Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Hari Sumpah Pemuda, Ketua GP Ansor Maros: Kita Harus Lebih Kritis

Abrar Rahman berharap perayaan Sumpah Pemuda tahun ini, tidak hanya sekadar formalistik seremonial semata.

Penulis: Ansar | Editor: Nurul Adha Islamiah
Ansar/Tribunmaros.com
Ketua GP Ansor Maros, Abrar Rahman (kiri) bersama rekannya saat berada di Maros FM. 

Laporan Wartawan Tribun Timur, Ansar Lempe

 TRIBUN TIMUR.COM, MAROS - Peringatan hari Sumpah Pemuda dilakukan setiap tanggal 28 Oktober. Berbagai harapan dari organisasi saat perayaan tersebut, diantaranya Ketua GP Ansor Maros, Abrar Rahman, Minggu (28/10/2018).

Abrar Rahman berharap perayaan Sumpah Pemuda tahun ini, tidak hanya sekadar formalistik seremonial semata.

Pemuda harus kembali membaca sejarah momentum heroik dari peristiwa sumpah pemuda pada 28 Oktober 1928.

Baca: Tekuk Persib dan Bertahan di Puncak Klasemen, Robert Alberts Dinobatkan Best Coach Pekan 27

Baca: Hilang Kendali, Helikopter Pemilik Leicester City Jatuh dan Terbakar Usai Laga Leicester Vs West Ham

"Kita harus membaca ulang sejarah secara utuh. Itu harus dilakukan untuk mengambil hikmah dengan memaknai proses demi proses sejarah tersebut," kata Abrar.

Abrar mengatakan, Pemuda merupakan aset potensial yang menjadi bangsa dan negara.

"Mungkin disitulah letak alasan yang paling penting dan mendasar mengapa Kongres Pemuda II tanggal 28 Oktober 1928 di Jakarta melahirkan ikrar bersama para wakil pemuda se-Indonesia," katanya

Baca: Hasil MotoGP Australia 2018 - Video Marquez Ditabrak Zarco, Vinales Juara dan Kondisi Zarco

Sumpah Pemuda untuk bertumpah darah, berbangsa dan berbahasa yang satu.

Pemuda zaman now harus lebih peka dan kritis terhadap dinamika sosial, politik dan ekonomi.

"Arus informasi yang begitu deras dengan adanya media sosial sebagai pilar demokrasi kelima. Saat ini media turut mempengaruhi dan menentukan bentuk dan persepsi publik," kata Abrar.

Baca: Akhir Pekan, Yuk Nikmati Sensasi Alami Hutan Pinus Bonto Lojong

Berdasarkan hal tersebut pemuda dituntut untuk ikut memberi pendidikan politik, sosial, budaya bahkan agama melalui media sosial.

Pemuda harus menjadi pelopor dan teladan bermedia sosial yang bijak. Pemuda juga harus bersama-sama membaangun gerakan massif untuk memerangi hoaks dan radikalisme.

"Tugas kesejarahan pemuda dewasa ini adalah membangun barisan yang solid, dengan terus meningkatkan kualitas kognitif individu masing-masing,"katanya

Baca: Gini Cara Hitung Passing Grade Tes Seleksi Dasar (SKD) CPNS 2018, Lengkap dengan Contohnya

Pemuda juga harus menambah skil atau keterampilan personal, untuk secara bersama-sama pro aktif membangun gerakan memerangi korupsi, narkoba, kemiskinan dan radikalisme.

"Mengingat, 90 tahun kemudian setelah Sumpah itu diikrarkan, para pemuda di negeri ini juga masih tetap dituntut untuk dapat memainkan peran strategis, sebagai unsur perekat persatuan dan kesatuan bangsa yang ber-Bhinneka Tunggal Ika," katanya.

Selain itu, para pemuda juga harus mempersiapkan bekal mendasar yang mutlak supaya mampu memberi kontribusi maksimal demi kemajuan dan kemandirian bangsa dimasa kini dan masa datang.

"Pemuda hari ini adalah pemimpin dimasa depan," katanya.

Lebih dekat dengan Tribun Timur, subscribe channel YouTube kami: 

Follow juga akun instagram official kami: 

 (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved