Ini Tantangan untuk Ketua Tanfidziah PWNU Sulsel Terpilih di Konferwil XIII

Laporan Wartawan Tribun Timur, Abdul Aziz Alimuddin

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Nahdlatul Ulama (NU) Sulsel menggelar Konferensi Wilayah (Konferwil) di Auditorium KH Muhyidin Zain, Kampus Universitas Islam Makassar (UIM), Jl Perintis Kemerdekaan, Makassar, Sabtu (27/10/2018).

Pada Konferwil NU Sulsel, Nahdliyin akan memilih Ketua Tanfizziyah PWNU Sulsel.

Terkait agenda tersebut, Kader Penggerak NU Makassar Usman Sofian menyatakan, tantangan NU ke depan cukup berat, karena tantangan negara Indonesia adalah tantangan NU.

"Tidak dapat disangkal bahwa sebagai bangsa dengan berpenduduk umat Islam terbesar di dunia melahirkan konsekuensi bahwa tampilan bangsa Indonesia hari ini adalah umat Islam, berarti itu tampilan Nahdlatul Ulama," ucap Uso, sapaannya, Senin (22/10/2018) malam.

Baca: Maju Calon Ketua PWNU Sulsel, Puang Makka Siap Mundur di Semua Organisasi

Sehingga NU, lanjut mantan Ketua 1 Pengurus Koordinator Cabang Pergerakan (PKC) Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Sulawesi Selatan itu, haruslah kuat.

"Kuat akan sumber daya manusianya,dan kuat secara kelembagaan sampai pada tingkat ranting bahkan sampai pada kelompok ranting yang berbasis masjid," jelas Uso.

"Konferwil VIII yang akan datang merupakan momentum yang sangat strategis untuk muhasabah secara keorganisasian peran-perannya yang telah dimainkan selama ini. Jadi bagi saya titik fokus Konferwil adalah melahirkan keputusan organisasi dengan program oriented," tutur Uso.

Baca: Ini Alasan Kadir Ahmad Batal Maju Ketua Tanfidziah PWNU Sulsel

Menurutnya, program yang dibutuhkan oleh warga nahdliyyin dan masyarakat, umumnya khususnya dalam hal pendidikan dan pemberdayaan ekonomi.

"Makanya NU Sulawesi Selatan saat ini butuh figur Ketua Tanfidziyah sebagai pelaksana kebijakan organisasi yang punya waktu dan mobilitas tinggi untuk menggerakkan organisasi," jelasnya.(ziz)