Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Demi Lulus, Peserta Tes CAT CPNS Terciduk Simpan Sesuatu di Bra dan Celana

Peserta tes CAT CPNS simpan sesuatu di dalam bra dan celananya. Tim panitia seleksi

Editor: Edi Sumardi
KOMPAS.COM
Ilustrasi perserta tes CPNS. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Peserta tes CAT CPNS simpan sesuatu di dalam bra dan celananya.

Tim panitia seleksi penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) daerah Kabupaten Madiun, Jawa Timur, menemukan jimat yang disimpan dalam celana dalam dan bra peserta tes Computer Assisted Test (CAT).

Jimat itu ditemukan saat tim panitia seleksi menggeledah tas dan pakaian peserta tes, sebelum memasuki ruang ujian tes CAT CPNS Kabupaten Madiun di Asrama Haji, Kota Madiun.

Baca: Aaa? Demi Tes SKD CPNS, Pengantin Rela Tinggalkan Pelaminan saat Masih Resepsi

Sekretaris Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Madiun, Sigit Budiarto yang dihubungi Kompas.com, Senin ( 5/11/2018) sore, membenarkan penemuan belasan jimat dari peserta tes CPNS tersebut.

"Ada yang ditemukan di tali BH (bra), dibelakang kerah baju, saku, hingga celana dalam," kata Sigit.

Menurut Sigit, peserta CPNSD percaya jimat yang mereka bawa bisa membantu mereka lulus tes.

Jimat yang ditemukan beragam, berbentuk besi tua, rajah, bawang, irisan kunir, kacang hijau, garam, hingga rambut.

"Jumlahnya mencapai belasan hingga puluhan jimat," ujar Sigit.

Baca: Detik-detik dan Penyebab Pretty Asmara Meninggal, Puspa Palupi: Khusnul Khotimah, Enggak Teriak

Baca: Fitur Baru WhatsApp, Cara Balas Pesan Secara Rahasia di Grup WA

Baca: Cara Bikin Stiker WhatsApp Pakai Foto Sendiri, Ternyata Mudah Banget

"Sebelum menggeledah badan, kami melakukan scanning dengan metal detector. Namun, bila benda selain besi tidak bisa dideteksi, maka langkah selanjutnya dilakukan penggeledahan badan," papar Sigit.

Penggeledahan badan mulai dari alas kaki hingga seluruh bagian tubuh.

Bahkan, kerah baju juga diraba untuk mengecek ada tidaknya barang mencurigakan.

Peserta CPNS tersebut diperbolehkan mengambil kembali jimat mereka di panitia usai mengikuti tes.

Rata-rata peserta tes mendapatkan jimat itu dari orangtua, tokoh agama, hingga orang pintar.

Sigit mengatakan temuan jimat itu tak menggugurkan peserta tes.

Tim panitia hanya mengamankan barang bawaan yang dilarang dibawa masuk ke ruang ujian.

"Barang bawaan berupa jimat itu kami amankan sementara saja, tetapi tidak menggugurkan secara administrasi karena mereka sudah memenuhi syarat mengikuti tes," ujar Sigit.

Pakai Joki

Jika di Madiun, peserta tes CPNS pakai jimat, lain hanya dengan di Makassar.

Terbongkar, praktik perjokian tes CPNS Kemenkumham RI.

Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) yang membongkar praktik joki tes seleksi Calon pegawai Negeri Sipil (CPNS) pada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Kota Makassar menyatakan jika sindikat joki merupakan lulusan dari universitas ternama dari berbagai daerah.

Baca: Desy Ratnasari Nangis saat Blak-blakan soal Irwan Danny Mussry, Seperti Apa Suami Maia Estianty Itu?

Baca: Promo JCO - Beli 2 Lusin Donat Cuma Rp 102 Ribu, Beginilah Syaratnya

Baca: Lirik, Arti Lagu Thailand Kwik Kwik Ay Ay atau Moan, Tak Cocok Ditonton Anak-anak

 

Salah satu joki yang terjaring oleh Polda Sulsel ternyata merupakan warga Jl Pasar Baru Sunter, Jakarta, yakni atas nama Martin Tumpak (21).

Martin tertangkap saat pemeriksaan KTP dan kartu tes CPNS Kemenkumham di Aula RRI Makassar, Minggu (28/10/2018).

Selain Martin, polisi juga mengamankan Ahmad Lutfi, Hamdi Widi, dan Adi Putra.

Baca: Histeris, Anak Korban Lion Air JT 610 Jatuh: Tante Jujur, Mama Ada di Pesawat Itu Kan?

Baca: Anak Korban Pesawat Lion Air JT 610 Jatuh: Ma, Lama Sekali Ayah Kok Belum Pulang?

Baca: Kopilot Lion Air JT 610 Harvino Ternyata Sosok yang Saleh, Coba Lihat Rekamannya di Kokpit

Baca: Beginilah saat Penumpang dan Pramugari Lion Air JT 610 Masuk Pesawat Sebelum Jatuh

Baca: Ternyata Roger Danuarta Jadi Mualaf Atas Bimbingan Sosok Ini

Kepala Polrestabes Makassar Kombes Polisi Irwan Anwar dalam keterangannya, Selasa (30/10/2018) mengatakan, para joki ini pun terbilang pintar dan dengan mudah menyelesaikan soal-soal seleksi CPNS.

Menurut dia, Martin jadi joki seorang peserta seleksi CPNS Kemenkumham atas nama Musriadi, warga Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.

Selain Martin dan tiga temannya, polisi juga mengamankan dua tersangka lain yang tergabung dalam sindikat joki CPNS ini, yakni Musriadi dan dokter Wahyudi.

Polisi juga masih memburu sembilan pelaku lain.

“Saya berharap 9 orang yang masih buron, segera menyerahkan diri. Polisi akan terus melakukan pengejaran. Polisi juga berupaya membongkar PNS yang telah menggunakan jasa joki dalam sindikat ini. Jika ditemukan, kita akan proses juga,” tegas Irwan.

Tugas Pak Dokter

Menurut Irwan, dr Wahyudi bertugas sebagai broker yang mempertemukan joki tes dengan pengguna jasa.

Dokter Wahyudi saat ini tercatat bertugas sebagai Kepala Tenaga Kesehatan di Unit Pelaksana Tugas (UPT) PT Pelindo IV Makassar.

Baca: Alfiani Hidayatul Solikha, Pramugari Pesawat Lion Air JT 610 yang Jatuh Ternyata Tak Sekedar Cantik

Untuk melancarkan upayanya sebagai broker, Wahyudi membuka les privat.

Dia dengan mudah mendapatkan peserta CPNS yang akan digantikan dengan joki dari lulusan universitas ternama di berbagai daerah di Indonesia.

Saat les privat itu, dr Wahyudi menawarkan jasa joki kepada CPNS dengan bayaran hingga Rp 150 juta jika telah dinyatakan lulus PNS.

“Dokter Wahyudi ini pun kemudian mencarikan dan mendatangkan joki lulusan universitas ternama dari berbagai daerah di Indonesia, seperti Jakarta. Joki-joki yang disiapkan dokter Wahyudi ini pintar-pintar dan dengan mudah menyelesaikan soal-soal pada seleksi CPNS. Joki ini pun dibayar senilai Rp 25 juta hingga Rp 45 juta jika calonnya lulus jadi PNS,” jelasnya.

Baca: Pesawat Lion Air JT 610 Jatuh - Menantu Pengusaha Coto Makassar Ikut Jadi Korban, Istri Sedang Hamil

Baca: Sebelum Pesawat Lion Air JT 610 Jatuh, Eks Penumpang Sebut Ada Masalah Begini Sejak dari Denpasar

Baca: Pesawat Lion Air Jatuh - Waspada! Berikut 2 Hoax yang Viral, Selfie dan Kondisi Kabin

Polisi menengarai, aksi sindikat perjokian CPNS ini sudah lama terjadi, terutama saat ada penerimaan PNS.

Saat ini, polisi masih memburu sembilan orang lainnya yang tergabung dalam sindikat ini.

Polisi selidiki PNS yang pakai jasa joki

“Saya berharap 9 orang yang masih buron, segera menyerahkan diri. Polisi akan terus melakukan pengejaran. Polisi juga berupaya membongkar PNS yang telah menggunakan jasa joki dalam sindikat ini. Jika ditemukan, kita akan proses juga,” tegasnya.

Sebelumnya telah diberitakan, praktik perjokian dalam tes seleksi CPNS pada Kemenkumham di Kota Makassar terungkap.

Baca: Operasi Zebra 2018 Segera Digelar, Berikut 4 Tips Agar Anda Bebas dari Tilang

Baca: Pemicu Sinéad OConnor Masuk Islam Hingga Pengalaman Tragis Sebelumnya

Baca: Bukan Karena Harta, Alasan Pemuda Muh Idris Nikahi Nenek Inade Si Juragan Cengkeh

Baca: Evi Masamba Menikah, Mahar Sempat Disangka Rp 88 Miliar, Ternyata Hanya Segini Jumlahnya

Awalnya empat tersangka tertangkap setelah panitia seleksi CPNS yang dikawal aparat kepolisian melakukan pemeriksaan KTP dan kartu tes CPNS Kemenkumham di Aula RRI Makassar.

Empat tersangka tak berkutik dan langsung diamankan ke markas Polrestabes Makassar guna menjalani pemeriksaan lebih lanjut.(*)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved