Jual Sarabba di Pantai Talise, Bocah Asal Palu Ini Selamat dari Tsunami! Luka di Pipi Dioperasi
Karena lukanya belum kunjung pulih, akhirnya bocah perempuan yang diguncang gempa dan terhempas tsunami, dirujuk ke Makassar
Penulis: Fahrizal Syam | Editor: Arif Fuddin Usman
Laporan Wartawan Tribun Timur, Fahrizal Syam
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Seorang anak berusia 7 tahun, Aura, menjadi salah satu korban selamat dari bencana Gempa dan Tsunami Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng).
Hanya saja, Aura mengalami luka yang cukup parah di bagian pipinya. Setelah peristiwa di Palu, ia hanya mendapatkan perawatan darurat.
Karena lukanya belum kunjung pulih, akhirnya bocah perempuan yang diguncang gempa dan terhempas tsunami, dirujuk untuk menjalani pengobatan dan perawatan di Makassar.
Baca: TRIBUNWIKI: Gempa-Tsunami Palu Donggala, 2.081 Tewas dan Rp 15,29 Triliun Kerugian Mataerial
Baca: Viral Bocah Cantik Jihan Zahira yang Tak Mau Nangis Walau Jadi Korban Gempa Bumi Palu, Ini Alasannya
Aura dibawa berobat di Rumah Sakit (RS) Awal Bros, Makassar oleh Paramita Foundation atau Majelis Pandita Buddha Maitreya Indonesia (Mapanbumi) Sulsel.
Sekretaris Mapanbumi Sulsel Indriani Tumewu mengatakan, Aura tiba di Kota Makassar sejak tanggal 23 Oktober dan langsung menerima perawatan saat itu.

"Jadi Aura langsung dirawat di RS Awal Bros waktu itu juga. Saat ini Aura sudah kembali tersenyum dan bisa pulang," ungkap Indriani kepada tribun.
Saat ditemui tribun-timur.com di Makassar, Jumat (26/10/2018), Aura pun sudah bisa tersenyum kembali terlihat saat dikunjungi di RS Awal Bros.
Baca: Nangis, Pasha Ungu Siap Mundur dari Jabatan Wakil Wali Kota Palu Usai Gempa Bumi dan Tsunami
Baca: Gempa Bumi Palu - Foto-foto Keceriaan Anak-anak Korban Gempa saat Bersama Relawan FTI UMI
Indriani menceritakan, saat tiba pertama di UGD RS Awal Bros, Aura langsung ikuti proses foto rontgen.
Lalu sehari kemudian pada Kamis, 24 Oktober, Aura mengikuti operasi pada bagian pipi yang terluka sejak 28 September lalu.
Ditemani Kakek-Nenek
Selama dirawat dari tanggal 23 hingga 26 Oktober. Aura ditemani kakek Darsun (59) dan nenek Arifah (55) yang sama-sama selamat dari gempa tsunami Palu.
Kata Indriani Tumewu, Aura kini sudah resmi bisa pulang tapi harus melakukan kontrol pada Rabu 31 Oktober nanti agar bekas operasinya tidak alami infeksi.

"Aura tidak langsung pulang ke Palu, dia masih harus jalani kontrol disini karena disana belum kondusif. Nanti kalau baik baru bisa pulang ke Palu," jelas Indriani.
Selain telah menanggung perawatan Aura di RS Awal Bros. Pihak Paramita Foundation Mapanbumi Sulsel nantinya menanggung biaya pendidikan Aura.
Kakek Aura, Darsun menceritakan usai Tsunami dan Gempa di Kota Palu pada 28 September. Saat itu Aura dihempas gelombang tsunami di Pantai Talise.
Baca: Gempa Bumi Palu - Kabar Nurrani Istri Sah Iqbaal Ramadan yang Jadi Korban Gempa dan Tsunami
Baca: Gempa Bumi Palu - Warga Ungkap Selalu Ada Kejadian Aneh saat Festival Pesona Palu Namoni Digelar
"Saat itu cucu saya dan ibunya menjual sarabba di anjungan Pantai Talise. Saat itu Aura selamat dan anak saya (Ibu Aura) meninggal dunia," cerita kakek Darsun.
Aura, bersama kakek Darsun dan nenek Arifah serumah di Palu. Tepatnya di Jl Soekarno-Hatta, Kelurahan Talise, Kota Palu, Palu Timur, Provinsi Sulteng.
Selama menjalani di Awal Bros Jl Urip Sumoharjo, biaya perawatan Aura ditanggung Paramita Foundation atau Majelis Pandita Buddha Maitreya Indonesia (Mapanbumi) Sulsel. (dal)