Kematian Bayi di RSUD Sulthan Dg Radja Bulukumba Didominasi BLBR
Terkhusus di RSUD Sulthan Dg Radja Bulukumba, kematian bayi sendiri didominasi oleh bayi yang mengalami berat badan lahir rendah (BLBR).
Penulis: Firki Arisandi | Editor: Nurul Adha Islamiah
Laporan Wartawan TribunBulukumba.com, Firki Arisandi
TRIBUNBULUKUMBA.COM, UJUNG BULU - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), merilis angka kematian bayi di Sulsel dari Januari hingga September 2018.
Dari data tersebut, jumlah kematian bayi di Kabupaten Bulukumba, mencapai 61 jiwa, dan mencatatkan kota Berjuluk Butta Panrita Lopi ini terbanyak kedua angka kematian bayi, dibawah Kabupaten Jenneponto dengan jumlah 87 jiwa.
Terkhusus di RSUD Sulthan Dg Radja Bulukumba, kematian bayi sendiri didominasi oleh bayi yang mengalami berat badan lahir rendah (BLBR).
Baca: Polres Palopo Belum Berhasil Menangkap Dua Pelaku Penganiayaan Warga Malaja
Baca: APK Terpaku di Pohon, Bawaslu Maros Jadwalkan Segera Mencabut
Baca: Puluhan Mahasiswa Forum Luwu Tengah Blokade Jalan Poros di Walmas
Beberapa diantaranya terkena asfiksia atau gangguan dalam pengangkutan oksigen ke jaringan tubuh.
"Untuk normalnya kan itu 2,5 kilogram, namun banyak yang biasanya dibawah dari itu. Bukan prematur, sudah cukup bulan namun berat badannya tidak mencukupi," jelas Kasubag Humas dan Promkes RSUD Sulthan Dg Radja, Gumala Rubiah, Senin (12/11/2018).