Blak-blakan Ketua TP2D Prof Yusran Soal Gaya Gubernur Nurdin Abdullah dan Masa Depan TP2D!

Laporan wartawan Tribun Timur, Saldy

TRIBUN-TIMUR.COM,MAKASSAR - Koordinator Tim Percepatan Pembangunan Daerah (TP2D) Sulsel Prof Dr Yusran Yusuf mengapresiasi dialog Forum Dosen di lantai dua, Gedung Tribun Timur, Jl Cendrawasih, kota Makassar, Selasa (6/11/2018).

Dialog Forum Dosen tersebut membahas tentang siapa TP2D dan apa yang akan dilakukan Gubernur Sulsel baru Prof HM Nurdin Abdullah (NA).

Baca: Forum Dosen Dialog Bareng TP2D Bahas Kepemimpinan Nurdin Abdullah

Baca: Ribut-ribut Tim Gubernur, Ini 24 Personel TP2D, 21 Tim Ahli, Tugas dan Wewenangnya

Yusran mengatakan apresiasinya, karena dengan dialog ini bakal semakin banyak unsur yang mengetahui program dan rencana pembangunan yang akan dilakukan oleh Gubernur Nurdin Abdullah.

Menurut Yusran, tujuan yang dilakukan Gubernur Nurdin Abdullah sudah jelas, yakni ingin membangun dan memajukan Sulsel.

Sebut Yusran, misi Nurdin ada lima, yang dimasukkan dalam lima program prioritas atau unggulan.

Program itu menjangkau daerah terisolir, rumah sakit regional, aparatur bersih melayani, pelayanan berintegarsi, dan hilirisasi pertanian.

"Pak Gubernur sangat sederhana. Saat ini beliau mau seluruh OPD di Sulsel mensupport program ini (5 program prioritas)," ujarnya.

Bagaimana nantinya dengan TP2D?

Yusran menyebutkan bahwa Nurdin Abdullah adalah gubernur baru dan orang baru di pemerintahan Provinsi Sulsel.

Baca: TRIBUNWIKI: Jadi Polemik, Ini Pengurus TP2D Sulsel 2018 Bentukan Nurdin Abdullah

Baca: TP2D Pemprov Sulsel Disorot, Ini Penjelasan Devo Khaddafi

Sehingga, kata Yusran, ia membutuhkan tenaga ahli untuk mengkomunikasikan program strategis ini kepada para organisasi perangkat daerah (OPD) Pemprov Sulsel.

"Kami di TP2D sebatas tenaga ahli untuk memastikan program yang dilakukan oleh gubernur Sulsel berjalan di setiap OPD,” ujarnya.

“Jika lima misi ini berjalan, maka semua program-program lainnya diyakini akan berjalan dengan lancar," kata Yusran.

Kerja-kerja OPD ini memberikan saran dan masukan kepada OPD, menerima aspirasi, dan membantu perencanaan yang berlandas kajian akademik.

Terkait dengan adanya opini yang berkembang jika TP2D didengar ‘overaction’ atau melebihi kewenangan, sebut Yusran, itu dinilai adalah hal biasa.

Pasalnya paradigma lama akan berubah dengan sistem yang baru. (*)

Lebih dekat dengan Tribun Timur, subscribe channel YouTube kami:

Follow juga akun instagram official kami: