15 Insiden Pesawat Lion Air, Delay 3 Hari karena Tabrak Burung hingga Tergelincir Gara-gara Sapi
Adapun insiden terbaru yang menimpa maskapai penerbangan yaitu jatuhnya pesawat Lion Air JT 610.
TRIBUN-TIMUR.COM - Insiden kecelakaan penerbangan kerap menimpa berbagai maskapai di seluruh dunia.
Penyebabnya pun beragam, mulai dari tergelincir di landasan saat take off atau landing, ban pecah, hingga ditabrak burung.
Adapun insiden terbaru yang menimpa maskapai penerbangan yaitu jatuhnya pesawat Lion Air JT 610.
Pesawat rute Jakarta-Pangkal Pinang itu jatuh di perairan Tanjung Karawang, Senin (29/10/2018) pagi.
Pesawat jenis Boeing 737 MAX 8 tersebut hilang kontak 13 menit setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.
Baca: Daftar Nama Penumpang Korban Pesawat Lion Air JT 610 Jatuh, ini Pesan Terakhir Pramugari Alfiani
Berdasarkan data, terdapat 189 orang di dalam pesawat Lion Air JT 610.
Hingga berita ini diterbitkan, Basarnas masih melakukan evakuasi.
Di sisi lain, Direktur Operasi dan Latihan Basarnas Brigjen Marinir Bambang Suryo Aji memprediksi tidak ada korban selamat dalam tragedi JT 610.
”Prediksi saya sudah tidak ada yang selamat karena korban yang ditemukan itu beberapa potongan tubuh saja sudah tidak utuh," ujarnya, Senin (29/10).
Bila melihat kurun waktu 10 tahun terakhir, insiden ini bisa dibilang yang terparah dialami Lion Air.
Berikut Tribun Jabar himpun 15 insiden yang dialami Lion Air selama kurun waktu 10 tahun terakhir.
Februari 2009
Pesawat Lion Air JT 972 mendarat darurat di Bandara Hang Nadim Batam.
Pesawat ini mendarat darurat tanpa roda depan, Senin (23/2) sekitar pukul 18.30.
Diketahui, roda depan pesawat tersebut mengalami masalah.
Pesawat akhirnya berhasil mendarat dan tidak ada korban jiwa.
Maret 2009
Pesawat Lion Air jurusan Gorontalo-Makassar-Jakarta tergelincir di landasan terminal 1A Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, Senin (9/3/2009) sore.
Tidak ada korban dalam insiden ini.
November 2010
Lion Air penerbangan 712, PK-LIQ Boeing 737-400 rute Jakarta-Pontianak-Jakarta, tergelincir di Bandara Supadio, Pontianak.
Februari 2011
Lion Air Penerbangan 598, Boeing 737-900ER rute Jakarta-Pekanbaru tergelincir saat mendarat di Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru.
Februari 2011
Lion Air tujuan Medan-Pekanbaru-Jakarta dengan nomor penerbangan JT 0295 berjenis Boeing 737-900 ER tergelincir di Pekanbaru pada pukul 17.00 WIB. Seluruh roda pesawat keluar dari lintasan bandara. Seluruh penumpang tidak mengalami luka-luka.
Februari 2011
Lion Air Boeing 737-900 ER, pesawat yang tergelincir di Pekanbaru 2 hari sebelumnya, sedang didorong oleh traktor di bandara Jakarta dan tanpa sengaja mengarah ke pesawat Lion lainnya.
Pesawat mengalami kerusakan pada stabilizer bagian belakang.
Tidak ada laporan korban luka dalam kejadian ini.
Oktober 2011
Lion Air JT 673 rute Tarakan-Balikpapan tergelincir di Bandara Sepinggan Balikpapan.
Pesawat ini mendarat mengalami overshoot di ujung Runway 01 (area stopway). Posisi dua roda ablas bagian belakang.
April 2013
Lion Air rute Bandung - Bali kecelakaan saat hendak mendarat pada Sabtu, 13 April 2013
Pesawat yang dikendalikan oleh pilot Mahlup Ghazali dan Kopilot asal India Chirag Kalra, jatuh ke laut dan menyebabkan badan pesawat patah menjadi dua bagian.
Kecelakaan itu disebabkan oleh kelalaian manusia atau human error. Pilot berhalusinasi melihat sebuah landasan sehingga ia mendaratkan pesawatnya, padahal landasan yang sebenarnya masih ada di depannya.
Dari hasil penyelidikan yang dilakukan, sang pilot terindikasi positif narkoba. Dalam insiden itu, semua penumpang yang berjumlah 101 jiwa dan sejumlah kru pesawat lainnya dinyatakan selamat.
Agustus 2013
Pesawat Boeing 737-800 milik Lion Air dengan nomor penerbangan JT892 tergelincir saat mendarat di Bandara Jalaluddin Tantu, Gorontalo pada Selasa (6/8/2013) malam.
Hal ini disebabkan oleh keberadaan tiga ekor sapi yang ada di landasan, sehingga pesawat mengalami over run atau keluar landasan.
Kejadian ini tidak menimbulkan korban jiwa. 110 penumpang semuanya dinyatakan dalam keadaan selamat.
Februari 2014
Lion Air penerbangan 461, Boeing 737-900ER, dari Bandar Udara Sultan Aji Muhammad Sulaiman, Balikpapan menuju Bandar Udara Internasional Juanda, Surabaya, dengan 222 penumpang dan kru pesawat, mengalami pendaratan keras di Bandar Udara Internasional Juanda, Surabaya.
Karena insiden ini, 2 penumpang mengalami luka serius dan 3 penumpang mengalami luka ringan.
Februari 2015
Ratusan penumpang terlantar di terminal 1 dan 3 Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten, tanpa ada penjelasan dan kepastian.
Kemudian Direktur Umum PT Lion Air Edward Sirait menjelaskan bahwa ada tiga pesawat yang mengalami gangguan karena telah menabrak burung.
Delayed panjang selama tiga hari ini mengakibatka situasi yang tidak terkendali.
Edward pun membuktikan bahwa burung menjadi alasan Lion Air delay.
Hal itu diketahui dari bau bangkai burung yang ditemukan pada bagian luar pesawat.
"Burung di Semarang, waktu pilot landing ada indikator enggak bisa tahu kejadiannya dimana," ujar Edward tida tahun silam.
"Ketemunya di Semarang bau daging, memang ada bulu burung, tapi tidak bisa di klaim di Bandara Semarang karena kejadian diatas. Di Cengkareng juga ditemukan secara fisik, yang jelas pas landing normal," papar Edward.
Menurut Edward, setelah menabrak burung, pesawat Lion Air mengalami getaran.
Jika hal tersebut terjadi, Lion Air tidak menerbangkan pesawat sampai pemeriksaan dan perbaikan selesai.
Yang jelas pada saat itu ada indikasi terjadi vibrate blitz engine yang mereka belum ketahui di mana kejadiannya.
April 2015
Pesawat Lion Air JT303 rute Kualanamu-Jakarta mengalami insiden di Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (24/4).
Pesawat mengalami ledakan di bagian belakang pesawat ketika akan lepas landas menuju Jakarta. Sebanyak 207 penumpang dan 7 kru pesawat selamat meski ada tiga orang yang mengalami luka dan harus dilarikan ke rumah sakit.
Agustus 2017
Pesawat Lion Air dan pesawat Wings Air mengalami insiden tabrakan sayap di Bandara Internasional Kualanamu, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara, Kamis (3/8/2017).
"Kejadiannya sekitar pukul 11 tadi. Pesawat Lion Air berusaha menghindar ke kanan, namun karena jarak terlalu dekat dan terbatasnya ruang di runway, sehingga terjadi tabrakan sayap itu," kata Branch Communication and Legal Manager Bandara Kualanamu Wisnu Budi Setianto, seperti dikutip dari Kompas.
Insiden ini tidak menyebabkan korban jiwa.
April 2018
Lion Air penerbangan 892, Boeing 737-800, dengan rute penerbangan Makassar ke Gorontalo tergelincir saat mendarat di Bandar Udara Jalaluddin, Gorontalo. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
Oktober 2018
Pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta - Pangkal Pinang jatuh di peraitan Tanjung Karawang, Senin (29/10/2018) pagi.
Pesawat sempat hilang kontak sebelum akhirnya dinyatakan jatuh.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul 15 Insiden yang Menimpa Lion Air 10 Tahun Terakhir, Pernah Tergelincir Gara-gara Sapi, http://jabar.tribunnews.com/2018/10/30/15-insiden-yang-menimpa-lion-air-10-tahun-terakhir-pernah-tergelincir-gara-gara-sapi?page=all.
Penulis: Indan Kurnia Efendi
Editor: Kisdiantoro