VIDEO: Detik-detik Simbol Mata Satu di Pantai Manakarra Mamuju Dirubuhkan
Setelah jadi viral, pemerintah kabupaten Mamaju akhirnya memutuskan untuk merubuhkan bangunan tersebut Kamis (11/10/2018) sore.
Penulis: Nurhadi | Editor: Ilham Arsyam
TRIBUN-TIMUR.COM - Bangunan menyerupai Mata Satu di Anjungan Pantai Manakarra Mamaju jadi bahan perbinvcangan di media sosial pasca gempa-tsunami di Palu dan Donggala.
Tak sedikit yang mengeritik sisi tengah Anjungan Pantai Manakarra tersebut karena dikaitkan dengan simbol mata mata dajjal.
Setelah jadi viral, pemerintah kabupaten Mamaju akhirnya memutuskan untuk merubuhkan bangunan tersebut Kamis (11/10/2018) sore.
Berdasarkan video kirim warga ke Tribun Timur, bangunan itu dirubuhkan dengan menggunakan eskavator.
Berikut videonya:
Baca: Kata-kata Benny Moerdani di Cendana yang Bikin Soeharto Marah, Setelah itu Sang Jenderal Dicopot
Baca: Foto-foto EKSKLUSIF Tribun Timur dari Petobo, Kampung yang Tenggelam Lumpur di Palu
Berpolemik sejak 2015
Sisi tengah Anjungan Pantai Manakarra itu mulai berpolemik pada tahun 2015, pascadiresmikan di Pemerintahan Suhardi Duka sebagai Bupati Mamuju, kala itu.
Dalam sejumlah literatur terkait arti simbol 'satu mata', umat Islam mengenal sebagai orang yang sudah banyak membawa kehancuran di muka bumi dan akan menjadi pembuka awal terjadinya hari kiamat, sepertinya inilah yang ditakutkan warga Mamuju.
Bupati Mamuju, Habsi Wahid saat dikonfirmasi mengatakan, pembongkaran salah satu bagian Anjungan Pantai Manakarra, untuk dibuat lebih baik.
"Kolom yang berada tepat di depan landmark Pantai Manakarra. Ini adalah langkah awal untuk memperbaiki desain anjungan agar tampil lebih menarik dan lebih baik, serta lebih nyaman digunakan sebagai ruang terbuka,"kata Habsi kepada TribunSulbar.com, Jumat (12/10/2018).
Habsi menampik, jika pembongkaran bukan semata-mata dikarenakan polemik atas visualisasi yang dikaitkan dengan simbol-sombol tertentu.
Namun pembongkaran itu juga dilakukan untuk diperbaikan karena sudah tidak refresentatif.
"Memang sudah tidak nyaman, dikarenakan sudah ada bau busuk dari kolam yang banyak dikeluhkan pengunjung".
"Kondisi disebabkan drainase kolam yang telah rusak total, diperparah dengan perilaku sebagian orang yang sering membuang sampah di kolam yang berada dibawah model perahu,"ujarnya.
Habsi mengatakan, saat ini mereka sementara merancang desain Anjungan Pantai Manakarra yang baru.