baca: LLDikti Wilayah IX Sulawesi Tarik 31 Dosennya dari UIT Makassar

Baca: Masa Depan Mahasiswa UIT Makassar Dapat Titik Terang LLDikti IX

"Kalau dosen yang tercatat 400 dan yang sudah pindah itu kita tidak punya datanya," kata Ketua Yayasan Indonesia Timur Amiruddin yang juga hadir.

Usai konferensi pers tersebut, UIT akan berbenah dan komitmen memenuhi permintaan kementerian.

Rektor Sudah Diganti

Pucuk pimpinan di kampus Universitas Indonesia Timur (UIT) berganti. Rektor Prof Muhammad Basri Wello, telah mengundurkan diri dari jabatannya sejak 25 Oktober lalu. Posisinya digantikan oleh Dr Jangga.

Dr Jangga sebelumnya menjabat sebagai Wakil Rektor I. Ia terpilih dalam pemilihan yang digelar pada, Senin (29/10/2018). Dr Jangga mengalahkan tiga kandidat lainnya yang juga mencalonkan diri.

Zulkarnain Hamson, Humas Universitas Indonesia Timur
Zulkarnain Hamson, Humas Universitas Indonesia Timur (twitter Zulkarnain Hamson)

Humas UIT Zulkarnain Hamson mengatakan, sebelum resmi ditetapkan sebagai rektor, Dr Jangga sementara berstatus sebagai pelaksana tugas.

“Masih akan digelar rapat senat untuk menetapkan Dr Jangga sebagai Rektor UIT yang defintif masa jabatan lima tahun mendatang,” kata Zulkarnain.

Selain memilih rektor, pucuk yayasan juga diganti dari Haji Haruna ke Aminuddin.

Baca: Masa Depan Mahasiswa UIT Makassar Dapat Titik Terang LLDikti IX

Baca: Bawakan Kuliah Umum di Unibos, Ini yang Dibahas Ketua LLDikti

Selama masa pemberian sanksi tersebut, UIT didesak menunjukkan komitmen yang baik untuk mulai menyelenggarakan kegiatan akademik sesuai Standar Nasional Pendidikan Tinggi.

Dan tak lupa menyelesaikan kewajibannya untuk memenuhi hak-hak dosen dan tenaga akademik.

Karena sanksi inilah, banyak mahasiswa UIT yang meminta untuk pindah ke kampus lain untuk mendapatkan kejelasan masa depan perkuliahan mereka. (*)

Lebih dekat dengan Tribun Timur, subscribe channel YouTube kami:

Follow juga akun instagram official kami:

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved