Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kenalan Yuk dengan Dua Ketos Perempuan di Makassar

Perempuan tidak lagi menganut paham patriarki. Mereka ikut eksis menunjukkan kemampuan dirinya setara dengan laki-laki.

Penulis: Sukmawati Ibrahim | Editor: Nurul Adha Islamiah
HANDOVER
Ketos SMK-SMTI Makassar, Andi Nanda Anisa 

Laporan Wartawan Tribun Timur, Sukmawati Ibrahim

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR--Sobat skul! Ketua OSIS (Ketos) SMA/SMK di Makassar kini didominasi perempuan lho.

Hal tersebut menunjukkan perempuan zaman sekarang semakin hebat, berani menunjukkan kemampuan dirinya.

Perempuan tidak lagi menganut paham patriarki. Mereka ikut eksis menunjukkan kemampuan dirinya setara dengan laki-laki.

Salah satunya Ketos SMAN 8 (Smandel) Makassar, Runi Alviya Rizky.

Siswi yang duduk di kelas XII IPA ini menjabat sebagai Ketos Smandel Makassar periode 2018-2019.

Akrab disapa Runi, ia mengungkapkan motivasinya menjadi Ketos di Smandel.

"Motivasi saya ingin menjadi Ketua OSIS agar dapat membantu siswa-siswi berprestasi dalam menyalurkan minat dan bakatnya. Kemudian berdampak pula pada eksistensi sekolah saya dalam hal positif," katanya pada tribun-timur, Rabu (17/10/2018).

Lanjutnya, dapat meningkatkan kerja sama antar organisasi dan ekskul, serta menampung aspirasi dan memberikan inspirasi kepada siswa-siswi SMA Negeri 8 Makassar.

Ketos SMAN 8 (Smandel) Makassar, Runi Alviya Rizky
Ketos SMAN 8 (Smandel) Makassar, Runi Alviya Rizky (HANDOVER)

"Menjadi Ketua OSIS adalah sebuah kehormatan dan kebanggaan bagi saya. Menjadi Ketua OSIS penuh dengan suka seperti dikenal banyak orang baik internal sekolah maupun eksternal, selalu diikut sertakan kegiatan sosialisasi dan seminar, menambah pengalaman sebagai langkah awal menjadi pemimpin untuk bekal di masa depan," jelasnya.

Anak dari pasangan Rudy Karim dan Yusniar turut mengungpkan dukanya menjadi Ketos, seperti waktu belajar berkurang dan lainnya.

"Dukanya seperti waktu belajar menipis karena sibuk mengurus organisasi terutama saat ada event yang berlangsung. Bahkan guru-guru banyak yang ngomel kalau jarang masuk kelas karena mengurus organisasi. Selain itu duka yang saya hadapi mengenai keanggotaan seperti kesulitan mengatur anggota dan tentunya menjadi Ketua OSIS harus siap mental dan fisik," tuturnya.

Hal sama diungkapkan Ketos SMK-SMTI Makassar, Andi Nanda Anisa.

Perempuan yang duduk di kelas XII 1 Pengawasan Mutu (PM) turut mengungkapkan motivasinya menjadi Ketos periode 2017-2018.

"Saya peduli dengan perilaku siswa di SMTI yang kurang disiplin yang bisa mempengaruhi masa depannya dan saya rasa OSIS bisa merubah perilaku tidak disiplin itu," katanya.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved