Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

PBB dan Bank Dunia Dukung Pemulihan Bencana Sulteng

Dalam kunjunganya Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Willem Rampangilei menjelaskan mengenai wilayah

Penulis: Hasan Basri | Editor: Imam Wahyudi
hasan/tribun-timur.com
Pascagempa magnitudo 7,4 yang mengguncang Sulawesi Tengah, Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla (JK) dan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Gutteres mengunjungi posko pengungsian dan beberapa titik terdampak di Kota Palu, Jumat (12/10/2018). 

Laporan wartawan Tribun Timur Hasan Basri

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSARB - Pascagempa magnitudo 7,4 yang mengguncang Sulawesi Tengah, Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla (JK) dan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Gutteres mengunjungi posko pengungsian dan beberapa titik terdampak di Kota Palu, Jumat (12/10/2018).

Daerah yang dikunjungi seperti wilayahnya tertimbun akibat likuifaksi Petobo, Balaroa dan Pantai Talise yang tersapu tsunami, serta posko pengungsian depan Kantor Balaikota Palu.

Dalam kunjunganya Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Willem Rampangilei menjelaskan mengenai wilayah yang terdampak gempa, tsunami dan likuifaksi.

Sekaligus penanganan darurat pascagempa di hadapan Wakil Presiden, Sekretaris Jenderal PBB, dan perwakilan dari Bank Dunia di Bandara Mutiara Al-Jufri, Kota Palu.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB sangat terkesan dengan penanganan bencana oleh Pemerintah Indonesia.

Pemerintah dianggap sangat tanggap terhadap penanganan bencana, seperto akses darat dan laut diperbaiki serta pemulihan utilitas dasar seperti listrik, air dan bahan bakar minyak (BBM).

Pada jaringan listrik, PLN mengerahkan 1.500 personel untuk memulihkan suplai dari gardu induk menuju jaringan ke rumah-rumah warga.

Sedangkan ketersediaan BBM sudah dapat diakses pada 33 SPBU dari 36 yang pernah beroperasi di wilayah terdampak, Palu, Sigi dan Donggala.

"Antonio Gutteres mengatakan bahwa pihaknya selalu bersama dengan masyarakat Indonesia, khususnya warga Sulawesi Tengah,"kata Sutopo

Dukungan ini setelah mereka melihat langsung kehancuran yang disebabkan oleh gempa bumi dan tsunami baru-baru ini dan bertemu dan berbincang dengan beberapa orang, mereka menunjukkan kekuatan dan ketangguhan yang luar biasa.

Terkait dengan bantuan internasional, BNPB bekerjasama dengan Kementerian Luar Negeri dan ASEAN Coordinating Centre For Humanitarian Assistance (AHA Centre) telah menerima bantuan internasional dari negara-negara ASEAN.

Serta 16 negara lain telah memberikan bantuan dalam penanganan darurat mulai dari pesawat, makanan dan non-makanan.

Sementara itu, Kepala Kantor UNOCHA Indonesia Oliver Lacey-Hall memuji kemitraan AHA Centre dan BNPB serta komunitas ASEAN yang telah membangun solidaritas dalam penanggulangan bencana.

Gempa dengan magnitudo 7,4 yang mengguncang Sulawesi Tengah pada 28 September 2018 lalu mengakibatkan 2.090 jiwa meninggal dunia, 10.679 luka berat, dan lebih dari 87.000 mengungsi.

Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah memperpanjang status tanggap darurat hingga 26 Oktober 2018. Saat ini, pemerintah daerah setempat dengan dukungan kementerian/Lembaga sedang melakukan survei lokasi untuk pembangunan hunian sementara.

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved