Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Viral Foto Tsunami dan Jembatan Kuning Palu Rubuh yang Dibuat Sejak 2014, Ini Pengakuan Si Pembuat

Foto tersebut berupa 3 orang bocah laki-laki dan juga kuda putih yang sedang berlarian ketika tsunami datang.

Editor: Ardy Muchlis
HANDOVER
Lukisan tsunami Donggala tahun 2014 (Facebook Abee Zam-zami Djalaludin) 

semoga kita semua tetap diberikan ketabahan dan tawakal menghadapi cobaan yg diberikan-Nya," tulis Abee di kolom komentar, Minggu (7/10/2018).

Gempa dan tsunami yang melanda Palu dan Donggala, Jumat (28/9) lalu, termasuk dalam rangkaian bencana alam yang terjadi di Indonesia sejak tahun 416.

Badan sains Amerika Serikat, National Oceanic Atmospheric Administration (NOAA) mencatat, bahwa ada 246 kejadian tsunami, sejak tahun 416 hingga 2018 di Indonesia.

Kawasan selatan Jawa menyimpan sejarah tsunami sejak berabad lampau, menurut pakar paleotsunami, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, LIPI, Eko Yulianto.

Dalam risetnya di Lebak, Banten, deposit yang diduga bekas tempat terjadinya tsunami menunjukkan usia 331 tahun dan 293 tahun, atau tsunami terjadi pada 1685 dan 1723.

"Dengan angka toleransi 24 tahun, deposit itu diperkirakan berasal dari gempa yang memicu tsunami pada 5 januari 1699, yang tercatat dalam katalog Wichman," tambah Eko.

Terjadinya tsunami

Terjadinya tsunami

Di kawasan selatan Jawa hingga hingga Bali terdapat lapisan sedimen yang diduga bekas tsunami dari waktu yang berbeda. Semuanya bermuara dengan interval perulangan setiap 675 tahun.

Peristiwa itu tercatat dalam katalog berjudul Arthur Wichmann's Die Erdbeben Des Indischen Archipels, atau Gempa Bumi di Kepulauan Hindia Belanda, yang mengumpulkan cerita 61 gempa bumi dan 36 tsunami di Indonesia antara tahun 1538 hingga 1877.

gempa bumi, tsunami
Sepenggal Katalog Wichmaan, mencatat kejadian gempa bumi pada 1699/LIPI

Pada 5 Januari 1699, gempa bumi besar terjadi di Jawa barat, sebagian wilayah barat dan selatan Sumatera.
Akibatnya, longsor di bagian utara Gunung Gede dan Gunung Salak, hingga longsoran menyebabkan banjir besar. Sementara di Jakarta, lumpur dan kayu mengalir lewat Sungai Ciliwung.

Itulah sepenggal catatan bencana yang terjadi berabad lampau, namun tidak ada penjelasan tentang tsunami.
Dugaan itu muncul saat Eko Yulianto memulai risetnya pada 2006 hingga sekarang.

Lipi, Tsunami
Deposit yang ditemukan di Kulon Progo/LIPI
"Jejak Geologi digunakan bukan untuk mengetahui seberapa jauh tsunami menerjang daratan, atau seberapa tinggi gelombangnya, itu sulit, namun data ini membantu tim modelling tsunami," kata Eko.

Indonesia memiliki 18.000 skenario tsunami, kata Rahmat Triyono, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved