Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Viral Foto Tsunami dan Jembatan Kuning Palu Rubuh yang Dibuat Sejak 2014, Ini Pengakuan Si Pembuat

Foto tersebut berupa 3 orang bocah laki-laki dan juga kuda putih yang sedang berlarian ketika tsunami datang.

Editor: Ardy Muchlis
HANDOVER
Lukisan tsunami Donggala tahun 2014 (Facebook Abee Zam-zami Djalaludin) 

TRIBUN-TIMUR.COM-- GEMPA dan tsunami yang menerjang Donggala, Palu Sulawesi Tengah pada Jumat (28/9/2018) masih menjadi perhatian bagi pemerintah dan juga pemberitaan di berbagai media.

Namun, kini bencana besar yang sudah menewaskan seribu orang lebih ini kembali dibicarakan kembali usai tersebarnya beberapa foto 4 tahun silam.

Seorang pria yang memiliki pekerjaan sebagai design grafis asal Toaya, Kecamatan Sindue, Kabupaten Donggala, mengunggah sebuah foto seperti lukisan di tahun 2014 tentang Kota Palu yang mengalami bencana tsunami.

Pria tersebut mengunggah foto tersebut dengan menggunakan aplikasi photoshop dan menguploadnya di akun media sosial Facebooknya dengan nama akun Abee Zam-Zami Djalaludin.

Abee, pria lulusan Jurusan Art design di Universitas Negeri Jakarta lebih tepatnya mengunggah foto tersebut pada 4 Juni 2014.

Foto tersebut berupa 3 orang bocah laki-laki dan juga kuda putih yang sedang berlarian ketika tsunami datang.

Ketiga bocah ini pun berusaha berlari sekencang mungkin demi bisa selamat dari tsunami tanpa melihat ke belakang.

Tak hanya itu, di belakang ketiga bocah tersebut, terlihat bagimana dahsyatnya tsunami meluluhlantakkan pemukiman.

Bahkan, jembatan yang tadinya begitu kokok tegak berdiri langsung ambruk diterjang tsunami.

Mobil-mobil mewah yang sedang berada di atas jembatan tersebut pun juga ikut terombang-ambing oleh tsunami.

Dalam lukisan tersebut juga diperlihatkan ada mobil yang terbakar.

Abee, sang pemilik akun Facebook ini tak menuliskan caption apapun terkait lukisan yang kini sedang jadi bahan perbincangan.

Ia hanya menandai beberapa orang temannya.

lukisan tsunami Donggala tahun 2014
lukisan tsunami Donggala tahun 2014 (Facebook Abee Zam-zami Djalaludin)

Akan tetapi ketika melihat kolom komentar, Abee yang juga editor di Amasei Creative Toaya mengaku melukis bencana tsunami ini karena berawal dari mimpi.

Hal tersebut berawal dari salah seoarang temannya yang menanggapi soal lukisan tersebut yang menggambarkan tsunami di Palu.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved