Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Jelajah Kapal Kepahlawanan

Aspomar Mabes AL Ajarkan Potensi Kekayaan Laut ke Peserta Jelajah Kapal Kepahlawanan

Saat ini, KRI Makassar berlabuh di perairan Makassar semalam, sebelum besok bertolak ke Kabupaten Pangkep untuk membawa peserta

Penulis: Fahrizal Syam | Editor: Imam Wahyudi
Fahrizal/tribun-timur.com
Sebanyak 400 peserta mengikuti berbagai kegiatan di hari pertama Jelajah Kapal Kepahlawanan di KRI Makassar, Senin (29/10/2018). 

Laporan Wartawan Tribun Timur, Fahrizal Syam

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Sebanyak 400 peserta mengikuti berbagai kegiatan di hari pertama Jelajah Kapal Kepahlawanan di KRI Makassar, Senin (29/10/2018).

Saat ini, KRI Makassar berlabuh di perairan Makassar semalam, sebelum besok bertolak ke Kabupaten Pangkep untuk membawa peserta mengikuti baksos.

Di atas KRI Makassar, salah satu kegiatan yang diikuti peserta adalah mendengar arahan dari Asisten Potensi Maritim (Asporim) Mabes AL, Laksamana Muda (Laksda) TNI Edi Sucipto.

Laksda Edi Sucipto menjelaskan ke peserta yang sebagian besar adalah pelajar, tentang potensi maritim yang dimiliki bangsa Indonesia.

"Melihat jati diri kita sebagai bangsa maritim, Indonesia sebenarnya adalah negara yang kaya. Kekayaan laut kita sangat besar, tapi cukup memperihatinkan karena banyak dari kekayan kita itu yang diolah bangsa asing," kata Laksda Edi Sucipto.

Edi mengatakan, kekayaan maritim Indonesia dianalogikan seperti gadis cantik, yang terus dirayu oleh orang lain.

"Indonesia saking kayanya itu seperti gadis cantik, terus dirayu oleh orang lain. Nah sebelum direbut orang lain, kita harus ambil terlebih dahulu," kata Edi.

"Founding father kita, Bapak Soekarno pernah mengatakan, kekayaan Indonesia suatu saat akan membut iri bangsa lain. Ini yang harus pahami betul dan terus jaga bersama," sambung perwira tinggi bintang dua ini.

Edi menitipkan pesan ke pemuda dan pemudi sebagai pembawa perubahan, untuk membangun inklusivisme, yakni kesadaran bahwa setiap pemuda merupakan bagian tak terpisahkan dari proses pembangunan termasuk karakter bangsa.

"Kembangkan kreativitas dan inovasi dalam berbagai bidang yang dapat dimanfaatkan untuk mengelola potensi laut yang masih banyak, dan mantapkan pemahaman diri, keluarga dan masyarakat sekitar tentang jati diri bangsa dan sebagai bangsa maritim," tutup Edi.

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved