Warga Keluhkan Maraknya Jukir Liar di Kawasan Air Terjun Bantimurung
Pengendara tidak dibolehkan masuk ke area parkiran utama depan loket dengan alasan sudah penuh.
Penulis: Ansar | Editor: Suryana Anas
Laporan Wartawan Tribun Timur, Ansar Lempe
TRIBUN-TIMUR.COM, MAROS - Wisatawan kembali mengeluhkan maraknya juru parkir liar di kawasan air terjun Bantimurung, Kabupaten Maros. Sejumlah juru parkir liar tersebar di beberapa lokasi, Jumat (2/11/2018).
Juru parkir liar langsung mengadang pengendara yang akan liburan ke kawasan air terjun. Lalu mengalihkannya masuk ke parkiran yang dikuasainya.
Seorang wisawatan, Jumadi mengaku resah saat liburan di air terjun. Warga datang untuk liburan, namun malah mendapat perlakuan yang merugikan.
Baca: TRIBUNWIKI: Masih Ingat Becak? Begini Riwayat dan Asal Usulnya!
Baca: Soal TKP Dinilai Paling Susah, Ini Tips Lolos Tes SKD: Jawab Soal Ini Dulu dan Hindari 3 Hal ini
Baca: Tak Ada Pemain PSM Makassar di Timnas Piala AFF 2018, PSM Diuntungkan?
"Kami datang ke Bantimurung untuk liburan. Bukan untuk dipalak. Kami merasa tidak nyaman saat akan mau masuk ke air terjun. Harusnya wisatawan dilayani dengan baik," kata Cakades Jenetaesa, Kecamatan Simbang ini.
Meski sudah kerap dikeluhkan, namun Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) selaku penanggungjawab, belum pernah melakukan tindakan tegas.
Juru parkir liar tersebut, malah diberikan kesempatan untuk memungut biaya. Juru parkir tersebut juga memaksa wisatawan di tempat parkir kekuasaannya.
"Banyak juru pakir liar di kawasan air ternjun Bantimurung. Coba kalau kita masuk, pasti ada beberapa tukang parkir yang menghadang. Dia memaksa kita untuk parkir," kata Jumadi.
Juru parkir tersebut tidak peduli, meski warga menolak. Pengendara tidak dibolehkan masuk ke area parkiran utama depan loket, dengan alasan sudah penuh.
Padahal parkiran utama masih sepi kendaraan. Jika warga parkir di bagian depan kawasan air terjun, maka harus berjalan kaki sekira 500 meter.
"Pengendara dibohongi. Katanya parkiran utama sudah penuh. Tapi faktanya masih sepi. Semua itu harus ditindak. Tidak ada alasan untuk membiarkan juru parkir liar itu," katanya.