Aaa? Demi Tes SKD CPNS, Pengantin Rela Tinggalkan Pelaminan saat Masih Resepsi
Pelaksanaan Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) bagi pelamar calon pegawai negeri sipil atau CPNS 2018
TRIBUN-TIMUR.COM - Pelaksanaan Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) bagi pelamar calon pegawai negeri sipil atau CPNS 2018 masih terus berlangsung hingga hari ini, Senin (5/11/2018).
Seperti diketahui, SKD telah dimulai sejak 26 Oktober lalu.
Menurut jadwal Badan Kepegawaian Negara (BKN), tes akan berakhir 17 November 2018.
Selama SKD 2018 berlangsung, ada saja hal menarik yang mewarnai pelaksanaannya.
Salah satunya seperti pengantin yang rela meninggalkan resepsi pernikahannya untuk mengikuti ujian SKD.
Baca: Detik-detik dan Penyebab Pretty Asmara Meninggal, Puspa Palupi: Khusnul Khotimah, Enggak Teriak
Baca: Fitur Baru WhatsApp, Cara Balas Pesan Secara Rahasia di Grup WA
Baca: Cara Bikin Stiker WhatsApp Pakai Foto Sendiri, Ternyata Mudah Banget
Kepala Biro Humas BKN, Mohammad Ridwan menyampaikan, dari data yang masuk ke BKN hingga hari ini, Senin (5/11/2018), tercatat ada dua peserta yang rela meninggalkan sejenak resepsi pernikahannya demi mengikuti pelaksanaan SKD.
Ridwan menyampaikan, kedua peserta ini tidak mengikuti proses resepsi mereka.
Mereka meninggalkan sejenak pasangan masing-masing dan para tamu yang datang untuk mengikuti tes SKD berbasis komputer kali ini.
"Iya (setelah ijab) langsung kabur ke SKD," kata Ridwan saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (5/11/2018).
Ia menambahkan, kedua peserta ini berangkat sendiri, karena pasangannya harus tetap menyambut tamu undangan.
Baca: Desy Ratnasari Nangis saat Blak-blakan soal Irwan Danny Mussry, Seperti Apa Suami Maia Estianty Itu?
Baca: Promo JCO - Beli 2 Lusin Donat Cuma Rp 102 Ribu, Beginilah Syaratnya
Baca: Lirik, Arti Lagu Thailand Kwik Kwik Ay Ay atau Moan, Tak Cocok Ditonton Anak-anak
"Enggak (diantar pasangan). Pasangannya ada di arena resepsi," kata Ridwan.
Berdasarkan informasi yang diterima Kompas.com, salah satu peserta tersebut bernama Izan Akramuzi.
Izan mengikuti tes di titik lokasi UPT Penkom BKD Provinsi Riau pada Sabtu (3/11/2018) sore. BKN pun turut membagikan informasi ini di akun resmi Twitter-nya, @BKNgoid.
Sementara, satu peserta lain adalah seorang perempuan.
Kompas.com masih mengonfirmasi nama peserta tersebut ke BKN, namun belum mendapatkan jawaban.
Informasi dari Twitter @BKNgoid, peserta SKD ini mengikuti tes di Universitas Negeri Padang, Sumatera Barat pada Minggu (4/11/2018).
Terlihat perempuan ini masih menggunakan make up.
Para warganet pun ada yang memberikan komentarnya, berikut beberapa di antaranya:
"Ini sesuai dgn soal TKP min, demi "tugas negara" rela meninggalkan hajatan," tulis akun Rina Borbak.
"Dari ibu hamil,, melahirkan,, sampai meninggalkan resepsi pernikahan. Kita tunggu berita selanjutnya," tulis akun Abdau
"Ini seperti jawaban TKP ya, Min. Profesional dalam pekerjaan. Wkwk," tulis akun Yoshua Simangunsong.
Ridwan mengimbau para peserta untuk tetap semangat mengikuti rangkaian seleksi CPNS kali ini.
Melahirkan
Yunita Chairani, salah satu peserta seleksi kompetensi dasar (SKD) calon pegawai negeri sipil atau CPNS 2018 melahirkan setelah ujian selesai.
Dari informasi yang diperoleh Kompas.com, Yunita merupakan peserta SKD CPNS Pemerintah Provinsi Riau.
Yunita sendiri berasal dari Medan, Sumatera Utara. Yunita melamar pada formasi guru Matematika.
Ia mengikuti tes pada sesi ketiga pada Jumat (2/11/2018).
Kepala Biro Humas Badan Kepegawaian Negara (BKN) Mohammad Ridwan mengatakan, Yunita melahirkan secara normal di RS Zainab Pekanbaru.
"Setelah dilakukan pemeriksaan awal oleh tim medis panitia seleksi, tim medis merujuk agar peserta tersebut segera dibawa ke rumah sakit terdekat," kata Ridwan saat dihubungi Kompas.com, Jumat.
Ridwan menyampaikan, saat ini ibu dan bayi dalam kondisi sehat.
"Menurut informasi petugas kami yang ikut mengantar, Yunita melahirkan anak perempuan dengan berat 3 kg," ujar dia.
Ridwan menambahkan, BKN dan instansi-instansi terkait memang telah mempersiapkan untuk hal-hal seperti ini.
"Disabilitas, ibu hamil, ibu menyusui, semua yang butuh bantuan fisik akan dilayani oleh panitia seleksi lokal," kata Ridwan.
Informasi ini juga disampaikan BKN melalui akun resmi Twitter-nya: