Tidur Sendirian di Rumah, HR Nyaris Dicabuli Tetangga
Saat itu korban sementara sendirian di rumahnya lantaran kedua orangtuanya lagi beraktivitas. Korban dan pelaku saling kenal dan bertetangga.
Penulis: Ansar | Editor: Anita Kusuma Wardana
Sesuai pengakuan saksi, perutnya ditendang oleh MaT (50), ayah MeT (17), siswa XII IPA, Kamis (18/10/2018).
Erens Tualaka (37), pengelola perpustakaan, menjelaskan, awalnya MeT bersenggolan dengan Makrina saat berada di koridor menuju perpustakaan.
Telepon genggam Makrina pun jatuh, tetapi MeT terus berjalan seolah tak peduli.
Makrina pun menegur MeT sambil menyolek pipinya.
Namun tak disangka, MeT malah meneriakkan kata-kata kasar lalu menelepon MaT, ayahnya.
"Tadi dia (MT) mengeluarkan makian kasar lebih dari lima kali dengan suara keras, banyak orang yang dengar selain saya, padahal Ibu Makrina hanya pegang sedikit di pipinya," ungkap Erens, seperti dikutip dari Pos-Kupang.com.
Baca: Presiden akan Naikkan Anggaran Dana Desa Menjadi Rp 70 T
Disebutkan, MeT sampai menangis ketika menelepon ayahnya.
Kapolsek Kelapa Lima AKP Didik mengatakan, beberapa saat kemudian ketika jam pelajaran, MaT masuk ke ruang kelas.
Kemudian ia mencaci dan memukuli Makrina, lalu menendang perutnya hingga korban terjatuh.
Eben (48), guru Matematika, menyebutkan, para siswa lantas berkerumun hendak memukul pelaku.
"Saat itu kita dengar suara ribut di kelas karena anak-anak (siswa-siswi kelas XI IPA 4) tidak puas ketika dengan mata kepala sendiri melihat guru mereka dianiaya di dalam ruang kelas," tukas Eben.
Beberapa guru laki-laki pun dengan sigap melerai dan mengamankan pelaku.
Kamis petang, MaT lebih dulu melapor ke Polres Kupang Kota atas kasus tipiring Ibu Makrina memukul anaknya dan pengeroyokan yang dilakukan para siswa.
Tak lama kemudian Makrina, didampingi Kepala SMAN 4 Kupang Agus Bire Logo dan rekan-rekan guru, melaporkan tindka kekerasan MaT ke SPKT Polres Kupang Kota.