Opini
Menjadikan Universitas Dapur Pembangunan Daerah
Penulis adalah Guru Besar Komunikasi Pembangunan Universitas Hasanuddin
Hal ini juga dirasakan oleh pemerintah Indonesia, khususnya pemerintah daerah provinsi sehingga setiap provinsi berusaha melahirkan minimal satu perguruan tinggi seperti Universitas Hasanuddin di Sulawesi Selatan.
Universitas Hasanuddin lahir 10 September 1956, sebagai tuntutan oleh para tokoh masyarakat Sulawesi Selatan (Nuruddin Sahadat, Prof. Drs. G.J. Wolhoff, Mr. Tjia Kok Tjiang, J.E. Tatengkeng Drs. H. La Ode Manarfa, Syamsuddin Daeng Mangawing, Andi Patiwiri dan Sampara Daeng Lili, dll) yang punya visi kedepan, akan pentingnya kehadiran universitas dalam penyediaan sumberdaya manusia, ilmu pengetahuan, dan teknologi yang sangat diperlukan dalam memajukan Provinsi Sulawesi Selatan dan Tenggara pada khususnya, dan Indonesia bagian Timur pada umumnya.
Centre of Innovation
Universitas dalam mengemban tugasnya sebagai instutusi ilmiah memiliki kewajiban untuk menjalankan Tridharma Perguruan Tinggi yakni melaksanakan pengajaran (pendidikan), penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Kolaborasi antara ketiga dharma ini menunjukkan bahwa pendidikan tinggi selain menghasilkan sumberdaya manusia yang cerdas, juga menjadi pusat riset yang akan melahirkan inovasi (teknologi material, social dan moral) yang akan diabdikan kepada masyarakat sebagai salah satu bentuk university social responsibility.
Dalam konteks ini berbagai kajian ilmiah, di antaranya Universities as engines for regional growth? Using the synthetic control method to analyze the effects of research universities oleh Carl Bonander dkk (2016) menyebutkan bahwa universitas memainkan peran sentral untuk akumulasi pengetahuan, tidak hanya sebagai produsen penelitian dasar, tetapi juga dengan menciptakan modal manusia dalam bentuk tenaga kerja yang sangat terampil.
Universitas lokal dan regional dapat mempengaruhi ekonomi melalui sejumlah mekanisme, yang tidak saling eksklusif. Universitas menyediakan berbagai fungsi dalam proses inovasi.
Mereka membantu menciptakan dan menyebarkan pengetahuan, tidak hanya dengan mengejar penelitian inovatif sendiri, tetapi juga dengan menyebarkan pengetahuan yang diambil dari akumulasi pengetahuan sistematis dan terkodifikasi di dunia.
Universitas juga menjadi pusat pemikiran (centre of idea) dan sebagai tempat pengkajian penyelesaian masalah-masalah, dan bukan sebagai sumber masalah. Karena itu universitas diharapkan bisa memberi pengaruh ke arah kemajuan teknologi.
Drucker dan Goldstein (2007) menyebutnya ada delapan aktivitas yang dapat diperankan universitas dalam pembangunan daerah yaitu (1) penciptaan pengetahuan, (2) penciptaan modal manusia, (3), transfer pengetahuan, (4) inovasi teknologi, (5) investasi soft skill, (6) kepemimpinan regional, (7) produksi pengetahuan infrastruktur.
Provinsi Sulawesi Selatan beruntung memiliki tiga universitas negeri (Universitas Hasanuddin, Universitas Negeri Makassar, dan Universitas Islam Negeri Alauddin) ditambah beberapa universitas swasta besar seperti UMI, Unibos dan Unismuh Makassar yang memiliki sumber daya manusia yang kuat.
Universitas Hasanuddin saja misalnya memiliki tenaga pengajar sekitar 1.700 orang. Sebanyak 1.020 berkualifikasi Doktor (di antaranya 302 berkualifikasi Professor) dengan 400-an lepasan dari universitas ternama di luar negeri.
Jika jumlah doktor yang ada di dua perguruan tinggi negeri ditambah dengan yang ada di perguruan tinggi swasta, maka ada sekitar 3.000-an doktor yang ada di Sulawesi Selatan.
Sebuah aset di bidang sumberdaya manusia yang ‘dimiliki’ pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dengan segala macam keahlian dan keterampilan.
Saya teringat dalam suatu diskusi dengan budayawan Husni Jamaluddin (almarhum). Ia mengatakan, kita tunggu lahirnya Mattulada-Mattulada muda. Lalu saya mengatakan, Mattulada seorang budayawan besar kelahiran Sulawesi, tapi sekarang Mattulada-Mattulada muda telah banyak di Universitas Hasanuddin.
Jangankan menulis tentang Lontara, gelombang laut dan transmissi suara mereka bisa hitung. Letak posisi berkerumumnya ikan di laut mereka bisa tahu. Pertumbuhan sebuah varietas tanaman mereka bisa ukur.